Senin, 09 Februari 2015

FF BTS Lucky Fans pt 9



Tittle : Lucky Fans pt 9
Author : Nana Amalina (author tetap)
Cast : Park Jimin (BTS Jimin), Gishella (OC), Jeon Jeong Guk (BTS Jungkook), All member BTS, and other.
Genre : Romance
Lenght : Part
Rating : PG17 /?
Happy Reading^^
Silent readers ? (n) !!
WARNING TYPO DIMANA-MANA! Hati-hati alur yang kadang tidak sesuai, kalimat susah dimengerti dan kalimat yang berulang-ulang.


Aku berjalan kearah kamarnya dan mulai membuka pintu kamar itu secara perlahan agar tidak menimbulkan suara dan tidak terdengar oleh Jungkook. Aku sedikit mengintip dan mendapatkan Jungkook sedang menulis sesuatu dibuku yang menurutku itu buku hariannya. Wajahnya terlihat sangat serius.
“ehemm...” aku berdehem memberikan kode bahwa aku sedang berada dikamarnya.
“ohh, Shella-ya” Jungkook buru-buru menutup buku itu dan segera memasukannya kedalam tasnya.
“apa yang sedang kau tulis ?” tanyaku penasaran


Shella Pov

“apa yang sedang kau tulis ?” tanyaku penasaran.
“tidak ada” jawab Jungkook.
“benarkah ?” tanyaku masih penasaran dan curiga.
“oh, ada apa kau kesini ?” tanya Jungkook.
“apakah tidak boleh ? aku merindukanmu” jawabku secara jujur. Aku mengalungkan tanganku pada leher Jungkook dari belakang kursinya.
Jungkook mendongakan kepalanya dan tersenyum manis kearahku. Dia bangkit dari tempat duduknya dan memeluk tubuhku.
“bagaimana sekarang ? apa masih merindukanku ?” ucap Jungkook ditelingaku.
“tentu saja aku akan selalu merindukanmu walau kita bertemu setiap hari” ucapku membalas pelukan Jungkook erat.
“jinjah ?” Jungkook melepaskan pelukannya dan menatapku.
“tentu saja, maka dari itu kau harus tetap berada disisiku, arra ?” aku tersenyum manis pada Jungkook.
“nde” Jungkook tersenyum simpul dan mengecup keningku.
Aku merasa ada petasan didalam jantungku, karena bagaimanapun itu pertama kali Jungkook mencium keningku, tapi ada yang lebih tidak kusangka saat ini, bahwa aku adalah kekasihnya.
“apa kau bisa tidur malam ini ? apa kita harus tidur bersama ?” ucap Jungkook dengan wajah polosnya.
“mwoo ? bolehkah ?” aku memasang senyuman sumingrahku.

Lalu tiba-tiba saja V membuka pintu kamarnya dan melihat aku dan Jungkook.
“apa yang sedang kalian lakukan ?” ucap V.
Aku dan Jungkook hanya terkekeh mendengar perkataan V.
“aku rasa kalian benar-benar sudah sangat dekat saat ini ? apa yang sebenarnya terjadi dengan kalian ?” tanya V yang semakin curiga denganku dan Jungkook.
Aku dan Jungkook saling menatap satu sama lain tanpa menjawab pertanyaan V, dan kami pun terkekeh kembali. Lalu dengan cepat Jungkook menarik tanganku berjalan keluar kamar meninggalkan V dengan wajahnya masih curiga tersebut.
“hyaaa! apa kalian akan tidur bersama lagi ?” teriak V.
“oh, aku bosan tidur bersama denganmu terus hyung” jawab Jungkook.
“Kookkie-ya, jangan macam-macam kau belum cukup umur” teriak V.
“aku akan buktikan padamu hyung, apakah aku sudah cukup umur atau tidak”
“cih...” V hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Aku hanya sedikit tertawa mendengar jawaban Jungkook.

Author Pov

Jungkook dan Shella memasuki kamar Shella, lalu berjalan kearah sofa yang ada dikamar itu dan mereka mereka berdua mendudukan dirinya disana.
“apakah malam ini kau benar-benar akan tidur disini ?” tanya Shella.
“hmm” Jungkook hanya mengangguk.
“benarkah ? apakah tidak apa-apa dengan yang lain ?”
“tidak apa-apa, bukankah kita pernah melakukannya sebelumnya ?” jawab Jungkook.
Walaupun sebenarnya Jungkook belum sepenuhnya melupakan Hyura, bagaimanapun saat ini Shella adalah kekasihnya dan Jungkook tidak ingin mengecewakannya. Jadi Jungkook akan berusaha untuk bersikap bagaimana dia menjadi kekasih Shella dan memberlakukan Shella sebagai kekasihnya.
“bagaimana jika mereka tahu tentang hubungan kita ?”
Jungkook terdiam sejenak, memikirkan sesuatu. “cepat atau lambat mereka akan segera tahu” ucap Jungkook mengelus lembut rambut Shella.
“apakah tidak apa-apa jika mereka mengetahui hubungan kita ?”
“memangnya kenapa ? biarkan saja mereka mengetahuinya ?” jawab Jungkook cuek.
“apakah itu tidak menganggumu ?”
“tentu saja tidak” Jungkook merangkul bahu Shella.
 Hening sejenak.
“aku benar-benar  bahagia memilikimu. Saranghae” ucap Shella lembut.
“wae ?? apa karena aku ini adalah idolamu ?” ledek Jungkook.
“anii, ini karena kau” Shella tersenyum manis pada Jungkook.
Jungkook hanya membalas senyuman Shella, lalu merubah posisinya menjadi memeluk Shella.
Namun lama-kelamaan Jungkook mulai mendorong tubuh Shella dan sekarang posisi Jungkook menindih tubuh Shella. dan suasana saat ini jadi agak sedikit menegang, tidak lama Jungkook mulai mendekatkan wajahnya kewajah Shella, dan Shella mulai memejamkan matanya mengerti apa yang akan dilakukan Jungkook dan tidak butuh waktu lama lagi Jungkook mulai menempelkan bibirnya pada bibir Shella.
Bibirnya sudah menyatu, perlahan tapi pasti, berawal tidak ada pergerakan, namun tidak lama Jungkook mulai melumat halus bibir Shella, dan kemudian melumatnya dengan penuh nafsu menciptakan sensasi yang begitu menggairahkan. Terbuai dengan perilaku Jungkook, Shella tidak akan menyia-nyiakan ciuman pertamannya dengan kekasihnya tersebut, dia mulai mengalungkan tangannya pada leher Jungkook dan Jungkook semakin erat memeluk Shella.
Merasa perlakuannya dibalas oleh Shella, Jungkook mulai mengangkat tubuh Shella keatas ranjang dan menidurkannya tanpa melepaskan bibir mereka. Ini sungguh sangat memabukkan bagi Shella, dan membuat jantung Shella berdetak sangat cepat lebih cepat dari biasanya, namun Shella segera menyesuaikan diri dan menikmati apa yang sedang dia lakukan saat ini.
Setelah merasa cukup puas dengan perlakuannya, Jungkook mulai melepaskan tautannya dan membiarkan mereka menghirup oksigen lebih banyak lagi. Jungkook mengusap pelan bibir Shella, menghapus sedikit bekas perbuatan mereka tadi.
“tidurlah, ini sudah mulai larut sebelum aku melakukan sesuatu yang lebih padamu” ledek Jungkook.
“ahh.. jadi sekarang kau benar-benar akan membutikannya jika kau sudah cukup umur ?” balas Shella meledek dengan sinis.
“tidak juga, bukankah umur kita sama ? kita hanya berbeda beberapa bulan saja bukan ?”
“tetap saja aku ini lebih tua darimu” ledek Shella.
“mwo ?? benarkah ?” Jungkook mulai menindih tubuh Shella lagi. “kalau begitu aku akan benar-benar membutikannya padamu sekarang”
“mwo ???” Shella terkejut dengan perkataan Jungkook. Aishh bukankah anak itu terlihat polos disetiap video-video mereka, ternyata begini aslinya, semua lelaki sama saja sepertinya.
Jungkook mengecup singkat bibir Shella dan tertawa kecil.
“aku tidak akan melakukannya padamu. Aku akan melakukannya jika kita memang benar sama-sama ingin melakukannya. Tenang saja” Jungkook menjatuhkan tubuhnya kesamping Shella.
Shella yang terdiam tidak mengerti apa yang dikatakan idolanya, tidak lebih tepatnya kekasihnya saat ini.
“sudahlah, ayo tidur. Aku mulai mengantuk” Jungkook menuntun kepala Shella dan membenamkannya pada dada Jungkook dan memeluknya. Shella hanya menuruti perilaku Jungkook dan mulai memejamkan matanya.
Aroma khas tubuh Jungkook itu tercium lagi oleh Shella. Shella sangat menyukai aroma itu, aroma seseorang yang tidak akan terlukapan olehnya.

Kamar BTS Jin, V, Jungkook.

Jin memasuki kamarnya dan melihat V sedang bermain dengan ponselnya.
“dimana Jungkook ?” tanya Jin.
“tidur dikamar Shella mungkin” jawab V enteng.
“mwooo ??? jinjahh ?”
V menatap Jin dengan tatapan bingung. “aku rasa sepertinya mereka sudah memiliki hubungan khusus hyung, terlihat akhir-akhir ini mereka lebih sering terlihat berdua”
“aishhhh dasar anak itu”


Keesokan Paginya

Waktu sudah menunjukan pukul 06.40 Shella mulai terbangun dan membuka matanya, lalu menatap lelaki yang berada disampingnya.
“apa kau sudah bangun ?” ucap Jungkook yang ternyata dia bangun lebih dulu dari Shella.
“hmm” Shella yang tersenyum dengan muka bantalnya.
Lalu dia menoleh kearah jam dinding kamarnya yang sudah menunjukan hampir pukul 7, sontak Shella terbelalak.
“oh tidak, aku bisa terlambat sekolah” ucap Shella panik.
Shella bangkit dari tempat tidurnya.
“hyaaa, apa kita tidak bisa sehari saja bermalas-malasan ?” ucap Jungkook merengek melihat Shella yang sedang terburu-buru tersebut. Nasib artis yang lagi tidak ada job berpacaran dengan anak sekolah yang akan ujian. Haha.
“tidak bisa, aku harus pergi kesekolah, sebentar lagi aku akan ujian” ucap Shella panik, dan segera masuk kedalam kamar mandi.
Jungkook hanya menggela nafas panjang dan membenamkan kepalanya kembali kedalam selimut.

Lalu tiba-tiba saja ada seseorang yang membuka pintu kamar Shella.
“Shella, ayo sarapan” teriak Jhope.
“Shella sedang mandi hyung” ucap Jungkook malas.
“hyaaaaa!!! Me-mengapa k-kau bisa tidur disitu ?” Jhope terkejut melihat Jungkook sedang tiduran diatas tempat tidur Shella.
Jungkook hanya menghela nafas dan tidak menjawab pertanyaan Jhope.
“hyaa! Jungkookkie apa yang kau lakukannnn ?” Jhope menarik-narik tubuh Jungkook untuk segera bangun dari tempat tidur Shella.
“aissh appo, lepaskan” Jungkook meronta.
“apa yang kau lakukan disini ?? apa kau ???” Jhope mengangakan mulutnya.
“apa hyung ? jangan berfikir yang tidak-tidak” Jungkook merasa terganggu dengan respon hyungnya tersebut.

Tidak lama Shella keluar dari kamar mandi sudah lengkap dengan seragam sekolahnya, dia berjalan terburu-buru memasukan buku-buku pelajarannya kedalam tasnya tanpa memperdulikan Jungkook dan Jhope.
Jungkook berjalan mendekati Shella dan membantunya memasukan buku kedalam tasnya. Jhope yang memperhatikan mereka berdua lebih terkejut lagi.
“tidak bisakah aku ikut denganmu kesekolah ?” tanya Jungkook.
“apa kau tau, teman-teman sekolahku akan berubah lebih mengerikan jika melihat kau bersamaku” Shella mengusap halus pipi Jungkook.
“hyaa.. hyaa.. hyaa!! Apa yang sedang kalian lakukan ?? apa kalian mulai berkencan sekarang ? eoh ??” tanya Jhope menyela pembicaraan mereka.
Shella yang daritadi tidak menyadari keberadaan Jhope merasa bingung.
“oh, oppa ? kapan kau masuk kekamarku ?” tanya Shella sedikit terkejut.
“aishhh, apa kau hanya fokus padanya saja hingga kau tidak menyadari aku sedang memperhatikan kalian dari tadi” ucap Jhope kesal.
“oh, mian oppa aku sedang terburu-buru” cengir Shella.
“kalau begitu akan pergi kesekolah dulu” Shella berjalan kearah pintu kamarnya.
“apa kau tidak ingin sarapan ?” tanya Jhope.
“tidak, nanti saja disekolah” jawab Shella berjalan keluar.
“aku akan mengantarmu” Jungkook mengikuti Shella dari belakang dan meninggalkan Jhope yang masih bingung itu sendirian.


Di Sekolah.

Shella hendak berjalan turun dari mobil mewahnya yang sudah lama tidak dia pakai tersebut. Karena Jungkook terus merengek untuk mengantarnya kesekolah, maka terpaksa dia menggunakan mobilnya itu. Untung saja jarak komplek rumah dan sekolahnya tidak begitu jauh, jadi Shella cukup mempercayai Jungkook untuk membawa mobilnya dengan selamat.
“Shella, tunggu” Jungkook menarik tangan Shella untuk kembali masuk kedalam mobil.
“ada apa ?” tanya Shella.
Dan tiba-tiba saja Jungkook mengecup singkat pipi kanan Shella.
“belajarlah dengan baik, aku akan menjemputmu saat pulang nanti” Jungkook tersenyum.
“bukankah kau harus melakukan studymu ?”
“aku bisa meminta izin sebentar untuk menjemputmu”
“baiklah” jawab Shella penuh semangat, dan segera berjalan keluar dari mobilnya lalu melambaikan tangan pada Jungkook sebelum Jungkook melajukan mobilnya.
Setelah itu, Shella berjalan dengan terburu-buru memasuki gedung sekolahnya. Dan tiba-tiba saja dia dikagetkan oleh seseorang yang menepukan pundaknya, yang tak lain adalah sahabatnya.
“Shella! tadi aku lihat tumben sekali kamu kesekolah naik mobil, biasanya tidak pernah, apa karena kamu masih sakit ?” tanya Kharissa.
“oh ituu, hehe tidak juga” jawab Shella.
“apa kamu sudah mempunyai pacar ? apa ada supir baru lagi yang dikirim sama Mamamu ?” tanya Kharissa lagi.
“ahh, tidak ada”
“lalu siapa yang mengantarmu tadi ?” tanya Kharissa.
“hah ? hmm... itu...” Shella terhenti didepan pintu kelasnya dan bingung menjawab pertanyaan Kharissa.
Kharissa merasa aneh melihat tingkah Shella yang gugup ingin menjawab pertanyaan darinya.
“hya! Mengapa diam saja ?” ucap Kharissa menegaskan.
“ahh sudahlah, bukan siapa-siapa. Ayo kita masuk kelas, sebentar lagi kelas akan dimulai” Shella mendorong tubuh Kharissa untuk segera masuk kedalam kelasnya.
“apa kau berbohong padaku ? apa ada sesuatu yang kamu tutupi dariku ?” Kharissa mencoba melepaskan tangan Shella yang mendorong tubuhnya.
“tidak ada. Tapi aku ada sesuatu yang ingin aku katakan padamu” ucap Shella setelah mencapai tempat duduknya.
“apaaa ?” dengan cepat Kharissa duduk disamping Shella dengan wajahnya yang langsung berubah seperti orang penasaran.
Tapi tiba-tiba saja guru mata pelajaran jam pertama mereka memasuki kelasnya.
“aku akan menceritakan nanti saja saat istirahat” ucap Shella setengah berbisik pada Kharissa.
“baiklah”

1 jam pelajaran berlalu...
2 jam pelajaran berlalu...
3 jam pelajaran berlalu...
Dan saat ini jam pelajaran keempat sudah berlalu. Dan waktu istiharat telah tiba. Murid-murid yang sudah tidak bisa menahan laparnya lagi segera berhamburan keluar kelas menuju tempat paling utama, yaitu kantin.
“Khar, Shell, ayo kekantin” ajak Nadia.
“duluan saja, aku sedang tidak lapar” jawab Kharissa.
“hmm, yasudah. Shella, kau mau ikut denganku kekantin ?” tanya Nadia pada Shella.
“sepertinya tidak, aku masih ada banyak tugas yang belum aku kerjakan karena tidak masuk seminggu kemarin, maaf” keluh Shella.
 “baiklah tidak apa-apa, kalau begitu aku kentin dulu” jawab Nadia, yang kemudian dia berlalu dari kelasnya.
Saat ini didalam kelas hanya tinggal Shella dan Kharissa berdua saja. Shella sedang merapikan buku-buku diatas mejanya. Lalu dia mengeluarkan handphonenya dan mengecek pesan Line miliknya. Terdapat 5 pesan, lalu Shella membukanya satu-persatu.
From : Park Jimin
*Shella-ya, mengapa kau begitu cepat pergi kesekolah ? bahkan aku belum sempat bertemu denganmu pagi ini.
*hyaa! Aku dengar kau tidak sarapan tadi, cepatlah makan saat jam istirahat nanti. Arra ?
*belajarlah dengan baik Shella.
*apakah kau sudah memasuki jam istirahatmu ? cepatlah, makan dan balas pesanku.
*jangan pulang terlambat hari ini
“aishhh jinjjah, mengapa dia berisik sekali” gerutu Shella. Lalu dia mulai mengetik untuk membalas pesannya.

Dear : Park Jimin
Nde, aku akan makan dan tidak pulang terlambat nanti.

“kau sedang apa ?” tanya Kharissa yang sedang memperhatikannya tadi.
“ahh tidak ada” Shella buru-buru memasukan handphonenya kedalam tasnya.
“tuhkan, apa pasti ada sesuatu yang sedang kamu tutupi” ucap Kharissa curiga. “apa benar kau mempunya pacar ? cepat katakan padaku” gertak Kharissa.
“ahh iyaa, aku ingin mengatakannya padamu, tapi sebelumnya kau harus berjanji dulu padaku ?” ucap Shella gugup.
“janji apa ?”
“kau harus berjanji tidak akan marah padaku dan tidak akan mengatakannya pada siapapun”
“mengapa harus begitu ?”
“karena aku hanya mengatakannya padamu saja” jawab Shella ragu-ragu.
“baiklah, jadi ??”
“Khar, sebenarnya aku sudah berpacaran dengan Jungkook dari grup BTS itu” ucap Shella yang siap-siap menerima amarah temannya.
Tapi ternyata dugaan Shella salah, Kharissa malah tertawa terbahak-bahak hingga suaranya menggema diseluruh isi kelas yang kosong itu.
“Shella, aku mohon jangan bercanda” ucap Kharissa ditengah tawanya.
“aku tidak sedang bercanda Khar” ucap Shella sedikit kesal dengan tingkah Kharissa yang menganggapnya bercanda.
“mwo ?? haha kalau Jungkook adalah pacarmu, kalau begitu V adalah pacarku juga, dan Baekhyun Exo adalah suamiku nanti” ucap Kharissa meledek.
“aishhh, terserahlah. Yang penting aku sudah mengatakannya padamu” kesal Shella karena Kharissa tidak mempercayai ucapannya.
“Shella, aku mengerti perasaanmu. Memang kita selalu susah didalam posisi sebagai fans mereka. aku juga sering sepertimu, bermimipi menganggap mereka semua adalah pacarku, tapi ingatlah Shella, bahwa itu tidak mungkin terjadi. Jadi aku berharap kamu tidak berkhayal terlalu tinggi, itu akan menyakitkan dirimu sendiri nanti” ucap Kharissa mencoba menasehati Shella.
“apaa ? tapi Jungkook benar-benar pacarku” ucap Shella meyakinkan.
“sudahlah, kita berdoa saja supaya mereka jadi mengadakan konser di Indonesia dan segera bertemu dengan Jungkookmu itu” ucap Kharissa.
“mengapa harus menunggu ? mereka semua ada dirumahku” jawab Shella.
“hmm.. sepertinya kau sudah mencapai tahap halusinasi deh” ucap Kharissa.
“apaaa ?? jadi kamu mau bilang kalau aku gila ?”
“ahh bukan begitu. Mungkin karena kamu terlalu ngfans sama mereka, makanya kamu menganggap mereka berada dirumahmu” jelas Kharissa.
Shella semakin bingung dengan apa yang harus diucapkan pada Kharissa supaya dia percaya. “mereka benar-benar ada dirumahku Khar” Shella mencoba meyakinkan kembali.
“baiklah aku rasa kau kesepian, aku akan menemanimu dirumahmu besok-besok supaya kau tidak terus berhalusinasi seperti itu”
Shella semakin tidak percaya dengan ucapan sahabatnya itu yang tidak mempercayainya.
“terserahlah” Shella menghelas nafas panjang.
Tidak lama bel tanda masuk telah berbunyi, dan para murid satu per satu segera kembali ke dalam kelasnya masing-masing.



Dirumah Om Agus, para member BTS seperti biasa sedang melakukan studynya.
“aishhh, kapan pelajaran ini berakhir ?” keluh Jimin yang sudah merasa bosan.
“sebentar lagi mungkin, sabar saja” ucap Jhope.
“aku ingin bertemu dengan Shella” ucap Jimin setengah merengek seperti anak kecil.
Sontak mendengar itu Jhope berdehem, dan melirik Jungkook sedikit yang sedang sibuk menulis sesuatu. Memang saat ini para member BTS tidak ada yang tahu perihal hubungan Jungkook dan Shella. Hanya saja Jhope merasa bahwa Shella dan Jungkook memang sudah memiliki hubungan, terlebih apa yang dia lihat tadi pagi. Jimin juga sepertinya merasakan hal yang sama dengan Jhope, tapi dia tidak memperdulikannya.
Mendengar itu Jungkook menghentikan aktifitasnya, dan menatap Jhope dan Jimin. Jungkook sepertinya mengerti bahwa Jimin menyukai Shella yang sudah menjadi kekasihnya saat ini.
“Kookkie, apa kau akan menjemput Shella nanti ?” tanya Jhope.
“mwoo ?? waee ?? mengapa harus Jungkook yang menjemputnya ? bukankah dia bisa pulang sendiri ? aku yang akan menjemputnya nanti” celah Jimin yang berpura-pura tidak tahu apa-apa.
“aishhh, anak ini” Jhope menjitak pelan kepala Jimin.
“aishhh, appo hyung! Mengapa kau selalu melarangku untuk dekat dengannya ?” gerutu Jimin pada Jhope.
Dan saat ini semua member BTS menoleh kearah Jimin dan Jhope.
“hyaa! Tidak bisakah kalian akur sebentar saja ? kita sedang berada dalam syudy” ucap Rapmon.
Jimin membuang muka.
“hyung, apa kau ingin menjemput Shella hari ini ?” tanya Jungkook pada Jimin.
“mwo ?”
“jemput saja dia hyung, sepertinya aku tidak bisa menjemputnya” ucap Jungkook.
“waee ?” tanya Jimin.
“aku ada sedikit sesuatu yang harus aku selesaikan” jelas Jungkook.
“hyaa! bukankah dia biasanya bisa pulang sendiri, kenapa kalian ribut sekali untuk menjemputnya ?” ucap Suga tiba-tiba yang merasa berisik dengan perkataan mereka.
“ahh benar juga” ucap Jungkook. Lalu dia mengeluarkan handphonenya dan memberikan pesan pada Shella.
Dear : Gishella
Aku tidak bisa menjemputmu hari ini. Mianhe.

Jungkook sedikit menatap layar wallpaper handphonenya yang masih terdapat foto Hyura disana. Jungkook memandang sebentar dan menghela nafas, betapa dia merindukan Hyura saat ini, lalu Jungkook memasukan kembali handphonenya kedalam saku celananya.
Sepertinya semuanya akan sia-sia, tetap saja Jungkook tidak bisa melupakan Hyura walaupun dia sudah memiliki Shella saat ini. Yang Jungkook khawatir dia akan menyakiti Shella nantinya, dia yakin pasti suatu saat itu akan terjadi, dia harus mempersiapkan diri untuk itu, dan lebih berharap agar Shella tidak membencinya setelah itu.


Teng.. Teng..Teng..
Bel sekolah tanda pelajaran telah usai sudah berbunyi. Para siswa segera berhamburan keluar kelas untuk segera pulang kerumah masing-masing.
Shella, Kharissa, dan Nadia masih berada didalam kelasnya.
“Khar, waktu malam itu kamu pasti ke club lagi ya ?” tanya Shella.
“ahh iyaa itu...” terlihat Kharissa sangat malas menjawab pertanyaan dari Shella.
“apa yang terjadi ? kamu belum menceritakannya padaku” tanya Shella.
“biasalah, kalian seperti tidak mengenal diriku saja” jawab Shella.
“iya aku mengerti, tapi kali ini apa yang dilakukan orangtua mu ?” tanya Shella.
“entahlah, seperti mereka benar-benar akan berpisah. Aku tidak memperdulikan lagi. Lagipula sekarang mereka tinggal diluar negeri, bahkan aku tidak tahu dimana mereka” jelas Kharissa.
“jadi sekarang kamu tinggal sendirian ?” tanya Nadia.
“heemm” Kharissa mengangguk. “tapi sementara ini aku tinggal dihotel, aku merasa bosan dirumah yang besar itu terlihat seperti penjara”
“huff, kau membuang-buang uangmu lagi dengan tinggal dihotel ?” ucap Shella, mengingat dulu saat orang tua Kharissa pergi dan tidak pulang, dia menghabiskan uangnya dengan tinggal dihotel berbintang selama 3bulan.
“hmm, tidak. Aku sudah berniat tinggal sendiri mulai sekarang, dan aku ingin membeli sebuah apartemen saja” jelas Kharissa.
“apa tidak apa-apa Khar ? kau kan tidak biasa tinggal sendirian seperti Shella” ucap Nadia.
“hmm, aku akan mencobanya. Aku berharap kalian akan sering menginap diapartemenku nantinya” Kharissa memeluk kedua sahabatnya itu.
“tentu saja” jawab Shella dan Nadia secara serempak dan membalas pelukan Kharissa. Mereka berpelukan seperti acara kartun teletubies.
“hyaaa, sudahlah lepaskan aku tidak bernafas” ucap Kharissa merasa kadar oksigen dalam tubuhnya sudah menipis.
“hehe ayo kita pulang” ajak Nadia.
Lalu mereka bertiga berjalan keluar kelas dan menuju kearah halaman parkir.
“Shell, mau aku antar pulang atau tidak ?” ajak Nadia hendak membuka pintu mobilnya.
“ahh tidak usah, aku pulang sendiri saja” tolak Shella.
“serius ? ini sudah sangat mendung, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan” Nadia meyakinkan.
“tidak apa-apa, kalian pulanglah” ucap Shella.
“baiklah” Nadia dan Kharissa segera menaiki mobilnya masing-masing dan berlalu meninggalkan Shella.

30menit berlalu. Shella belum menemukan tanda-tanda Jungkook akan menjemputnya. Apa dia lupa jika dia akan menjemputku ? Lalu Shella mengambil handphonenya dan ternyata sudah terdapat pesan yang dikirim dari Jungkook dan Shella membukanya.
From : MyJungkook<3
Aku tidak bisa menjemputmu hari ini. Mianhe.
Huff... Shella menghela nafas. Kenapa dia tidak menelepon saja daritadi dan memberitahuku ? jadi aku tidak perlu menunggunya seperti ini, gerutu Shella. Sejenak Shella menatap langit yang sudah mendung itu yang sepertinya sedikit lagi akan menumpahkan air hujannya.
Lalu Shella memutuskan untuk pulang berjalan kaki saja seperti biasa dengan memasang earphone pada telinganya dan mendengarkan lagu Super Junior yang berjudul Evenesce, entah kenapa Shella sedang menyukai lagu itu saat ini.
Dan sesaat rintik-rintik hujan mulai turun membasahi jalanan dihadapan Shella. Shella mengadahkan tangannya dan menatap langit. Perasaannya lagi-lagi merasa tidak karuan saat sedang hujan seperti ini.
Hujan semakin deras tetapi Shella enggan untuk berteduh dan memutuskan untuk tetap berjalan hujan-hujanan seperti ini. Shella mendengar handphonenya berdering, Shella mengambilnya dan membaca nama kontak yang sedang memanggilnya tersebut.
Park Jimin
Shella segera mengangkat panggilannya.
“yeobseo ?” jawab Shella dengan sedikit keras karena suara hujan yang gemuruh.
“oh, Shella-ya, kau dimana ? saat ini hujan sedang turun” terdengar suara Jimin disana.
“ahh iyaa, aku sedang dalam perjalanan pulang”
“mwoo ?? apa kau hujan-hujanan ?” terdengar suara Jimin sedikit mengeras.
“tidak, hanya sedikit. Sudah ya, ponselku bisa basah nanti”
“hyaaa, kau dimanaaa ?? aku akan segera kesana” pinta Jimin.
“tidak usah, akan berbahaya jika kau keluar nanti”
“bukankah ini hujan, tidak akan ada orang yang melihatku” elak Jimin.
“aku akan segera sampai, tenang saja” ucapku.
“jinjjah ? aku khawatir denganmu” ucap Jimin memelankan suaranya.
Shella menyunggingkan sedikit senyuman dibibirnya. “nde arra, akan aku tutup telefonnya, bye”
BIP
Shella memutuskan panggilannya dan segera memasukan ponselnya kedalam saku bajunya dan melanjutkan perjalanannya. Saat ini tubuh Shella sudah basah kuyub diguyur oleh derasnya air hujan.
Shella berfikir sejenak, mengapa Jimin selalu mengkhawatirkannya ? bahkan kekasihnya Jungkook tidak sedikitpun menghubunginya. Membuat Shella semakin paham dan berfikir kalau Jungkook belum sepenuhnya mencintainya dan belum bisa melupakan Hyura, Shella yakin itu. Tapi apa yang bisa diperbuat oleh Shella, dia tidak bisa memaksakan perasaan seseorang.

Rumah Om Agus

Saat ini waktunya istirahat untuk para member BTS setelah melakukan studynya. Jungkook sedang menulis sesuatu dibuku hariannya. Melihat Jungkook yang sedang serius, Jin datang menghampirinya. Hanya ada mereka berdua diruangan tersebut.
“apa yang sedang kau lakukan ?” tanya Jin penasaran dengan apa yang dilakukan Jungkook.
“ahh, aku sedang mencoba menulis lirik lagu hyung” jawab Jungkook.
“wahh, apa kau benar-benar akan menjadi maknae yang berbakat” puji Jin.
“ahh, aniii. Suga hyung yang lebih berbakat membuat lagu”
“lagu apa yang sedang kau buat ?” Jin mencoba membaca tulisan lirik lagu yang dibuat oleh Jungkook.
“kenapa lirik lagunya seperti seseorang yang sedang patah hati dan dilema ? apa ini sesuai dengan suasana hatimu ?”
“hmm” Jungkook mengangguk.
“hyung, apa yang harus aku lakukan ? aku tidak bisa melupakannya” ucap Jungko0k pada hyungnya tersebut. Memang Jungkook paling nyaman membicarakan masalah pribadinya dengan Jin yang dianggap dewasa oleh Jungkook dan dapat memberikan saran dan nasehat untuknya.
“aku mengerti keadaanmu. Bersabarlah” Jin mengusap punggung Jungkook.
“sebenarnya ada sesuatu yang mengganggu dalam hatiku hyung”
“apa ?”
“jika kita mencintai orang lain untuk membenci orang lain itu tidak apa-apa ?” tanya Jungkook.
“wah, sepertinya kau mulai belajar tentang cinta sekarang. Itu tergantung orang masing-masing, jika ternyata kau tidak bisa membenci orang tersebut, itu akan membuat orang yang akan kau cintai terluka” jelas Jin.
“apakan dia bisa saja membenciku hyung ?”
“mwo ?? siapakah orang yang akan membenci orang sepertimu yang memiliki segudang talenta” ledek Jin.
Jungkook tersenyum simpul melihat perlakukan hyungnya tersebut. “hyung, kapan kita akan kembali ke Korea ?”
“bukankah kita belum selesai melaksanakan tugas kita disini ?”
“aku sangat ingin bertemu dengannya hyung”
“kau bisa lakukan itu nanti saat kau kembali ke Korea” jawab Jin.
Jungkook hanya menghelas nafas.

**

Saat ini hujan turun semakin deras. Shella hampir saja tiba dirumahnya, dia sedikit berlari sambil memasukan earphone yang tadi dia pakai kedalam tasnya. Saat hendak memasuki rumahnya, langkahnya terhenti saat dia melihat seseorang dengan payung ditangannya yang sedang berdiri didepan pintu gerbang rumahnya ditengah hujan yang begitu lebat tersebut. Shella merasa paham dengan siapa seseorang tersebut, dengan cepat dia menghampirinya.
“sedang apa kau disini ?” suara Shella terdengar sedikit tegas.
“kau sudah pulang ?”
...

To Be Continue...

Hay readers, masih setia nunggu FF ini gak ? (enggak! /oke gapapa/) maaf ya, sepertinya dipart ini aku sedikit membuat Jungkook ternodai dengan perilaku yang sudah tidak polosnya wkwk. Ditunggu terus kelanjutan part selanjutnya ya para readers setia^^ wkwk jangan lupa RCL! kalau diblog susah, mention aja comment kalian ke @nana_amalinaa no bash. Gomawo^^