Minggu, 28 Desember 2014

FF BTS Lucky Fans pt 7



Tittle : Lucky Fans pt 7
Author : Nana Amalina (author tetap)
Cast : Park Jimin (BTS Jimin), Gishella (OC), Jeon Jeong Guk (BTS Jungkook), All member BTS, and other.
Genre : Romance
Lenght : Part
Rating : PG17 /?
Happy Reading^^
Silent readers ? (n) !!
WARNING TYPO DIMANA-MANA! Hati-hati alur yang kadang tidak sesuai, kalimat susah dimengerti dan kalimat yang berulang-ulang.



Shella Pov

“Shella-ya, bolehkan aku bertanya sesuatu ?” pinta Jungkook, raut wajahnya terlihat berubah.
Aku bertanya-tanya dengan apa yang ingin ditanyakan Jungkook padaku. Dan kenapa ekspresinya berubah seperti itu ? apakah aku melakukan sesuatu yang salah lagi. Aku menghela nafasku. Mungkin saja karena sesuatu yang sedang menimpa hatinya.
“apa ?” tanyaku.
“apa alasanmu menyukaiku ?” tanya Jungkook.
“mwoo ??” aku kaget dengan pertanyaan Jungkook.
Sebenarnya ada apa dengannya ? bukankah kemarin dia meninggalkanku saat aku bertanya bolehkah aku menyukainya.
“apakah menyukai seseorang harus membutuhkan alasan ?” aku bertanya balik padanya.
“ahh benar, tidak juga” jawab Jungkook membenarkan ucapanku dan mengalihkan pandangannya dariku.
“kenapa kau bertanya seperti itu ?” tanyaku yang merasa tidak nyaman dengan pertanyaan Jungkook.
“aniyaa..” wajah Jungkook terlihat sedih.
Aku paham sekali apa sedang dirasakan Jungkook saat ini, aku juga pernah mengalami yang namanya patah hati saat di SMP dulu, karena aku mengganggapnya hanya cinta monyet, maka dari itu aku tidak begitu memikirkannya. Tapi memang benar patah hati itu rasanya sangat menyakitkan.
Aku menatapnya, terdapat sedikit kantong mata dibawah kelopak matanya. Entah apa yang dia pikirkan, aku rasa dia tidak tidur semalam.
“aku tahu apa yang sedang kau rasakan. jangan terlalu jauh jatuh didalamnya, itu akan membuatmu semakin terluka” ucapku mencoba menghibur Jungkook.
“molla, hanya saja aku...” Jungkook tidak meneruskan kata-katanya, suaranya bergetar. Aku yakin sekali dia sedang menahan sesuatu.
Aku menghela nafas. Aku ikut merasa iba dengan apa yang dirasakan Jungkook.
“ada banyak orang berada disampingmu, ada para member yang lain dan managermu yang selalu setia menghiburmu” aku mengelus punggung Jungkook.
Jungkook hanya menunduk mendengar ucapanku. Aku melihat air mata menetes dari ujung matanya, tapi dengan secepat kilat dia langsung menghapusnya. Apakah benar dia menangis ? apakah sesakit itu hatinya saat ini ? apakah begitu berartinya wanita itu dihidupnya ? tidak biasanya lelaki menangis karena hal wanita seperti itu. Saat ini aku benar-benar melihat sisi yang berbeda dari Jungkook, dia tidak seperti biasanya dengan apa yang aku lihat di video funny moment mereka. Jungkook yang selalu bertingkah aneh, Jungkook yang selalu membuat orang lain ketawa, Jungkook yang selalu menghibur orang lain.
Aku membuang nafas, hatiku juga terasa sakit melihat Jungkook seperti itu. Tidak bisakah kau hanya melupakannya dan melihat kearahku ? apakah aku terlalu egois ? entah kenapa aku benar-benar sudah terlalu dalam menyukainya, bahkan lebih dari hanya sekedar sebagai penggemar.
Tiba-tiba ringtone line dari handphoneku berbunyi dan aku segera mengeceknya.
From : Park Jimin
Shella-ya, kau baik-baik saja ? istirahatlah yang cukup, jangan berjalan-jalan terus agar lukamu cepat sembuhJ
Aku tersenyum membaca pesan itu, sempat-sempatnya Jimin mengirim pesan padaku ditengah studynya seperti itu. Jimin memang begitu perhatian padaku, aku merasakan jika aku bersamanya perhatiannya tidak teralih sedetikpun dariku. Sebenarnya apa yang terjadi dengannya ?
Sesaat kemudian ringtone line handphoneku berbunyi kembali.
From : Park Jimin
Aku tau, kau tidak akan membalas pesanku. Dan aku akan terus memberimu pesan mulai sekarang :p
Dan saat ini aku berdecak kesal membaca pesannya. Aisshh apa dia akan menguntitku ? mengapa dia selalu menggangguku ? aku melemparkan handphoneku ke sembarang tempat diatas kasurku.
“nugu ?” tanya Jungkook yang daritadi memperhatikanku membaca pesan dari Jimin tersebut.
“ahh... molla, orang iseng” jawabku.
Hening sejenak.
“aku akan kembali kekamarku, jika kau membutuhkan sesuatu panggil aku saja” ucap Jungkook meraih handphoneku yang aku lempar kesembarang tempat tadi. Menuliskan sesuatu, lalu menyerahkan padaku. Dan berjalan keluar dari kamarku.
‘Jungkookkie, kau harus menjadi kuat agar aku juga bisa menjadi kuat’ ucap Shella setelah melihat punggung Jungkook sudah berlalu dari pintu kamarnya.
Terlihat dia memberikan id line nya padaku. Ada sedikit rasa bahagia saat dia memberikan id linenya, itu tandanya aku bisa mengirimnya pesan kapan saja. Tiba-tiba saja ringtone line handphoneku berbunyi kembali.
From : Park Jimin
Shella-ya apakah makan siang nanti aku harus pulang kerumah dan mengantarkan makanan untukmu ?
Ah jinjahh, orang ini benar-benar tidak akan membuatku tenang, aku mengumpat kecil setelah membaca pesan dari Jimin tersebut. Lalu aku menyandarkan punggungku pada sandaran tempat tidurku, menenangkan pikiranku sejenak. Sesaat aku memutuskan untuk menonton youtube video funny moments BTS lewat handphoneku, karena dari kemarin aku tidak sempat menontonnya. Walaupun saat ini mereka ada didekatku, tetap saja rasanya ingin menonton mereka diyoutube, karena itu sudah menjadi kebiasaanku.


Jimin Pov

Aku sedang duduk mendengarkan ssaem yang sedang menerangkan tentang melatih vokal yang baik tersebut. Aku merasa seperti sekolah lagi saat ini, bedanya ini hanya seperti homeschooling. Bahkan masa trainee ku sudah selesai, apakah itu belum cukup ? kenapa harus belajar seperti ini lagi ? bahkan untuk belajar seperti ini harus jauh sekali sampai Indoneisa, ada-ada saja. Tapi karena kunjunganku ke Indonesia dapat mempertemukan ku dengan Shella, jadi sekarang aku mulai menerima itu.
Aku menghela nafas. Benar-benar merasa sangat bosan sekali, maka dari itu aku mencari kesibukan sendiri.
Kulirik handphoneku dan tidak mendapatkan balasan dari Shella. Huff.. aku sudah tau pasti ini akan terjadi, Shella benar-benar tidak akan membalas satupun pesan dariku, bahkan saat pertama kali aku mengirimkan pesan padanya juga tidak mendapat balasan, terhitung hanya sekali dia mengirimkan pesan padaku.
Aku melihat ssaem yang terus menerangkan, lalu aku membuang muka sesaat, berfikir apa yang bisa aku lakukan saat ini ? lalu aku memutuskan mengirimkan pesan untuk Shella lagi.
Dear : Gishella
Shella-ya apakah makan siang nanti aku harus pulang kerumah dan mengantarkan makanan untukmu ?
Aku mencari-cari alasan agar terbebas dari pelajaran kali ini. Tapi tetap saja sepertinya hasilnya percuma. Aku hanya bisa mengikuti pelajaran ini sampai selesai.


Author Pov

Saat ini jam menunjukan pukul 13.00, cuaca hari ini sangat mendung, walaupun waktu sudah tengah hari, tetapi matahari tetap saja tidak menampakan sinarnya. Memang sudah diprediksikan akan turun hujan hari ini, tetapi daritadi pagi hanya mendung saja, serasa awan sedang mencari waktu yang pas untuk menurunkan hujannya.
Shella sedang tertidur pulas diranjangnya, matanya merasa lelah setelah 3 jam menonton video funny moments BTS dari handphonenya tersebut. Entah kenapa dia lebih suka memilih menonton video mereka lewat youtube, karena itu benar-benar dapat menghiburnya saat ini, dan dapat melupakan masalah apa yang sedang mereka hadapi. Seharusnya itu tidak berguna lagi untuk Shella, karena idolanya ada didepan matanya saat ini. Bukankah itu akan lebih gampang untuk mengenal mereka lebih dalam ?
Handphone Shella berdering, terdengar ringtone lagu BTS Boy In Luv yang hanya bagian reffnya saja. Shella terbangun dan mulai mengerjap-ngerjapkan matanya, lalu meraih handphonenya. Terlihat nama kontak ‘Kharissa’ teman sebangku sekaligus sahabatnya itu sedang memanggilnya.
“Hallo ?” Shella mengangkat panggilan itu dengan suara lemas karena baru bangun tidur.
“Shella aku dengar kamu sedang sakit ? kamu sakit apa ? perlukah aku menjengukmu nanti setelah pulang sekolah ?” terdengar suara Kharissa dari sebrang handphonenya.
“aku hanya sedikit terluka karena kesalahanku, aku tidak sakit parah kau tidak usah menjengukku” jawab Shella yang masih setengah sadar tersebut.
“benarkah ? kau baik-baik saja ?” Kharissa sedikit khawatir pada Shella.
“iya, aku baik-baik saja”
“kapan kau akan kembali masuk sekolah ?” tanya Kharissa.
“mungkin seminggu lagi” jawab Shella seadanya.
“apaaa ?? kenapa lama sekali ? aku akan menjengukmu besok dengan Nadia” Kharissa mengeraskan suaranya.
“tidak usah. Aku baik-baik saja Khar, kau tidak usah khawatir. Aku akan segera masuk sekolah secepat mungkin, aku hanya perlu istirahat beberapa hari” jelas Shella.
Kharissa terdengar sedang menghelas nafas. “baiklah, kalau ada apa-apa kau harus menghubungiku. Oke ?”
“iyaaaa” jawab Shella.
“yasudah, aku masuk kelas dulu ya ? nanti aku akan menghubungimu lagi” ucap Kharisssa.
“oke bye”
Shella memutuskan panggilan Kharissa dan menarik selimutnya menutupi wajahnya.

Tidak lama setelah itu pintu kamar Shella dibuka oleh seseorang, tampak Jungkook masuk membawa nampan berisi makan siang untuk Shella. Shella belum menyadari kedatangan Jungkook, dia masih saja membenamkan kepalanya dibawah selimutnya.
“Shella-ya, ini makan siangmu” ucap Jungkook yang sudah duduk disamping tempat tidur Shella.
Shella terkejut dan segera membuka selimutnya. Tampak Jungkook dengan wajah polosnya itu sedang menatap Shella. Aishhh kenapa namja itu imut sekali, batin Shella.
“aku sudah menyiapkan makan siang untukmu” ucap Jungkook lagi.
“ahh... Gomawo” jawab Shella. Lalu dia mengambil makan siang yang telah dibawa oleh Jungkook dan segera melahapnya.
“apakah enak ?” tanya Jungkook.
Shella hanya menganggukkan kepalanya.
“ahh.. tidak sia-sia aku banyak belajar memasak dari Jin hyung” ucap Jungkook tersenyum. Namun raut wajahnya kembali berubah.
Shella melihat raut wajah Jungkook berubah, tapi dia pura-pura tidak melihatnya. Dia tidak mau bertanya-tanya lagi soal itu.
“apakah ini kau yang memasak ?” tanya Shella sembari memasukan makanan kemulutnya.
“iyaaa... seseorang pernah menyuruhku untuk belajar memasak” jelas Jungkook.
Shella menghentikan aktivitasnya sejenak.
“nugu ? apakah wanita itu lagi ?” tanya Shella.
Jungkook hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya pada Shella.
Shella membuang nafas kasar lalu meletakan piring makanannya pada nampan yang tadi dibawa Jungkook dimeja sebelah tempat tidurnya. Dia sedikit merasa tidak bisa bertahan lagi dengan kondisi laki-laki yang disukainya tersebut.
“apakah kau begitu menyukainya ?” akhirnya pertanyaan itu terlontar juga dari mulut Shella, walaupun dia tahu pasti jawabannya akan sangat menyakitkan untuknya.
“nde, aku sudah lama menunggunya” Jungkook memelankan suaranya. Dan benar saja jawaban itu membuat hati Shella sedikit bergetar.
“apa alasan dia menikah dengan orang lain ?”
“aku tidak tahu” jawab Jungkook singkat.
“bukankah kau menyukainya ? kenapa kau membiarkannya ?”
“karena dia tidak memberikan alasan apapun padaku, jadi aku anggap itu kemauan dia. Asalkan dia bahagia aku juga akan lebih bahagia darinya” jelas Jungkook.
“mengapa kau tidak mencoba mencari tahu alasan mengapa dia menikah ? walaupun aku tidak tahu apa-apa tentang hubungan kalian, tapi jika benar kalian berdua saling menyukai seharusnya kalian mempertahankan hubungan kalian bukan ?” Shella mengeraskan suaranya.
Jungkook menatap Shella setelah mendengar ucapannya.
“aku tidak pernah tahu apa perasaan yang dia berikan padaku” jawab Jungkook dengan nada sedihnya.
“apakah kau laki-laki bodoh ? sudah berapa tahun kau bersamanya ? mengapa kau tidak bisa membaca gerak tubuhnya walaupun dia tidak mengatakannya padamu” ucap Shella tegas, menahan rasa sakit hatinya yang sedang dia rasakan saat ini harus berkata seperti itu pada Jungkook.
Jungkook terdiam, dia tidak bisa lagi menjawab pertanyaan Shella. Apakah benar dia sudah menjadi bodoh selama ini ? dia menundukan kepalanya. Hatinya juga terasa sakit dengan keadaan seperti ini. Tiba-tiba saja suara petir terdengar, dan hujan mulai turun. Terasa awan sudah menunjukan waktu yang pas untuk menurunkan hujan, pada saat hati mereka berdua terasa begitu sakit.
Hening sejenak.
“mianhe, aku hanya merasa kau begitu menyedihkan dengan sikapmu yang seperti itu dan itu juga membuat hatiku sakit” ucap Shella merasa bersalah dengan suara yang mulai bergetar.
Jungkook sedikit terkejut dengan ucapan Shella tentang membuat hatinya sakit. Apa yang membuat hatinya sakit seperti itu ? apakah dia benar menyukaiku ? apakah dia sungguh-sungguh saat mengatakannya pada malam itu ? Saat ini malah Jungkook yang merasa bersalah dengan Shella.
 “kau tidak salah, mungkin kau benar aku memang lelaki bodoh yang hanya menunggunya selama itu dan tidak mengetahui apa perasaannya” jawab Jungkook pelan dan suaranya hampir kalah dengar suara derasnya hujan saat itu, tapi Shella masih bisa mendengarnya.
“mianhe” ucap Shella.
“sudahlah, gwenchana” Jungkook tersenyum mengusap pelan pipi Shella, tangannya terasa begitu dingin.
Shella hanya merasakan usapan tangannya pada pipinya tersebut. Kenapa dia merasa ingin menangis saat ini ? kenapa Shella terlihat yang seperti anak kecil saat ini ? bukankah usia Jungkook lebih muda darinya ? mengapa Jungkook terlihat lebih dewasa sekarang ? tidak bisa dibiarkan, namun tak terasa air matanya sudah jatuh membasahi pipinya ditengah hujan deras yang sedang mengguyur daerah rumahnya saat itu. Ini sangat memalukan.
Jungkook melihat Shella meneteskan air matanya. Tanpa pikir panjang tiba-tiba saja Jungkook memeluk tubuh mungil Shella tersebut, mendekapnya dengan erat lalu mengelus kepala Shella pelan. Aroma khas tubuh Jungkook itu tercium lagi. Dan akhirnya pecah sudah tangisan Shella dalam pelukan Jungkook. Shella juga tidak tahu kenapa dia ingin menangis saat ini. Apa yang salah dengan dirinya ? apakah itu semua karena hatinya yang juga sedang terluka ?
Jungkook melepaskan pelukannya lalu mengusap air mata Shella pelan. Wajahnya tetap terlihat cantik walaupun sedang menangis seperti itu.
Shella bertahan sekuat tenaga untuk tidak menjatuhkan air matanya lagi, itu benar-benar terlihat begitu memalukan harus menangis didepan Jungkook seperti ini. Dan dia merasa terlihat seperti orang aneh saat ini, menangis tanpa alasan didepan idolanya tersebut. Tapi sebenarnya Shella mempunyai satu alasan, karena saat ini Shella menyukai Jungkook lebih dari sekedar seorang penggemar yang hanya menganggumi dirinya.
“Shella-ya, tentang pertanyaanmu waktu malam itu, aku benar-benar tidak keberatan” ucap Jungkook pelan.
Mwoo ? Apakah artinya ini ? apakah Jungkook juga akan menyukaiku ? apakah dia mengizinkanku menyukainya ? apakah aku tidak jadi ditolak ? Shella bertanya-tanya dalam hatinya, ada sedikit perasaan lega dalam hatinya.
“jinjah ?” Shella masih terkejut dengan sisa-sisa air mata di pelupuk matanya.
“nde, aku sama sekali tidak keberatan” ucap Jungkook begitu lembut.
Shella hanya tersenyum simpul. Dia tidak tahu harus berbuat apa dengan kartu hijau yang diberikan Jungkook saat ini. Yang terpenting hatinya bahagia dengan pernyataannya.
“tapi ada satu syarat yang harus kau lakukan ?” pinta Jungkook.
“apa ?”
“jika kau menyukaiku kau harus terima resikonya akan menyukaiku selamanya apapun kondisinya, janji ?” ucap Jungkook menatap mata Shella setengah menggoda.
Shella hanya terdiam memikirkan perkataan Jungkook. Apa lagi ini ? apakah maksud perkataannya ? apakah dia bersedia memberikan hatinya untukku ? ahh tidak mungkin Shella, jangan sampai kau membuat hal bodoh yang akan memalukan dirimu lagi, umpatnya. Shella terlalu kelewat bahagia mendengar perkataan Jungkook. Tentu saja dia akan berjanji untuk menyukainya selamanya.
Shella hanya menganggukan kepalanya. Dia tidak bisa berkata apa-apa lagi untuk menjawab pertanyaan Jungkook.
“tapi kenapa harus berjanji selamanya ?” tanya Shella.
“hmm... apakah kau tidak mau ?”
“aku mau.. hanya saja aku merasa bingung dengan semua ini” ucap Shella.
“kenapa ?”
“bukankah kita baru saling mengenal 3 hari yang lalu. Tidakkah kau menganggapku sebagai orang lain ? dan bukankah kau menganggap aku ini hanya gadis biasa sebagai fansmu” ucap Shella menjelaskan kebingungan dalam hatinya.
“maka dari itu, aku akan membuatmu sebagai seorang fans yang beruntung” Jungkook mengusap lembut pipi Shella lagi.
‘Ahh jadi benar-benar hanya seorang fans’, batin Shella. Dia menundukan kepalanya. Tapi tidak apa-apa seperti itu, ini sudah cukup bagiku seharusnya. Shella tersenyum kearah Jungkook.
“gomawo” dengan cepat Shella memeluk tubuh Jungkook.
            Jungkook sedikit kaget dengan perlakuan Shella yang tiba-tiba itu.
“gomawo, aku merasa lega” ucap Shella pelan dipelukan Jungkook.
**
Disisi lain ada seseorang yang sedang memperhatikan Shella dan Jungkook dari balik pintu kamarnya. Jimin yang sedang memegang nampan yang berisikan makan siang untuk Shella itu hanya berdiri mematung melihat Shella dan Jungkook yang sedang berpelukan tersebut. Dia rela hujan-hujanan hanya untuk membawakan makan siang untuk Shella, tapi apa yang dia dapat ? hanya membuatnya sakit hati.
‘jadi sudah sedekat itu kah hubungan mereka ? apa karena ini Jhope hyung selalu melarangku mendekatinya ?’ batin Jimin.
Akhirnya dia memilih untuk membuang semua makanan siang yang sebenarnya itu adalah jatah makan siangnya yang diberikan dari managernya. Jimin menghela nafas, dadanya terasa sesak, tapi dia sekuat tenaga untuk biasa saja, menganggap dirinya tidak melihat apapun.
**
Lalu sesaat kemudian Jungkook keluar dari kamar Shella membawa nampan bekas makan siang Shella.
“oh... hyung, kau sudah pulang ?” tanya Jungkook dengan wajah polosnya tersebut. Dia melihat Jimin yang berdiri didepan pintu dapur.
“iya” jawab singkat Jimin.
“hyung, kau kehujanan ?” tanya Jungkook melihat baju Jimin dan rambut Jimin yang basah.
“ahh iya hanya sedikit” jawab Jimin.
“kau mau bertemu Shella ? dia ada dikamarnya, masuk saja jika ingin bertemu” ucap Jungkook sambil meletakan nampan tersebut di meja dapur. Lalu berjalan kearah kamarnya.
Apa ini ? Jimin merasa sedang berkunjung kerumah seseorang yang sudah menikah dan menanyakan dimana Shella setelah mendengar Jungkook berkata seperti itu. Jimin membuang nafasnya kasar dan berdecak kesal. Sebenarnya dia tidak tahu apa yang membuatnya kesal, melihat Jungkook berpelukan dengan Shella, atau melihat tingkah Jungkook barusan, atau mungkin keduanya.


Hari sudah semakin sore, dan para member BTS sudah pulang kerumah Shella. Saat pulang mereka langsung mengunjungi Shella dikamarnya kecuali Jimin, dia benar-benar seorang fans yang beruntung, dapat akrab dengan idolanya, tinggal serumah dengan idolanya, dan sekarang mendapatkan perhatian juga dari mereka masing-masing. Dan bahkan terlibat dalam urusan percintaan mereka.
**
Jungkook sedang merebahkan diri ditempat tidur kamarnya. Dia sedang memegang handphonenya. Pikirannya melayang pada ucapan Shella tadi, apakah perasaan Hyura sebenarnya pada Jungkook ? dan apa alasannya dia menikah seperti itu, bukankah dia bilang tidak suka terikat dengan seseorang ? terlebih pasangannya adalah Kim Jung Myeon, seseorang yang sepertinya tidak mungkin menikah dengan Hyura. Kenapa Jungkook tidak pernah berfikir untuk menanyakannya ? lalu dia berniat mengirimkan pesan pada Hyura.
Dear : Kim Hyu Ra<3
Mengapa kau lakukan ini padaku ? apa sebenarnya perasaanmu ?
Satu pesan sudah Jungkook kirim ke ponsel Hyura. Cukup lama Jungkook menunggu balasan dari Hyura, atau mungkin dia tidak niat membalasnya, karena biasanya tidak sampai 10menit Hyura langsung membalas pesannya. Jungkook meletakan handphonenya putus asa, sepertinya dia tidak akan mendapat jawaban.
Sejujurnya Jungkook masih tidak rela mendengar Hyura gadis yang dia tunggu selama 6tahun lebih itu akan menikah dengan lelaki lain. Bagaimanapun perasaannya pada Hyura masih sangat dalam. Dan dia akan berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkan Hyura kembali pada suatu saat nanti.
Terdengar ringtone pesan handphone Jungkook berbunyi. Jungkook segera meraihnya dan membuka isi pesan tersebut.
From : Kim Hyu Ra<3
Mianhe Jungkookkie. Tentang perasaanku, aku tidak mempunyai perasaan apa-apa.
Deg! Jantung Jungkook serasa berhenti berdetak membaca pesan dari gadis yang disukainya tersebut. Entah kenapa perasaannya semakin terasa sakit.
Dear : Kim Hyu Ra<3
Jinjah ? lalu untuk apa kau berjanji akan bersama selamanya pada waktu itu ?
Untuk saat ini Jungkook tidak perlu menunggu waktu lama lagi untuk menerima balasan pesan dari Hyura.
From : Kim Hyu Ra
Karena kau yang terus memintanya
Jungkook menatap handphonenya nanar tidak percaya dengan ucapan Hyura. Lalu dia mulai mengetik kata-kata membalas pesan Hyura yang mungkin akan menjadi pesan terakhir yang dia kirim pada Hyura.
Dear : Kim Hyu Ra<3
Baiklah, itu sudah cukup. Aku akan membencimu...
Dan sempurna sudah perasaan Jungkook benar-benar hancur setelah membaca pesan terakhir dari Hyura, mungkin itu lebih dari kata hancur. Tidak pernah terpikirkan oleh Jungkook jika sakit hati akan sesakit ini, rasanya tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata lagi. Hyura benar-benar tega melakukan ini padanya.
**
In Korea
Disisi lain Hyura menahan tangis membaca pesan dari Jungkook. Kepalanya tiba-tiba terasa sakit sekali. Dia hampir membenturkan kepalanya pada dinding kamarnya, karena memang rasa sakitnya sudah tidak tertahankan. Ditambah hatinya juga yang terluka harus berkata seperti itu pada Jungkook lelaki yang disukainya, meskipun Hyura tidak pernah mengungkapkannya pada Jungkook atau siapapun. Itu membuat penderitaannya semakin sempurna.
Hyura berguling - guling ditempat tidurnya sambil berteriak kesakitan. Tak lama seseorang lelaki datang memasuki kamarnya sambil membawakan nampan yang berisikan segelas air dan beberapa pil obat.
“Hyuraaaaaaaa” melihat keadaan Hyura lelaki itu menjatuhkan nampan yang berisi air dan obat tersebut hingga berserakan dilantai.
Lelaki itu melihat Hyura meringkuk dibawah lantai sambil memegangi kepalanya, rambutnya sudah acak-acakan, wajahnya pucat sekali, dan hidungnya mengeluarkan sedikit darah.
“Hyura, kau tidak apa-apa ?” Lelaki itu mengangkat tubuh Hyura kepangkuannya.
Hyura hanya terdiam tak berdaya menahan sakit dan terus menangis, pandangannya mulai kabur.
“Eommaaaaaa! Eomaaaaaa!” teriak lelaki itu dari kamar Hyura memanggil calon ibu mertuanya.
Setelah mendengar teriakan itu, tidak lama ibu Hyura muncul dari balik pintu kamar Hyura. Yang dia lihat pertama kali adalah obat yang berserakan dilantai lalu matanya tertuju pada anaknya. Dia terkejut melihat anaknya dengan kondisinya yang seperti itu.
“Omooo!! Jun Myeon, apa yang terjadi dengan Hyura ??” Ibu Hyura berlari menghampiri mereka.
“aku tidak tahu, tiba-tiba saja dia sudah seperti ini”
“cepat angkat tubuhnya kemobil dan kita berangkat kerumah sakit sekarang” perintah ibunya.
“nde” dengan cepat lelaki itu mengangkat tubuh Hyura kedalam mobil.
**
In Indonesia
Saat ini waktu sudah menunjukan pukul 21.00 Shella belum bisa memejamkan matanya, padahal biasanya jam segini dia sudah bersiap-siap untuk tidur, entah kenapa saat ini matanya belum merasakan kantuk, atau mungkin karena dia tidur siang terlalu lama tadi.
Dia mengotak-atik handphonenya, dia merasa sangat bosan. Tidak banyak hal yang bisa dilakukannya saat kakinya sedang sakit seperti ini. Video funny moment BTS yang ada diyoutube sudah hampir semua dia tonton tiap harinya. Jadi benar-benar tidak ada hal yang dapat dia lakukan saat ini.
“huffff.....” Shella menghela nafas panjang.
Tiba-tiba saja Shella teringat dengan Jimin. Kemana dia ? kenapa dia tidak terlihat daritadi ? bahkan saat member BTS yang lain sedang menghampirinya setelah studynya tadi dia tidak terlihat. Dan biasanya Jimin akan datang saat Shella sedang membutuhkan seseorang seperti saat ini.
Shella membuka kembali pesan yang telah Jimin kirimkan padanya. Terlihat lucu sekali, kenapa rasanya dia seperti sedang mencampakan Jimin ? bukankah dia itu juga salah satu member idola Shella ? Shella berfikir dengan sifatnya selama ini dengan Jimin. Mengapa jadi merasa bersalah seperti ini ?
Shella mengingat bahwa perban yang ada dikakinya belum dia ganti, perban dikakinya itu memang harus diganti setiap sehari dua kali untuk menghindarkan infeksi pada kuman. Karena biasanya Jimin yang menggantinya Shella jadi melupakannya, lagi-lagi Jimin lagi yang terus perhatian padanya. Tapi kenapa hari ini sepertinya dia berubah ? bukankah dia berjanji akan melindunginya ?
Shella hendak berjalan menuju meja belajarnya untuk mengambil peralatan obat untuk kakinya, tapi tiba-tiba seseorang membuka pintu kamarnya. Shella menoleh kearahnya dan mendapati Jimin sedang membawakan minuman hangat untuk Shella. Sepertinya para member BTS sudah terbiasa memasuki kamar Shella tanpa mengetuknya terlebih dahulu.
“Shella-ya, cuaca hari ini sangat dingin. Aku bawakan minuman hangat untukmu” ucap Jimin memasang senyumannya yang paling lebar. Memang saat itu cuaca sedang sangat dingin karena hujan seharian, hingga malam ini terlihat masih gerimis.
Sepertinya dugaan Shella salah, Jimin masih tetap seperti biasanya perhatian padanya.
“oh.. apa sedang kau lakukan ?” tanya Jimin meletakan minuman itu dimeja samping tempat tidur Shella.
“aku mau mengganti perban dikakiku, bukankah itu harus diganti pagi dan malam ?”
“ohh... mian aku melupakannya” ucap Jimin, dia berjalan membantu Shella kembali duduk dan mengambil peralatan obat untuk mengganti perban pada kaki Shella.
“wah.. sepertinya ini akan segera membaik” ucap Jimin melihat kondisi luka Shella.
“kenapa kau melakukannya ? aku bisa melakukannya sendiri” Shella merasa tidak enak.
“waee ?? bukankah ini sudah menjadi tugasku dari kemarin ?” ucap Jimin.
“aishhh... memangnya kau siapa mempunyai tugas mengganti perban pada lukaku ?” tanyaku sinis.
“hmm... baiklah mulai sekarang aku akan bertugas mengganti semua luka yang ada pada tubuhmu” ucap Jimin memasang senyumnya yang lebar itu kembali.
“aisssshhhhh.... shierooo” bantah Shella.
“waeee ?? bukankah aku sudah berjanji akan melindungimu ?” ucap Jimin.
“siapa yang berjanji ? kau yang memintanya sendiri” bantah Shella lagi.
“ahhh iyaa kau benar juga”
Shella memperhatikan Jimin yang sedang melilitkan perban pada kakinya tersebut.
“nah, sekarang sudah selesai” Jimin mendongakan kepalanya dan menatap Shella, dia tersenyum sangat manis.
“gomawo” ucap Shella.
“yasudah, kau tidurlah ini sudah malam” Jimin mengelus pelan kepala Shella dan membantunya untuk kembali berbaring ditempat tidurnya.
“selamat tidur Shella-ya” ucap Jimin lembut.
Shella hanya terdiam memperhatikan Jimin yang sedang berjalan kearah pintu kamarnya.
“Jimin-ah”

To Be Continue.....

Yeayyy, selesai juga untuk part ini. Maaf ya klo agak ngablu ceritanya, soalnya Authornya lagi galau bgt gara-gara nonton drama Korea Angel Eyes, sedih bgt kan yak ? padahal baru nonton sampe episode 2 doang wkwk #curcol. Comment dan saran jangan lupa yaaa, kirim mention aja ke @nana_amalinaa hihi, but no bash ya. Gomawo^^

Minggu, 21 Desember 2014

FF BTS Lucky Fans pt 6



Tittle : Lucky Fans pt 6
Author : Nana Amalina (author tetap)
Cast : Park Jimin (BTS Jimin), Gishella (OC), Jeon Jeong Guk (BTS Jungkook), All member BTS, and other.
Genre : Romance
Lenght : Part
Rating : PG17 /?
Author Note’s : part ini aku buat lebih panjang sedikit, inspirasi lagi lancar soalnya hihiw^^ perhatian, untuk para author yang sudah handal dilarang membaca disebabkan FF absurd ini dibuat oleh author amatir wkwkwkwk #plak #plisabaikansaja
Happy Reading^^
Silent readers ? (n) !!
WARNING TYPO DIMANA-MANA! Hati-hati alur yang kadang tidak sesuai, kalimat susah dimengerti dan kalimat yang berulang-ulang.

 


“Jungkookie ?” panggil Hyura.
“apa yang terjadi ?” tanya Jungkook yang masih penasaran apa yang akan dikatakan oleh Hyura.
“apa kau masih menyukaiku ?” tanya Hyura dengan suara yang mulai serak.
“waee ? tentu saja aku masih menyukai dan mencintaimu selamanya” jawab Jungkook yakin.
“mianhe kookkie-ya, mulai saat ini kau tidak bisa, sekarang harus berhenti melakukan itu” terdengar Hyura mulai terisak dari seberang teleponnya.
.....

Author Pov

Jungkook terduduk lemas dibangku balkon kamarnya. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, seperti menahan sesuatu yang hendak meledak dalam dirinya. Tapi ternyata dia tidak mampu menahannya lagi, setiap kata-kata Hyura terngiang dipikirannya. Jungkook mulai menitikan air mata yang membasahi pipinya. Perasaannya saat ini sudah tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Hatinya terasa sangat sakit mengingat setiap kata-kata itu.
Flashback saat telepon dengan Hyura.
mianhe kookkie-ya, mulai saat ini kau tidak bisa, sekarang harus berhenti melakukan itu” terdengar Hyura mulai terisak dari seberang teleponnya.
“wae ?? kenapa aku tidak bisa melakukannya lagi ?” tanya Jungkook memelankan suaranya dan berusaha untuk tetap tenang.
“aku akan menikah dengan lelaki lain” Hyura berbicara dengan suara bergetar. Jungkook tau, pasti saat ini Hyura sedang menangis mendengar dari suaranya.
“apa ?? menikah ? Hyura, omong kosong apa yang sedang kau katakan ?” Jungkook tidak percaya dengan ucapan Hyura. Tiba-tiba saja dunianya serasa hancur mendengar kata-kata yang terlontar dari mulut Hyura.
“mianhe...” ucap Hyura lalu memutuskan panggilannya. Hyura belum sanggup untuk menjelaskan lebih panjang lagi pada Jungkook.
Flashback End

Isakan tangis Jungkook mulai membesar. Kenapa dia seperti anak kecil sekarang ? dia tidak peduli, yang dia tahu saat ini hatinya benar-benar terluka. Jungkook masih tidak percaya dengan perkataan Hyura, bagaimana bisa Hyura cinta pertamanya yang disukainya selama 6 tahun meninggalkannya begitu saja dan memilih dengan lelaki lain. Hyura adalah satu-satunya gadis yang ada dihati Jungkook, satu-satunya gadis yang membuatnya rela menyatakan cinta, satu-satunya gadis yang membuatnya rela menunggu, namun sekarang gadis itu akan menikah dengan orang lain. Itu benar-benar sangat menyakitkan untuknya, walaupun Jungkook dan Hyura tidak memiliki hubungan apapun, tetapi mereka jelas mencintai satu sama lain.
Flashback

Hyura dan Jungkook sedang duduk dibangku taman belakang sekolahnya, taman itu terlihat sepi kerena jarang murid yang datang ketaman itu. Hyura menyodorkan bekal yang dia bawa pada namja yang duduk disampingnya tersebut.
“apa ini ?” tanya Jungkook sambil menerima bekal yang diberikan padanya.
“apakah kau tidak ingat ?” tanya Hyura heran.
“apa ?” Jungkook masih belum mengerti.
“bukankah hari ini hari ulang tahunmu. Bukankah kau menyuruhku berjanji akan memasak untukmu dihari ini” Hyura mengacak-acak rambut Jungkook kesal.
“jinjah ? aku melupakannya” Jungkook tersenyum lebar pada Hyura.
“aishh... bagaimana bisa kau melupakan hari ulang tahunmu sendiri ?” ucap Hyura dengan nada kesal.
“mian, aku terlalu sibuk akhir-akhir ini” jawab Jungkook menggaruk bagian belakang kepalanya yang tidak gatal.
“hyaa... bukankah sudah kubilang jangan peduli pada pekerjaanmu saja. mulai saat ini kau juga harus peduli pada dirimu sendiri, arra ?” ucap Hyura.
“nde arraso^^ tapi aku tetap peduli padamu kan ?” goda Jungkook lalu memeluk tubuh Hyura dari samping.
“aishh.. lepaskan. Bagaimana kalau ada orang yang melihat kita” ucap Hyura meronta, mengingat saat ini Jungkook adalah seorang idola.
“aku tidak peduli” Jungkook semakin erat memeluk tubuh Hyura.
Hyura hanya terdiam tanpa membalas pelukan Jungkook.
“Hyura, apa kau tidak menyukaiku ?” ucap Jungkook melepaskan pelukannya.
“mwoo ? kenapa kau terus bertanya seperti itu ?” ucap Hyura merasa bosan dengan pertanyaan Jungkook yang sudah dia katakan beribu-ribu kali.
“bisakah kita menjadi pasangan kekasih ?” Jungkook menatap lekat mata Hyura.
“hyaa.. apa sedang kau katakan ?” ucap Hyura.
“apa kau benar-benar tidak menyukaiku ?” wajah Jungkook mulai terlihat sedih.
Hyura menghela nafas sesaat, lalu menjawab pertanyaan Jungkook.
“aku memang menyukaimu, tapi bukankah kau mengenalku ? aku tidak suka terikat dengan seseorang, lagipula umur kita masih terlalu muda untuk menjalin hubungan yang lebih serius” jelas Hyura lalu mengusap wajah Jungkook lembut.
“baiklah aku mengerti. Tapi kau harus berjanji padaku kalau kita akan bersama sampai akhir ?” pinta Jungkook sambil menunjukan kelingkingnya.
Hyura menatap Jungkook sebentar lalu kemudian menerima kelingking Jungkook.
“iya, aku berjanji” Hyura tersenyum manis pada Jungkook.
Jungkook memeluk erat tubuh Hyura dan kali ini Hyura membalas pelukan Jungkook.
“apakah aku boleh meminta hadiah ulang tahun lagi darimu ?” pinta Jungkook pelan ditelinga Hyura dan itu membuat Hyura merinding mendengarnya.
“apa ?” tanya Hyura.
Jungkook melepaskan pelukannya. Dia menatap wajah Hyura dan matanya tertuju pada bibir mungil Hyura. Jungkook mulai mendekatkan wajahnya, hingga saat ini wajah Hyura hanya tinggal 1cm darinya. Hembusan nafas Jungkook terasa sangat terasa dipipi Hyura. Lalu Jungkook mulai menempelkan bibirnya pada bibir Hyura. Awalnya tidak ada pergerakan, tapi lama-kelamaan Jungkook mulai melumat bibir Hyura lembut dan Hyura membalasnya. Perlahan tangan Hyura mulai melingkar sempurna dileher Jungkook. Jelas sudah ciuman pertama Jungkook dia berikan pada Hyura pada saat itu.
“saranghae Kim Hyu Ra” ucap Jungkook sesaat lalu melanjutkan kembali mencium bibir Hyura.
‘nado saranghae’ ucap Hyura didalam hatinya.

Flashback End.

Jungkook masih terduduk diatas bangku balkon kamarnya meluapkan isakan tangisnya yang sudah tidak bisa dia tahan. V yang daritadi tidak sengaja mendengar percakapan Jungkook dengan Hyura ditelepon ikut merasa sedih. V mengerti sekali kalau Jungkook sangat mencintai Hyura, dia rela melakukan apa saja demi Hyura, bahkan dia sampai berpura-pura sakit meminta izin pada managernya tidak dapat ikut show hanya untuk menghadiri ulang tahun Hyura. V memperhatikan Jungkook dari dalam kamarnya tanpa berani menghampirinya, itu akan lebih sulit bagi Jungkook kalau V menghampirinya sekarang.

Shella Pov.

Aku masih terduduk ditempat tidurku. Aku masih menyesali perkataanku pada Jungkook tadi. Kenapa aku terlahir begitu bodoh ?
“aishhh... sangat memalukan!” aku mengacak-acak rambutku.
Aku sungguh menyesali perbuatanku pada Jungkook. Bagaimana bisa aku  berkata seperti itu ? Jelas-jelas aku dan dia sangat berbeda. Kenapa bisa aku mengatakan kalau aku menyukainya seperti itu ? terlebih mengingat respon Jungkook tadi, aku seperti telah ditolak oleh seorang lelaki. Huff...
Tiba-tiba aku mendengar kamarku diketuk oleh seseorang. Apakah itu dia ? Aku segera merapikan rambutku yang sempat aku acak-acak tadi.
“masuklah” pintaku, karena aku tidak bisa berjalan untuk membukakan pintu.
Handle pintu kamarku diputar dari luar, dan tampak Jimin memasuki kamarku.
“oh... kenapa kau yang mengantarnya ?” aku sedikit terkejut dengan Jimin yang datang dengan makan malamku.
“apa kau tidak suka aku yang mengantarnya ? Jungkook sedang ada urusan, dan dia yang memintaku untuk mengantarkannya” jelas Jimin.
“oh begitu, tentu saja aku tidak keberatan” jawabku.
Jimin menaruh nampan makan malamku di meja samping tempat tidurku. Dia mengambil piring yang berada diatas nampan dan memberikannya padaku.
“apa kau bisa makan sendiri ?” tanya Jimin menyodorkan piring yang berisikan makan malamku itu kearahku.
“ahh nde, aku bisa melakukannya” aku menerima piring pemberian Jimin dan mulai melahapnya perlahan.
Jimin terus memperhatikan wajahku. Wajahnya terlihat antara bingung dan kecewa. Apa ada yang salah dengan wajahku ? aku menoleh kearah kaca yang terdapat disamping tempat tidurku, untuk memeriksa apa ada yang salah dengan wajahku. Sepertinya tidak ada yang salah, mengapa dia memperhatikanku seperti itu ?
“hyaa... apa yang kau lihat ?” aku mulai risih dengan tatapan Jimin.
Jimin membuang pandangannya sesaat lalu menatapku kembali.
“Shella-ya apakah kau akan mengizinkan jika aku ingin melindungimu ?” tanya Jimin lembut.
Hatiku sedikit bergetar mendengar perkataan Jimin. Apa maksudnya ini ? baru dua hari berkenalan dengan meraka, mengapa dia seperti itu ? apa aku terlihat tidak bisa menjaga diriku dengan baik ?
“tentu, tapi kenapa kau mau melakukannya ?” tanyaku gugup.
“tidak tahu, hanya saja aku ingin melakukannya” jawab Jimin.
“bagaimana jika aku tidak mengizinkannya ?” tanyaku mengetes.
“aku akan tetap melakukannya” jawab Jimin yakin.
“apa ada yang salah denganmu ?” tanyaku tidak yakin dengan perkataan Jimin.
“tidak, hanya saja.... ah sudahlah lupakan” Jimin terlihat salah tingkah.
Aku bingung menatap Jimin. Sebenarnya apa yang dia pikirkan ? kenapa tingkahnya sangat aneh ? dia sangat perhatian padaku dan sekarang dia berkata ingin melindungiku.
“apakah sangat sakit ?” tanya Jimin melihat keadaan kakiku yang dibalut dengan perban.
“hanya sedikit, itu sudah baikan sekarang. berkat dirimu kakiku bisa tertolong tanpa ada pikiran terkena infeksi” jawabku sambil meletakan piring diatas nampan yang tadi Jimin bawa.
“mianhe” ucap Jimin.
“untuk apa ?” tanyaku bingung.
“kau terluka” jawab Jimin.
“aishhh... kenapa rasanya semua orang minta maaf kepadaku hanya karena aku terluka seperti ini ? jelas-jelas ini kesalahanku sendiri, seharusnya aku yang minta maaf pada kalian karena telah merepotkan” jawabku tegas, agar tidak ada lagi yang merasa bersalah kepadaku.
“ahh... kau sama sekali tidak merepotkan” jawab Jimin.
Lalu Jimin terlihat menghela nafas.
“yasudah, kau tidur lah. Ini sudah malam” ucap Jimin lembut sambil mengelus rambutku.
Lalu Jimin membantuku merebahkan tubuhku diatas kasur dan dia menyelimutiku.
“selamat tidur Shella-ya” ucapnya pelan tapi masih terdengar ditelingaku.
Dia membawa nampan bekas makan malamku tadi dan keluar dari kamarku.


Author Pov

Keesokan paginya, ini adalah hari Senin tapi Shella tidak bisa hadir kesekolah sudah pasti karena kakinya sedang sakit. Om Agus sudah mengirimkan surat izin kesekolahnya, Shella harus beristirahat selama seminggu agar lukanya benar-benar pulih.
Shella masih terbaring ditempat tidurnya. Dia enggan membuka matanya, jarang sekali Shella masih bisa tidur seperti ini dihari senin, karena biasanya jam segini dia sudah harus berlari-lari kesekolah agar tidak terlambat mengikuti upacara bendera disekolahnya. Cuaca hari ini sangat mendung, matahari belum menampakan sinarnya padahal waktu sudah menunjukan pukul 08:00
“Shella-ya, bangunlah” ucap Jhope menggoyang-goyangkan tubuh Shella secara pelan.
“wah, dia benar-benar tertidur sangat nyenyak” ucap V.
“apakah dia kelelahan ? dia tidak bergerak sama sekali” ucap Suga.
“apa perlu kita bangunkan dia ? aku tidak tega membangunkannya”  ucap Rapmon.
“dia terlihat sangat cantik ketika dia tidur” ucap Jimin.
Jhope melirik kearah Jimin dan menjitak kepalanya pelan.
“berhentilah berbicara seperti itu” ucap Jhope pada Jimin.
“aishh... appo hyung. Memang kenapa aku tidak boleh berkata seperti itu ?” Jimin kesal dengan tingkah hyungnya yang selalu melarangnya untuk mendekati Shella. Jelas-jelas Jhope sudah tau kalau Jimin menyukainya.
“sudahlah, kita biarkan saja dia tidur sebentar lagi” ucap Jin lembut.
Shella mulai terbangun mendengar keributan yang ada dikamarnya. Dia membuka matanya perlahan dan mendapati para member BTS kecuali Jungkook berada didalam kamarnya saat ini dan mengelilingi tempat tidurnya.
‘Apakah ini masih dalam dunia mimpi ? aku melihat begitu banyak malaikat tampan dikamarku, rasanya aku tidak mau mengakhiri mimpiku hari ini’ batin Shella yang belum benar-benar terbangun dari tidurnya. Dia tersenyum lalu melanjutkan tidurnya kembali. Para member BTS merasa aneh melihat tingkah Shella. Terbangun, senyum, lalu tidur lagi.
“hyaaa... Shella-ya. Kau ingin bangun atau tidak ?” teriak Suga.
Sontak Shella membuka matanya lebar mendengar teriakan itu. ‘ternyata ini bukan mimpi ? mereka benar-benar ada dikamarku saat ini’ batin Shella melihat kesekeliling tempat tidurnya dan mendapatkan para member BTS sedang menatapnya.
“apa yang kalian lukakan ?” Shella kaget dan menarik selimutnya untuk menutupi tubuhnya. Bagaimana bisa ada 6 namja berada dikamarnya saat ini ?
“Good Morning Shella-ya. Kau tidur sangat nyenyak sekali ?” Jimin hendak mendekat kearah Shella, tapi kerah bajunya ditarik oleh Jhope dari belakang.
Jhope memberikan kode pada Jimin untuk tidak melakukan itu. Dan muka Jimin terlihat kesal kembali pada Jhope. Dia belum tau apa alasannya Jhope melarang dia untuk mendekati Shella.
“hyaaa, Shella-ya bukankan kau mengenal Jimin hyung ? dia tidak akan mengizinkan kami sarapan tanpamu. Aku sangat lapar sekali” ucap V sambil mengelus-elus perutnya.
Jimin hanya tersenyum lebar.
“ahh... tidak usah seperti itu” ucap Shella merasa tidak enak pada mereka dengan kesadaran yang belum seutuhnya pulih karena baru saja bangun tidur.
“sudahlah, bukankah dia sudah bangun, ayo kita makan sekarang” ajak V menarik tangan hyung-hyungnya tersebut.
“nanti akan aku antarkan sarapanmu” ucap Jimin lalu berlari keluar mengikuti yang lain.
“hyaa, Shella ? ubahlah cara tidurmu. Kau benar-benar seperti Jungkook saat tidur, tidak bergerak sama sekali” ucap Suga sebelum berlalu dari kamar Shella.
Shella aneh mendengar perkataan Suga, yang namanya orang tidur pasti tidak bergerak. Dan Shella baru menyadari kalau tidak ada Jungkook dikamarnya tadi. Kemana dia ? apakah dia marah padaku ? atau apakah dia menghindariku ? batin Shella.
Shella segera bangkit dari tempat tidurnya, dia berjalan tertatih karena kakinya masih terasa sakit. Dia ingin memastikan bahwa Jungkook tidak marah padanya. Dia berjalan menuju ruang makan, terlihat member BTS sedang menyantap sarapannya, tapi Shella tetap tidak menemukan Jungkook.
“oh Shella” panggil V yang tidak sengaja melihat Shella berdiri didepan pintu ruang makannya.
Jimin langsung menoleh kearah Shella.
“apa yang sedang kau lakukan disini ? bukankah kakimu masih terasa sakit ?” Jimin menghampiri Shella dan membantunya berjalan menuju meja makan dan mendudukannya disamping kursi Jimin.
“aniyaaa.. aku hanya bosan jika harus dikamar terus menerus” Shella memberi alasan.
“aishh... tapi bukankah itu masih sakit ?” tanya Jimin melihat keadaan kaki Shella.
“ahh tidak. Aku akan berhati-hati. Tenang saja” Shella meyakinkan.
Jimin menghela nafasnya dan menuruti kemauan Shella.
“kau makanlah yang banyak” ucap Jimin sambil menyendokkan nasi dan lauk kedalam piring Shella.
“nde. Gomawo^^”
Hening sejenak, mereka berkutat pada makanannya masing-masing. Shella ingin sekali menanyakan dimana Jungkook berada, tetapi dia masih ragu menanyakannya. Tapi akhirnya Shella memberanikan diri.
“ngomong-ngomong dimana Jungkook ? aku tidak melihatnya daritadi” tanya Shella. Semua para member menoleh kearah Shella.
“Jungkook sedang berada dikamarnya, dia sudah bilang pada kami untuk tidak ikut sarapan bersama” jelas V.
“kenapa ?” tanya Shella lagi.
V hanya mengangkat bahunya.
“tunggu sebentar, kalian sudah melihat berita terbaru belum diKorea saat ini ?” perkataan Jhope membuat yang lain sedikit kaget.
“apaaa ?” tanya Rapmon.
“aku mendengar Kim Jun Myeon dari grup Exo-K dikabarkan akan segera menikah” ucap Jhope.
“mwo ?? menikah ??” teriak member yang lain secara bersamaan.
Mereka terkejut mendengar berita tersebut dan teriakan mereka tadi membuat Shella ikut terkejut. Sontak mereka langsung mengambil handphone yang berada didalam saku masing-masing dan segera mengecek berita tersebut.
“mwoo ?? Kim Hyu Ra ???” Rapmon berteriak terkejut setelah membaca berita tersebut dan mendapati bahwa Hyura adalah pasangan yang akan menikah dengan Kim Jun Myeon. Dan Hyura adalah gadis yang disukai oleh Jungkook. Para member BTS sudah mengenalnya.
“daebak!!!” ucap Jimin yang ikut terkejut mendengar berita tersebut.
Shella hanya bingung tak mengerti siapa yang sedang mereka bicarakan. Siapa Kim Jun Myeon ? siapa Kim Hyu Ra ? mengapa mereka begitu heboh mendengar berita tersebut ? Shella mulai bertanya-tanya. Tetapi Shella hanya mendengarkan percakapan mereka tanpa bertanya langsung dengan mereka dan memilih cepat-cepat menghabiskan sarapannya dan segera pergi untuk mencari Jungkook.
“mengapa mereka bisa menikah secepat itu ? bukankah mereka masih sangat muda ? apalagi Hyura, bukankah dia itu seumuran dengan Jungkook ?” ucap Suga masih tidak percaya.
“aku mengetahui Hyura ingin menikah, tapi aku tidak tahu kalau dia akan menikah dengan Suho Exo. Pantas saja beritanya menyebar begitu cepat” ucap V.
“apakah kau sudah mengetahuinya ?” tanya Rapmon.
“iya, aku tidak sengaja mendengar percakapan Jungkook dengan Hyura ditelpon semalam” jelas V.
Shella mengentikan aktifitasnya sejenak mendengar perkataan V. Apa hubungannya dehgan Jungkook ? siapa Hyura ? Shella menatap para member BTS yang sedang membicarakan berita tersebut.
“aku juga baru membaca beritanya semalam” tambah Jhope.
“ah... pasti Jungkook sangat terluka saat ini. Bukankah itu sangat menyakitkan baginya ?” ucap Rapmon.
Dan sekarang Shella mengerti setelah mendengar ucapan Rapmon, siapapun gadis yang bernama Kim Hyu Ra itu pasti ada hubungannya dengan Jungkook. Sedikit ada rasa sesak didalam dada Shella mengetahui itu, bagaimanapun Jungkook adalah seseorang yang sangat disukai oleh Shella.
“bukankah Jungkook dan Hyura sudah memiliki hubungan ?” ucap Jin.
Dan saat ini perkataan Jin berhasil menyebabkan Shella tersentak. Jimin yang mengatahui hal itu langsung mengambilkan segelas air dan memberikannya pada Shella. Member yang lain menatap kearah Shella dengan tatapan heran, kecuali Jhope dan Jimin yang memang mengira kalau Shella menyukai Jungkook.
“mwoo ?? nugu ??” tanya Shella setelah berhasil menenangkan dirinya.
“waee ?? kau kenapa ?” tanya V heran dengan sikap Shella.
“ahh aniya.. memang sebenarnya siapa yang sedang kalian bicarakan ?” tanya Shella.
“Kim Jun Myeon. Kau tidak mengenalnya ?” tanya V.
Shella hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
“ahh... apa kau hanya tau BTS saja ?” goda V.
Shella sedikit terkejut mendengar perkataan V. “apa yang kalian bicarakan ?” tanya Shella gugup.
“ahh... kami semua sudah tau kalau kau itu adalah ARMY, kenapa kau tidak memberitahu dari kami dari awal ?” ucap Rapmon.
Dan sekarang semua member tertuju pada Shella, dan itu membuat Shella sedikit salah tingkah. Dan benar saja, pasti suatu saat mereka akan tahu tentang ini walaupun Shella sudah menutupinya.
“darimana kalian tahu tentang itu ?” tanya Shella masih dengan nada gugupnya.
“tidak penting darimana kita tahu. Jawab saja pertanyaan kami, mengapa kau menutupinya ?” ucap Rapmon.
Shella berfikir apakah mereka marah padaku ? Shella menjadi merasa bersalah karena itu pasti akan membuat mereka tidak nyaman jika mengetahui kalau dirinya adalah bagian dari ARMY, padahal Shella sudah berusaha sekuat mungkin untuk membuat mereka tidak merasa seperti itu. Tapi ternyata dugaan Shella salah.
“ahh... miyane. Aku pikir jika kalian mengatahuinya kalian akan merasa tidak nyaman” jawab Shella jujur.
“mwoo ? kenapa harus tidak nyaman ? justru kami senang jika kau adalah ARMY dan itu tandanya kalau kau menyukai kita” jawab Rapmon.
“ndee, tentu saja kami senang saat mengetahui kalau kau adalah ARMY, karena aku kira kau sangat membenci kita” tambah V.
“mana mungkin aku bisa membenci kalian” ucap Shella. Dia merasa lega karena dugaannya salah selama ini, status dirinya yang sebagai fans mereka mendapat respon baik. Dan itu membuat Shella cukup senang.
“karena kau ARMY, aku akan mengambil foto denganmu dan memberikan tanda tanganku, apakah itu membuatmu senang ?” goda Jimin sambil mengedipkan sebelah matanya.
“apakah kita harus membuat video bersama, nanti akan aku share dengan nama sweet moments with lucky fans” ucap Jhope tersenyum lebar.
“aishhh hyung!! Bukankah waktu itu kau yang melarangku untuk membuat video dengannya” ucap Jimin yang tidak terima dengan ajakan Jhope karena waktu itu dia yang melarangnya untuk membuat video dengan Shella dengan alasan bash dari ARMY lain.
“aku akan memberikan barang kesayanganku padamu, karena kau adalah fans yang spesial bagi kami” ucap Jin lembut.
“ahhh jinjah, Gomawo oppa” Shella tersipu malu dan saat ini pasti wajahnya sudah mulai memerah.
Saat ini Shella benar-benar merasakan kalau dirinya adalah fans yang benar-benar beruntung dapat bertatap muka dengan mereka, tinggal serumah dengan mereka, dan sekarang mereka menerima Shella dengan statusnya yang sebagai fans dan tidak merasa keberatan dengan itu.
“sudahlah itu akan membuatnya terlalu senang nanti” ledek Suga.
“bolehkan aku meminta beberapa permintaan pada kalian ?” tanya Shella.
“apaaa ?” tanya Jimin.
“apakah ada kami disini masih kurang bagimu ?” tanya Suga.
“apa permintaanmu ?” tanya Jimin tidak sabar dengan permintaan Shella dan tidak memperdulikan ucapan Suga.
“bisakah kalian memfollowback twitterku ?” cengir Shella. Kebayangkan kalau BTS follow twitter fansnya, walaupun hanya sekedar follow tapi pasti itu sangat senang sekali rasanya.
“twitter ?” tanya Rapmon.
“iya, bukankan kalian membacanya ? aku selalu mengirimkan mention pada kalian setiap malam. Tapi tak pernah mendapat satu balasanpun dari kalian ? padahal aku sudah melakukankan selama dua tahun sejak aku menjadi ARMY” jelas Shella tidak menutupinya lagi kalau dirinya benar-benar fans fanatik mereka.
“mwo ?? jinjah ? miyane Shella-ya kami memang jarang membalas tweet dari para ARMY karena kami terlalu sibuk, dan tweet yang masuk terlalu banyak. Jika kita hanya membalas salah satu dari mereka, pasti yang lain akan merasa tidak adil. Maka dari itu kita tidak membalasnya satu-satu, tapi kami selalu membaca tweet-tweet yang masuk pada twitter kami” jelas Rapmon.
“nde arraso. Kalau begitu apakah kalian akan menuruti permintaanku ?” Shella bertanya kembali.
“tentu saja, itu hal mudah. Tapi kami juga bisa meminta sesuatu padamu ?” ucap Rapmon.
“apa ?” tanya Shella.
“kau harus berjanji akan menonton konser kita nanti” jawab Rapmon.
“hanya itu ?” tanya Shella terlihat meremehkan, namun tidak lama dia mengeluarkan handphonenya dan menunjukan pada mereka bukti pembayaran pembelian tiket konser BTS di Indonesia.
“aku sudah membelinya jauh-jauh hari” jawab Shella sambil menunjukan bukti tersebut.
“mwo ? daebakk! Aku sangat menyukai ARMY yang seperti ini” Jimin merangkul bahu Shella.
“Jimin-ah! Bisakah kau berhenti melakukan itu ?” lagi-lagi Jhope berkomentar setiap kali Jimin menyentuh atau mendekati Shella.
Shella tidak memperdulikannya, dia hanya tersenyum bahagia kepada mereka, karena dirinya bisa membuat idolanya senang.


Setelah selesai sarapan, Shella dan para member BTS sedang duduk diruang tamu untuk menunggu waktu untuk study mereka dirumah Om Agus. Waktu baru menunjukan pukul 07.30, dan study mereka dimulai pukul 08.30 sampai dengan pukul 15.00 dilakukan setiap hari Senin sampai dengan hari Rabu saja, hari Kamis dan Jumat mereka gunakan untuk praktek vocal dan latihan koreografi dance, sedangkan hari Sabtu dan Minggu digunakan untuk berisitirahat, jadwal mereka benar-benar seperti anak sekolahan. Sangat melelahkan bukan ? tapi ini tidak seberapa dengan masa trainee mereka di Korea, bahkan mereka hanya memiliki waktu tidur hanya 2 jam pada waktu itu.
Jimin sedang mengganti perban pada luka kaki Shella, Jin dan Jhope sedang berselfieria sambil membuat mini video untuk mereka share di SNS samaran mereka, sementara V, Rapmon, dan Suga sedang asik bermain game pada handphone masing-masing. Tetap saja Jungkook belum terlihat disana.
“hemm... aku ingin bertanya soal berita apa yang kalian bicarakan tadi ?” Shella membuka percakapan diantara mereka.
“tentang apa ?” tanya V yang menghentikan aktifitas bermain gamenya setelah mendengar pertanyaan Shella.
“berita pernikahan yang ada di Korea, siapa itu ?” tanya Shella dengan penasaran, terlebih itu pasti ada hubungannya dengan Jungkook.
“ahh.. Kim Jun Myeon ? dia adalah grup dari Exo-K. Apakah kau mengetahui grup itu ?” tanya V.
“hmm... nde arra” jawab Shella.
“iya, dia dikabarkan akan segera menikah, padahal usianya masih sangat muda. Bagaimana dengan kelanjutan karirnya ? apakah dia tidak memikirkan itu ?” jelas V yang kurang setuju dengan berita pernikahan tersebut.
“apalagi pasangannya adalah Kim Hyu Ra, pantas saja Jungkook tidak keluar kamar sejak tadi, pasti dia sangat terluka” timpal Jin.
Shella masih bertanya-tanya mengapa mereka selalu mengatakan kalau Jungkook terluka, sebenarnya apa hubungan Jungkook dengan wanita bernama Kim Hyu Ra tersebut ?
“apakah kalian mengenal mereka ?” tanya Shella.
“tentu saja, kami berteman baik dengan mereka, kami sering satu panggung dengan Exo. Apalagi Hyura, dia adalah gadis yang sangat disukai Jungkook dan dia selalu mengajaknya ke dorm kita, bagaimana bisa kita tidak mengenalnya” jelas Suga dengan nada ceplas-ceplosnya.
Jhope yang duduk disebelah Suga langsung menyenggol lengan Suga, memberikan kode agar Suga tidak menceritakannya lebih banyak lagi pada Shella. Jimin yang baru saja selesai mengganti perban Shella menatap Suga dengan sedikit terkejut atas ucapannya, karena hanya mereka berdualah yang mengira kalau Shella menyukai Jungkook.
Shella menunduk, dia tidak mau yang lain melihat wajahnya memerah menahan rasa sakit hatinya mendengar Jungkook sudah memiliki gadis lain yang disukainya. Dugaan Shella benar, pasti wanita itu ada hubungannya dengan Jungkook. Kenapa dia tidak berfikir sebelumnya ? walaupun dia hanya seorang fans, pasti fans yang lain juga akan merasa sedih jika mengetahui biasnya sudah memiliki wanita yang disukai. Tiba-tiba saja dada Shella terasa sesak, sepertinya tidak hanya hati Jungkook saja yang terluka, tetapi hati Shella juga ikut terluka. Shella mengingat betapa bodohnya semalam dia mengakui kalau dirinya menyukai Jungkook, itu membuatnya semakin malu dan sakit hati.
Melihat tingkah mereka, Suga merasa aneh, apakah ada yang salah dengan perkataannya ? dia melihat ke arah Shella, dan dia sedikit mengerti.
“Shella-ya apakah kau menyukai Kookkie ??” tanya Suga tiba-tiba berhasil membuat Shella mengangkat wajahnya yang sudah memerah. Suga memang terkenal dengan ucapannya yang ceplas-ceplos, Shella juga mengetahuinya dari biodata dan fakta-fakta mereka di internet. Tapi jika Suga bertanya seperti itu, jawaban apa yang akan Shella berikan ?
“mwoo ?” Shella terkejut. Saat ini semua member sedang menatapnya. Apa yang harus dia katakan ?
Tiba-tiba saja Jungkook datang menghampiri mereka diruang tamu dan menyelamatkan Shella dari pertanyaan mematikan Suga tersebut. Sebenarnya Jungkook sudah berdiri dibalik ruangan daritadi dan mendengar pembicaraan Shella dan hyungnya tersebut.
“hyaaa hyung! Kenapa kalian seperti para ahjumma yang selalu ingin tahu tentang orang lain” ucap Jungkook menghela nafas.
“oh... Kookkie-ya. Gwencana ?” melihat Jungkook V langsung berjalan menghampiri Jungkook dan merangkul adik kesayangannya itu. Para member yang lain juga datang menghampiri Jungkook.
“wae ?? memang ada apa denganku hyung ? apakah karena aku tidak sarapan bersama kalian membuat kalian begitu khawatir ?” goda Jungkook pada hyung-hyungnya tersebut.
“aishhh... kau tidak harus menutupinya pada kami. Kami sudah tau semuanya” ucap Rapmon menepuk bahu Jungkook.
“kami ikut sedih atas berita tersebut. kau tidak apa-apa ?” ucap Jin.
“mengapa harus seperti ini akhirnya. Kuatlah Jungkookie” ucap Jimin.
“Kookkie-ya, aku berharap kau tidak terluka karena hal itu” Jhope langsung memeluk Jungkook erat.
“hyaaa hyung! Lepaskan ini sangat memalukan” Jungkook melirik kearah Shella yang daritadi hanya menunduk tanpa mengatakan sepatah katapun.
“maka dari itu aku selalu peringatkan pada kalian, mengapa jangan menyukai wanita terlalu dalam” ucap Jhope melepaskan pelukannya.
“ah... gwencana hyung. Tenang saja” Jungkook menggaruk bagian belakang kepalanya. Dia tau bahwa hyung-hyungnya sedang mencoba menghiburnya saat ini, maka dari itu dia ingin menyembunyikan rasa sedihnya dan ingin terlihat baik-baik saja.
“aishhh... sudahlah hentikan. Kalian seperti anak kecil saja” ucap Suga.
Jimin melihat kearah jam yang sudah menunjukkan pukul 08.15.
“hyaaa.. kita harus segera kerumah ahjussi, kita akan segera terlambat” ucap Jimin.
“mwo ?? kajja kita akan dihukum jika terlambat” ucap Rapmon sebagai leader. Dia berjalan kearah pintu keluar rumah Shella. Karena memang studynya mereka disini seperti anak sekolahan, ada peraturan-peraturan yang harus mereka taati.
“Shella-ya, aku akan membantumu kembali kekamar” ucap Jimin sebelum dia pergi melakukan study.
“ahh... tidak usah. Aku bisa sendiri” jawab Shella.
“jinjah ? tapi...”
“gwenchana” jawab Shella sebelum Jimin menyelesaikan kata-katanya, dia sudah tahu kalau Jimin pasti akan berkata tentang kakinya yang masih sakit.
“Rapmon hyung ?” panggil Jungkook.
Rapmon menoleh kearah Jungkook.
“bisakah aku izin untuk hari ini saja ? rasanya aku sedang tidak enak badan” ucap Jungkook memberi alasan pada Rapmon.
“oh... baiklah, kau istirahat saja dirumah” ucap Rapmon yang mungkin juga mengerti dengan keadaan Jungkook.
Jungkook hanya mengangguk mengerti. Sebenarnya memang Jungkook baik-baik saja, hanya keadaan hatinya yang sedang tidak karuan, itu akan membuatnya tidak konsen melakukan study nantinya.
Lalu para member BTS berjalan keluar rumah Shella menuju rumah Om Agus untuk melakukan studynya.


Shella Pov

Aku masih terduduk diruang tamu dengan menundukkan wajah. Aku tau masih ada Jungkook disini, dan aku malu sekali untuk menunjukan wajahku padanya.
“bagaimana keadaan kakimu ?” tanya Jungkook lalu duduk disebelahku.
Jantungku berdetak sangat cepat saat ini. Aku mencoba mengontrol diriku sendiri agar tidak melakukan hal bodoh lagi pada Jungkook.
“ah.. nde. Itu sudah baik sekarang” jawabku tersenyum simpul pada Jungkook, karena hanya jawaban itu saja yang bisa aku berikan ketika ditanya perihal soal kakiku.
Lalu hening sesaat. Mungkin kita berdua terlihat sedang salah tingkah. Dan tidak tau harus berbuat apa. Saat ini hanya ada kami berdua dirumahku, pembantuku pasti pergi kepasar saat pagi-pagi begini.
“bukankah kau sedang tidak enak badan ?” aku mulai membuka percakapan, daripada kita harus berdiam seperti ini akan membuat tidak nyaman.
“tidak, aku baik-baik saja” jawab Jungkook enteng.
“mwo ? lalu kenapa kau tidak ikut melakukan studymu ?” tanyaku heran.
Jungkook hanya mengangkat bahunya dan menghela nafas.
“apa kau baik-baik saja ?” tanyaku hati-hati, aku tahu pasti hatinya saat ini sedang sangat sensitif.
“mwo ?”
“aku juga sudah mengetahui beritanya” jawabku.
“ah... gwenchana” Jungkook tersenyum padaku.
Aku menghela nafas, aku merasa benar-benar canggung dengan keadaan seperti ini dengan Jungkook. Terlebih karena ucapan bodohku kemarin dan sekarang keadaan Jungkook yang sedang patah hati. Aku ingin sekali menghiburnya, tapi apa yang bisa aku lakukan ? aku berfikir sejenak, tapi tetap saja tidak menemukan jawabannya selain diam saja seperti ini.
“aku ingin kembali kekamar” ucapku. Daripada aku mati kutu terus diam berdua begini dengan Jungkook.
Aku bangkit dari tempat dudukku dan berjalan tertatih karena kakiku masih sakit.
“biarkan aku membantumu” Jungkook memegang lenganku dan memapahku kembali ke kamar. Dan aku membiarkan dia membantuku saat ini. Ingin lari darinya, tapi malah seperti ini jadinya.

Dia mendudukanku di tempat tidurku, aku meringis kesakitan karena lukaku sedikit menggesek lantai tadi.
“sebaiknya kau jangan berjalan dulu, nanti luka mu akan semakin parah” ucap Jungkook setelah melihat expresiku yang menahan sakit.
“aku baik-baik saja, maaf telah merepotkanmu” jawabku singkat.
“nuna, kau begitu keras kepala” ucap Jungkook.
Aku hanya diam menatap Jungkook. Benar-benar tidak biasa dengan keadaan seperti ini.
“sejak kapan aku mengizinkan mu memanggilku nuna ?” tanyaku memecah suasana dan sebenarnya aku juga risih dengan panggilan Jungkook seperti itu.
“bukankah kau selalu menganggapku anak kecil ? dan ternyata aku memang lebih muda darimu” ucap Jungkook meledek.
“aishhh... panggil saja aku Shella” jawabku sedikit kesal.
“berarti apakah aku bukan anak kecil lagi dimatamu ?” tanya Jungkook.
“aishhh...” aku menatap Jungkook dengan tatapan tak suka dengan pertanyaannya.
“baiklah Shella-ya” Jungkook tersenyum kembali.
Hening sejenak.
“Shella-ya, bolehkan aku bertanya sesuatu ?” pinta Jungkook, raut wajahnya terlihat berubah.
Aku bertanya-tanya dengan apa yang ingin ditanyakan Jungkook padaku. Dan kenapa ekspresinya berubah seperti itu ? apakah aku melakukan sesuatu yang salah lagi. Aku menghela nafasku. Mungkin saja karena sesuatu yang sedang menimpa hatinya.

To Be Continue...

Yeayyy!!! Selesai juga. Gimana udah panjang belum ? biasanya aku nulis cuma sampai 20 lembar di ms word, dan sekarang aku tambahin jadi 25 lembar hehe. Jangan lupa RCL yaa, lewat mention ke twitterku aja di @nana_amalinaa but no bash ya u,u Gomawo^^