Rabu, 27 Mei 2015

FF BTS Lucky Fans pt 10



Tittle : Lucky Fans pt 10
Author : Nana Amalina (author tetap)
Cast : Park Jimin (BTS Jimin), Gishella (OC), Jeon Jeong Guk (BTS Jungkook), All member BTS, and other.
Genre : Romance
Lenght : Part
Rating : PG17 /?
Author Note’s : FF ini makin gak jelas alurnya, harap jangan dibaca! Tapi jika sudah terlanjur membaca, harap tinggalkan jejak. Oke ? wkwk^^
Happy Reading^^
Silent readers ? goaway !!
WARNING TYPO DIMANA-MANA! Hati-hati alur yang kadang tidak sesuai, kalimat susah dimengerti dan kalimat yang berulang-ulang.



Saat ini hujan turun semakin deras. Shella hampir saja tiba dirumahnya, dia sedikit berlari sambil memasukan earphone yang tadi dia pakai kedalam tasnya. Saat hendak memasuki rumahnya, langkahnya terhenti saat dia melihat seseorang dengan payung ditangannya yang sedang berdiri didepan pintu gerbang rumahnya ditengah hujan yang begitu lebat tersebut. Shella merasa paham dengan siapa seseorang tersebut, dengan cepat dia menghampirinya.
“sedang apa kau disini ?” suara Shella terdengar sedikit tegas.
“kau sudah pulang ?”


Shella Pov

“sedang apa kau disini ?” aku menegaskan suaraku.
“kau sudah pulang ?” ucap Jimin dengan senyum lebar dimulutnya.
“apa yang sedang kau lakukan ?”
“sudah aku bilang aku mengkhawatirkanmu, jadi aku menunggumu disini” jelas Jimin.
“pabboya, kau bisa saja kan menunggu didalam rumah, kenapa harus disini ?” ucapku. Aku tak tahu apa yang ada didalam pikiran Jimin sehingga dia bisa melakukan hal seperti itu. Menungguku didepan rumah ditengah hujan lebat seperti ini.
“omo, lihatlah tubuhmu basah kuyub seperti itu” ucap Jimin memandang pakaian seragam sekolahku yang memang sudah basah.
Aku hanya terdiam.
“baiklah kalau begitu aku akan sama sepertimu” Jimin menurunkan payung yang daritadi dia pakai, dan sekarang tubuhnya juga basah sepertiku.
“hyaaaa!!! Apa kau gilaaa ??!! cepat pakai payungnya” aku mencoba meraih payung yang dibawa oleh Jimin, tapi Jimin segera menjauhkannya dariku.
“sekarang aku sudah sama sepertimu” Jimin melontarkan senyuman lebar itu lagi padaku.
“apa yang sedang kau pikirkan. Eoh ? apa kau tidak memikirkan kesehatanmu ?? kau akan segera melaksanakan konser bukan ? bagaimana jika kau sakit ?? apa kau tidak memikirkan itu ?” aku memarahi Jimin yang melakukan hal bodoh tersebut.
“whoaaaa, apa sepertinya kau sedang memberikan perhatian padaku ??” Jimin menunjukkan smirknya.
“aishhh” aku menunjukan raut wajah tidak sukaku.
“baiklah, bagaimana denganmu ??? bukankan kau akan melaksanakan ujian ?? bagaimana jika kau sakit ?? apa kau juga tidak memikirkan hal itu ??” Jimin memutar kembali perkataanku.
“aisshhhhh... cepatlah masuk kedalam sebelum hal itu benar terjadi” ucapku.
Aku membuka pintu gerbang rumahku dan segera masuk kedalamnya diikuti dengan Jimin.
“kau cepatlah mandi jika tidak ingin demam, dan kembalilah ke studymu” ucapku.
Jimin tersenyum bahagia didepanku, mungkin dia merasa jika aku sedang memperhatikannya saat ini.
“baiklah, kau juga” ucap Jimin berlalu kekamarnya.
“ckckck” aku berdecak dan segera masuk kekamarku untuk membersihkan diri.


Setelah selesai mandi, aku mengeringkan rambutku lalu mendudukan tubuhku dipinggir ranjang sambil menatap keluar jendela yang sedang menurunkan hujan derasnya saat itu. Dimana Jungkook ? kenapa aku terus memikirkannya, apa dia juga memikirkanku ? aku rasa tidak.
Apa ini ? aku kekasihnya tetapi tidak seperti kekasihnya ?? hanya sesaat saja diperhatian padaku. Baiklah aku mengerti kondisinya saat ini yang sedang terluka dan melampiaskan padaku, tapi apakah dia tidak pernah berfikir sedikitpun tetang perasaanku ? aisshhh ini sangat menyakitkan.
Aku memutuskan membuka buku pelajaranku sambil menunggu mereka pulang dari studynya karena beberapa hari lagi aku akan melaksanakan ujian. Dan beberapa hari setelah itu BTS akan mengadakan konsernya disini. Aku berfikir sejenak, apa yang bisa aku lakukan untuk mereka ? hmm... tidak sengaja aku melihat majalah yang menampilkan tentang resep masakan, dan bagaimana kalau aku mencoba memasak untuk mereka ? karena biasanya Jin oppa yang terus memasaknya untukku dan yang lainnya.
Aku berjalan keluar kamar menuju dapurku dan membuka kulkas dan segera menyiapkan bahan-bahan yang akan aku masak untuk mereka. Walaupun aku tidak pandai memasak, tapi aku pernah mengikuti ekstrakulikuler tataboga waktu SMP dulu.
Cukup lama aku berperang didapur memasak untuk mereka dan mencoba memberikan yang terbaik sebelum mereka tiba dirumahku. Alhasil sudah ada 3luka dijari-jari akibat terkena pisau.
“ahh jinjah, aku benar-benar wanita tidak berguna” umpatku saat melihat luka ketiga yang mengenai jari tanganku.
10 menit...
30 menit...
1 jam...
1 jam 30 menit...
Akhirnya masakanku jadi juga setelah satu setengah jam berperang dengan resep masakan dan alat-alat masak ini. Aku menghapus sisa-sisa keringat yang masih tersisa didahiku, benar-benar sangat melelahkan, padahal aku ini wanita dan sudah menjadi hal wajib untukku bisa memasak. Aku melihat kesekeliling dapurku, aishhh benar-benar sangat berantakan. Lalu aku memutuskan untuk membereskannya.
**
Tidak lama para member BTS telah tiba di rumahku dengan wajah mereka yang terlihat lesu, terlihat mereka telah malakukan latihan dance untuk konser mereka disini nanti.
“ahhh... aku lelah” keluh V begitu membuka pintu rumahku.
Kemudian mereka terduduk diruang tamu rumahku.
“aisshhh, kroeografi untuk konser nanti kenapa sulit sekali” keluh Jin yang memang payah dalam urusan dancenya.
“aku akan mengajarimu nanti hyung” ucap Jungkook.
“kita harus berikan yang terbaik bukan saat konser nanti, ayolah kita harus berusaha” Rapmon menyemangati.
“tentu saja, aku akan terlihat keren didepan Shella nanti” celetuk Jimin.
“hyaaa!” Jhope menjitak pelan kelapa Jimin.
“aishhhh, aku tidak mau dekat-dekat dengan mu lagi hyung, kau selalu menyakitiku” ucap Jimin.
“itu lebih baik, lihatlah keringatmu banyak sekali, cepat kau mandilah” ucap Jhope.
“kalian berdua memang selalu saja berisik seperti ini” oceh Suga.
Mendengar percakapan mereka, aku datang menghampirinya.
“omo, Shella mengapa kau menggunakan celemek seperti itu ?” tanya Jimin setelah melihat keberadaanku.
Aku melihat Jimin yang menggunakan kaos putih tipis ditambah dengan keringat yang membuat kaos tipis yang dipakainya itu basah. Sedikit terlihat bentuk tubuh Jimin dengan absnya itu membuat dia terlihat seksi saat ini. Jangan sampai ada orang lain yang melihatnya seperti itu, itu akan menggiurkan.
Aku menelan ludah melihat pemandangan itu. Memang badan Jimin lah yang paling bagus diantara member yang lain, dan itu pernah menggoyahkan rasa sukaku pada Jungkook saat melihat foto abs Jimin di internet. Aishhh jinjjah! Aku segera menghapus pikiran tentang foto absnya tersebut, itu bisa mengacaukan pikiranku.
Aku sedikit melirik Jungkook yang juga sedang menatapku.
“aku sudah memasak untuk makan malam kalian. Kalian bersihkan diri kalian dulu, setelah itu kita akan makan malam bersama” ucapku tersenyum pada mereka.
“mwo ? kau serius memasak untuk kami ? woaa, aku akan makan banyak malam ini” ucap V dengan senyum sumingrahnya.
“gomawo Shella-ya” ucap Rapmon.
“aku hanya ingin membuat sesuatu untuk kalian saja, ini tidak seberapa” ucapku.
“baiklah, aku akan menyiapkannya makanannya dulu” aku berlalu kembali kearah dapur.

Author Pov

Jungkook mengikuti langkah Shella dari belakang menuju dapur. Terlihat raut wajah tidak suka dimuka Jimin saat melihat Jungkook seperti itu.
“Shella-ya, apa kau marah padaku ?” tanya Jungkook.
“ani” jawab singkat Shella tanpa sedikitpun menoleh kearah Jungkook dan fokus menyiapkan makan malam saja.
“jinjah ?” Jungkook meyakinkan.
“untuk apa aku marah padamu ?” tanya Shella masih fokus menyiapkan piring-piring didepannya.
“hmm.. mungkin karena aku tidak menjemputmu hari ini ?” tanya Jungkook.
“memang aku seperti anak kecil yang marah karena hal sepele seperti itu ?”
“benarkah ?” Jungkook mulai merapatkan tubuhnya pada punggung Shella, perlahan tangannya mulai melingkar dipinggulnya.
Shella terdiam.
“aku lelah” ucap lirih Jungkook meletakan dagunya pada bahu Shella.
“ada apa denganmu ?” tanya Shella menghentikan aktifitasnya.
“molla” jawab singkat Jungkook semakin mempererat pelukan pada tubuh kekasihnya tersebut.
“kau tidak apa-apa ?” tanya Shella.
“hmm” jawab Jungkook tersenyum simpul.
“lepaskan, nanti ada yang melihat kita” ucap Shella setengah berbisik mencoba melepas pelukan Jungkook.
“ndee, arraa” Jungkook melepaskan pelukannya dan segera duduk didepan pantry dapur dihadapan Shella.
“kau yang masak ini semua ?” tanya Jungkook menatap begitu banyak makanan yang ada dihadapannya.
“tentu saja, aku ingin memberikan hadiah kecil pada kalian” jelas Shella tersenyum. Kemudian melepas celemek yang dia pakai dan berjalan duduk disebelah Jungkook.
“maukah kau mencari orang pertama yang mencicipinya ?” Shella hendak menyuapi Jungkook.
“hmm baiklah” Jungkook menerima suapan Shella.
“bagaimana ?? apakah enakk ???” Shella menanti respon yang akan diberikan oleh Jungkook.
“ini lumayan” jawab Jungkook mengelus pelan rambut Shella.
**
Disisi lain ada yang sedang memperhatikan mereka berdua, Park Jimin. Sepertinya sudah terjawab semua pertanyaannya selama ini tentang perasaan Shella, dan siapa yang disukainya.
Sejenak Jimin memegang dadanya yang terasa begitu sesak melihat adegan tersebut. Daripada terus merasakan sakit hati, Jimin berlalu kekamarnya dan memilih melupakan kejadian apa yang barusan dilihatnya.
Walaupun Jimin sudah mengetahui semuanya, tidak terlintas sedikitpun dibenaknya untuk menjauhi Shella atau hanya sekedar menjaga jarak dengannya. Apalagi untuk berhenti menyukainya, itu sangat tidak mungkin bagi Jimin.
**
Shella memperlihatkan raut wajah bahagianya bersama dengan Jungkook. Shella benar-benar menyayanginya, walaupun dia tidak tahu apa sebenarnya perasaan Jungkook. Selama ini Jungkook sudah melakukan sebagaimana apa yang harus dia lakukan sebagai kekasihnya. Shella tidak berani sedikitpun bertanya pada Jungkook, karena Shella yakin jawabannya akan menyakitkan hatinya.
“kau tidak mandi ? kau bau sekali” canda Shella menepuk lengan Jungkook dan menutup hidungnya.
“mwoo ??? jinjahh ? kau orang pertama yang bilang seperti itu, karena biasanya fans yang lain akan memujiku dengan ‘kau terlihat tetap tampan Jungkookkie’” ledek Jungkook.
“mwoo ??? aku sudah tidak heran dengan sifatmu yang seperti itu, kau benar-benar percaya diri sekali Jungkookkie” balas Shella.
“oiya, aku melupakan sesuatu” Shella buru-buru mengambil ponsel yang ada disaku celananya.
“apa yang akan kau lakukan ?” tanya Jungkook.
Tiba-tiba saja ‘crekk’. Shella memotret Jungkook yang sedang terlihat berkeringat dan tanpa make up itu membuatnya terlihat natural dan lebih seksi, menurut Shella.
“hyaaa, apa yang kau lakukan ?” Jungkook sedikit terkejut.
“aku benar-benar akan membuktikannya pada para fansmu, apakah mereka benar akan mengatakan apa yang seperti kau katakan tadi” Shella menjulurkan lidahnya meledek Jungkook.
“mwoo ?? kau akan menyebarkannya ?”
“ndee” jawab Shella mantab.
“andweee!!! Kau tidak bisaaa mempublisnya” Jungkook berusaha mengambil handphone Shella.
“waeeee ???” raut wajah Shella terlihat menantang.
“orang lain akan lebih jatuh cinta padaku jika melihat fotoku seperti itu”
“hyaaaaa!!! Jungkookkie, ku mohon hilangkan rasa percaya dirimu yang terlalu berlebihan itu” Shella mengeraskan suaranya.
**
Suga dan member yang lainnya menghampiri mereka setelah usai membersihkan diri masing-masing. Maklum mereka di Indonesia hampir mandi sehari 3 atau 4 kali, karena memang cuaca di Indonesia yang begitu panas menurut mereka padahal bulan ini adalah musim hujan.
“aishhh hyaa!! Mengapa kalian berteriak seperti itu” terdengar suara dari belakang punggung Shella dan Jungkook.
Sontak mereka menoleh kebelakang dan mendapati para member yang lain sudah selesai membersihkan dirinya.
“Jungkookkie, mengapa kau tidak membersihkan dirimu ?” ucap Suga dengan menatap tajam Jungkook.
“hmm, ini aku baru saja akan melakukannya hyung. Kalian makanlah duluan” ucap Jungkook santai, kemudian dia bangkit dari tempat duduknya dan berlalu kekamarnya meninggalkan mereka tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Shella.
Shella terdiam sejenak. Apakah seperti itu gaya berpacaran orang-orang di Korea ? aishhh menjengkelkan. Kemudian dia mengajak para member yang lain untuk segera makan malam sebelum mereka mulai kelaparan.
“oppa, ayo kita makan” ajak Shella. Dan yang lain mulai duduk dikursi meja makan masing-masing.
“whoaaa, apa kau yang membuat ini semua ?” tanya V dengan mata hijaunya melihat makanan yang begitu banyak dihadapannya.
“tentu saja, tapi sebelumnya aku ingin Jin oppa yang mencicipinya terlebih dahulu, jika Jin oppa mengatakan tidak enak, maka kalian tidak bisa memakan semua makanan ini” ucap Shella menjelaskan.
“hmm, baiklah” Jin menyetujui dan mulai mencicipi masakan Shella. Semua member menatapnya dengan harapan yang besar bahwa masakan Shella itu memang terlihat enak, karena member yang lain sudah tidak bisa menahan rasa laparnya lagi.
“whoaa, ini enak” jawab Jin.
“jinjahh ??? apa kau tidak berbohong ?” Shella meyakinkan.
“iya, kalian harus mencoba ini semua” ucap Jin penuh semangat menyendokkan makanan kedalam mangkuknya.
Terlihat raut bahagia diwajah Shella. Tidak sia-sia dia mengikuti ekskull tataboga selama 3tahun di SMPnya dulu. Kemudian mereka mulai menyantap makanannya masing-masing.
“benar yang dikatakan Jin hyung, ini sangat enak” ucap Jhope menunjukan dua jempol tanganya pada Shella.
Shella tersenyum puas mendengar komentar mereka.
“kau akan lulus menjadi calon istri Jin hyung jika masakanmu lebih enak darinya” ucap Suga.
“ahh tentu saja” jawab Jin.
Shella hanya tertawa mendengar perkataan mereka.
Jimin yang terlihat tidak sedang napsu makan itu tetap mencoba melahapnya tanpa berkata sepatah katapun, hanya saja karena makanan ini adalah masakan Shella maka dari itu Jimin tetap melahapnya.
“hyaa, Park Jimin! Tumben kau tidak berkomentar sepatah katapun” tegur Jhope.
Jimin menghentikan aktifitasnya dan menatap Jhope.
“m-mwo ? n-negaa ?” Jimin menunjuk dirinya sendiri. Dia berfikir sejenak tentang dirinya, benar saja biasanya dirinya selalu memberikan komentarnya pada Shella dan tidak biasanya dia diam seperti itu, tapi memang kali ini perasaan Jimin sedang tidak enak, mungkin karena dirinya sudah mengetahui kedekatan Shella dengan Jungkook, membuat dirinya merasa tidak enak jika terus mengganggu Shella, walaupun Jimin tidak pernah berfikir untuk menjaga jarak dengannya.
“mengapa kau selalu menyalahkanku hyung ? aku bicara salah, aku diam saja juga salah” poor Jimin.
“memang ada apa dengan mu ?” ucap Jhope.
Jimin hanya terdiam, kemudian memandang tangan Shella yang sedang menyendokkan makanan kedalam mulutnya.
“mwoo ??” Jimin memegang tangan Shella yang hendak memasukan makanan kedalam mulutnya yang sudah terbuka tersebut.
“ada apaaa ??” Shella meletakkan kembali sendoknya.
“aishhh, baru saja diberitahu dan dia melakukannya lagi” oceh Jhope.
 “kau terluka” ucap Jimin melihat plester yang melekat pada jari Shella.
“ahh, tidak apa-apa hanya kecelakaan kecil” Shella berusaha melepas tangannya, takut jika Jungkook datang dan melihatnya. Dan dia juga tidak enak dengan member yang lain, bisa-bisa mereka menganggap lukanya saat ini adalah kesalahan mereka lagi.
“tunggu!” Jimin melihat keseluruh tangan kiri Shella.
“bahkan ada tiga luka, bagaimana ini bisa terjadi ??”
“aku memang wanita yang payah dalam memasak, mian” ucap Shella.
“aishhh, kau tidak harus melakukan itu jika membuatmu terluka” ucap Jimin dengan terus memegang tangan Shella.
“hyaaa!!! Apa kau adalah kekasihnya ??? berhenti melakukan itu” ucap Suga yang mulai risih.
Jimin melepaskan tangan Shella dan menghela nafas panjang.
“kita harus menghabiskan semua makanan ini! jangan ada yang sisakan sedikitpun” ucap Jimin melanjutkan makannya.
Member yang lain hanya menatap heran mendengar ucapan Jimin, karena tanpa diberitahupun mereka sudah pasti akan menghabiskannya. Apalagi grup BTS terkenal dengan para member yang doyan makan. Kekeke...
Sesaat Jungkook datang setelah melakukan berbagai macam ritual membersihkan dirinya. Dengan wajah tenang dan polosnya dia duduk disebelah Jhope dan segera ikut melahap masakan yang Shella buat tanpa mengucapkan sepatah katapun.
“oh Jungkookkie, apa sebenarnya hubunganmu dengan Shella ?” tanya V dengan santai tanpa dosa.
Pertanyaannya itu berhasil membuat Shella tersedak.
Saat ini semua member menatap Jungkook, tetapi Jungkook tetap terlihat tenang dan biasa saja.
“mwooo ?” ucap Shella setelah berhasil meneguk segelas air akibat tersedak oleh pertanyaan V.
“bukankah kalian berdua sangat dekat akhir-akhir ini ?” ucap V.
“ahh nde, itu benar! Aku lebih sering melihat kalian berdua akhir-akhir ini” tambah Suga.
“hmm, dan bahkan kalian tidur bersama bukan ? semalam aku melihat Jungkook tidak ada ditempat tidurnya, aku anggap kau tidur dikamarnya” lanjut V.
“omo!! Jadi tadi pagi itu kau benar tidur dikamarnya ?” ucap Jhope mengingat kejadian tadi pagi dan itu membuat keyakikan Jhope semakin kuat kalau Shella dan Jungkook memiliki hubungan.
“whoaa, jadi benar perkataanku waktu itu, apa kau benar menyukai Jungkookkie ?” tambah Suga.
“aku jadi cukup penasaran perihal hubungan kalian berdua. Apakah kalian tidak akan mengatakannya pada kami ?” timpal Rapmon.
“hyaa, apa yang kalian bicarakan ? cepat lanjutkan makan kalian” ucap Jimin berpura-pura tidak tahu dengan apa yang terjadi.
“itu tidak mungkin, bukankah kalian mengerti bahwa Jungkook memiliki wanita yang saat dia sukai” ucap Jin mengingat ucapan Jungkook saat distudynya tadi dan terlebih memang Jin tidak tahu apa-apa tentang tanda-tanda kedekatan Shella dengan Jungkook.
Shella hanya bisa menelan ludah berkali-kali mendengar pernyataan mereka. Apalagi ucapan Jin yang terakhir itu benar-benar membuat hatinya panas.
“apakah itu mengganggu kalian jika aku bersamanya ? sepertinya kalian ingin tahu sekali” ucap Jungkook masih dengan nada santainya.
“hyaaa, Jungkookkie berikan kami jawaban yang pasti” ucap V. Dan memang itu juga yang diharapkan oleh Shella, mengatakan yang sebenarnya.
Jungkook menatap Shella sejenak.
“oh, kalian benar, aku memiliki hubungan dengannya” ucap Jungkook.
Shella melotot menatap Jungkook yang duduk didepannya, ternyata dia benar-benar mengatakannya.
“MWO ???? t-tapi b-bukankah tadi siang kau mengatakan...” Jin yang pertama kali terkejut mendengar perkataan Jungkook tidak melanjutkan kata-katanya lagi.
“omo ? whoaaa daebak!! Kau bisa melupakan Kim Hyu Ra sekarang” ucap V pada Jungkook disusul senggolan dilengan V oleh Jhope karena berkata seperti itu.
“ahh, mianhe Shella-ya” ucap V setelah itu.
Jungkook tidak mengucapkan sepatah katapun jika disinggung dengan nama Kim Hyu Ra, benar saja Jungkook belum bisa melupakannya, apalagi untuk berhenti mencintainya.
“daebak! Selamat untuk kalian berdua” ucap Suga.
“tapi aku harap kalian lebih berhati-hati, karena bukankah kalian tahu agency kita belum memperbolehkan kita untuk berpacaran” Rapmon menasehati.
“nde, arra hyung. Tenang saja” jawab Jungkook.
“baiklah, selamat” ucap Rapmon.
“wah, kau harus menjaganya dengan baik Jungkookkie” ucap Jhope.
Jungkook hanya tersenyum pada hyung-hyung tersebut. kemudian mereka melanjutkan makan malamnya kembali. Jimin tidak berkata sepatah katapun tentang kebenaran hubungan Shella dan Jungkook, itu membuat hatinya sakit. Dan dia sudah mengerti bahwa suatu saat hal seperti ini akan terjadi.


Setelah mereka menyelesaikan makan malamnya, para member BTS melanjutkan latihan mereka lagi diruang tengah rumah Shella. Mereka benar-benar harus berkerja dengan keras dan giat latihan karena konsernya akan diadakan sebentar lagi. Tentunya BTS akan memberikan yang terbaik untuk ARMY Indonesia, pastinya yang terbaik untuk Shella juga.
Shella sedang membereskan piring-piring bekas makan malam mereka tadi. Biasanya Jin dan Rapmon yang membereskan tapi kali ini Shella memaksa. Tadinya Jimin ingin membantu, tapi segera ditolak oleh Shella. Dia takut kejadian tadi siang terulang lagi saat dia hujan-hujanan, Jimin juga hujan-hujanan agar sama sepertinya. Bagaimana jika Jimin juga akan mendapat 3luka ditangannya agar sama sepertinya ? itu sangat konyol. Maka dari itu Shella memutuskan untuk membersihkannya sendiri saja, dan membiarkan mereka terbebas dari tugas wanita seperti ini.
“Shella-ya ?” panggil Jungkook. Kemudian dia duduk didepan pantry dapurnya memandang Shella yang tengah mengeringkan piring yang usai dia cuci sebelumnya.
“mwo ? apakah itu baik sekarang ?” ucap Shella pada kekasihnya Jungkook.
“apa yang baik ?” tanya Jungkook bingung dengan wajah sok polosnya.
“kau mengatakan pada mereka tadi. Apa itu tidak apa-apa ?”
“oh itu, apa ada yang perlu dikhawatirkan ?”
“tapi tadi Rapmon oppa mengatakan agencymu masih melarang kalian untuk berpacaran bukan ? bagaimana dengan itu ?”
“tenang saja, mereka tetap akan merahasiakannya. Mereka tidak mungkin mengatakan pada produser kami”
“hmm, yasudah” ucap Shella meletakan piring terakhirnya.
“dimana yang lain ?” tanya Shella.
“mereka sedang melanjutkan latihan diruang tengah” jawab  Jungkook singkat.
“kau tidak ikut ?”
“ahh, aku lelah” jawab Jungkook malas.
“hyaaa!! Bagaimana bisa para hyung mu latihan begitu keras sedangkan kau bermalas-malasan seperti itu. Cepat ikut mereka” ucap Shella tidak suka dengan perilaku Jungkook.
“ahh nde nde nde arra! Baiklah aku akan latihan” ucap Jungkook yang merasa sedang diomeli oleh eommanya. Kemudian berlalu gabung dengan member yang lain untuk latihan bersama.
Shella menghela nafas panjang melihat kekasihnya.

**
Dengan menunggu mereka selesai latihan, Shella bermain dengan handphonenya ditaman rumahnya dan membuka akun jejaring sosial twitternya.
“omo!! Igeee mwoyaaaa ?” Shella berbicara sendiri melihat foto Jungkook yang dia potret dan dia posting itu sudah mendapatkan 1.500 retweet dari followersnya.
Kemudian Shella membuka balasan-balasan mereka tentang foto tersebut.
@... kyaaaa!! Jungkook my bias benar-benar sangat imut. Iloveyou:*
@... OMG!! My future husband very handsome. Kyeopta.
@... kau terlihat sangat sexy Jungkookkie.
@... aku mencintaimu Jungkookkie, jadilah pacarku ?
@... bagaimanapun aku akan memilikimu secepatnya, kekeke...
@... apapun yang kau lakukan, kau tetap terlihat sangat tampan.
Shella melotot membaca balasan mereka.
“aishhh jinjaah! Apa aku benar-benar berpacaran dengan seorang idola sekarang ??? itu menjengkelkan” gerutu Shella.
“apakah mereka tidak tahu aku sudah menjadi pacarnya, eoh ?” Shella berbicara sendiri, lalu melanjutkan membaca satu persatu balasan mereka.
“whoa! Ada dia juga. Mwo ?? Apa ini ??? ‘darimana kau mendapatkan foto ini ? aku sangat menyukainya, dia terlihat sexy sekali, aku ingin memilikinya’ ?” Shella melengos membaca balasan dari sahabatnya Kharissa tersebut.
“aissshhh!! Bukankah aku sudah mengatakan padamu jika Jungkook adalah kekasihku! APAKAH KALIAN MENGERTI ? mengapa kau tidak mempercayaiku juga ?” teriak Shella pada ponselnya.
“APAKAH AKU PERLU MEMBUKTIKAN MEMBAWAKAN JUNGKOOK DIHADAPAN KALIAN ??”
Tiba-tiba saja ada seseorang yang ternyata daritadi sedang memperhatikannya dari pintu tamannya.
“kau benar-benar sangat berisik sekali. Bahkan saat kau sedang sendirian kau juga sangat berisik ternyata”
“oh, Jimin ? sedang apa kau disini ?” tanya Shella.
“aku sedang istirahat dan ingin menghirup udara segar” jawab Jimin yang kemudian berjalan duduk disebelah Shella.
“hmm apa yang sedang kau lakukan ? menjawab pesan para ARMY yang mencintai kekasihmu sekarang ?” ledek Jimin dengan sedikit melirik ke handphone Shella yang dia pegang.
Shella mengerjapkan matanya mendengar ucapan Jimin. Benar juga, Jungkook bukan hanya miliknya saja tetapi milik ARMY juga. Bagaimanapun ARMYlah yang akan menjadi kekasih abadi mereka, senangnya Shella juga bagian dari ARMY yang menjadi kekasih sungguhan Jungkook. Bukankan dia sangat beruntung ?
“apakah itu menjengkelkan ?” tanya Jimin.
“ahh tidak juga. bukankah aku juga bagian dari mereka ?”
“hmm, cukkae Shella-ya. Maafkan aku karena tadi aku tidak sempat mengucapkan selamat padamu” ucap Jimin mengalihkan pandangannya dari Shella.
“ahh Gomawo, itu tidak apa-apa” jawab Shella.
“hmm” Jimin hanya tersenyum mendengar jawaban Shella. bukankah harusnya Shella mengerti perasaannya ? bahwa hatinya sangat terluka mengucapkan selamat pada gadis yang disukainya karena telah memiliki lelaki lain.
“kau harus berjanji sesuatu padaku setelah ini ?” ucap Jimin.
“eh ? apa ?” tanya Shella bingung.
“kau tidak boleh terluka lagi setelah ini” ucap Jimin lirih.
Shella hanya terdiam. Mencoba mencerna perkataan Jimin.
“apa maksudnya ?” Shella tak mengerti.
“karena kau sudah memiliki seseorang yang kau sukai, seharusnya setelah ini kau tidak akan terluka lagi” jelas Jimin tersenyum simpul.
“ahh nde. Memang seperti itu seharusnya” jawab Shella menganggukkan kepalanya.
Jimin menghela nafasnya “masuklah, dan tidur. Udara malam tidak begitu baik jika berlama-lama” ucap Jimin beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan Shella kembali kedalam.
Shella hanya menatap punggung Jimin yang pergi menjauh darinya. Jimin tidak pernah berubah, tetap perhatian pada Shella.
“ahhsss, mengapa aku merasa seperti akan terluka sekarang ? bukankah tadi dia mengatakan aku tidak boleh terluka lagi” Shella berbicara sendiri.
Sesaat kemudian seseorang yang datang menepuk pundaknya dari belakang dan itu membuat Shella berhasil terkejut.
“omo! hyaaa! Mengapa kau suka sekali datang tiba-tiba seperti itu” ucap Shella kesal.
“waee ?? apakah kau tidak suka jika aku disini ?” ucap Jungkook.
Shella hanya memperlihatkan wajah tidak sukanya.
“mianhe, katanya kau bukan anak kecil yang selalu marah dengan hal sepele” goda Jungkook kemudian duduk disebelahnya.
“aku tidak marah” jawab ketus Shella.
Jungkook menghela nafas.
“sedang apa kau disini ?? apa latihannya sudah selesai ?” tanya Shella.
“sudah” jawab singkat Jungkook.
“apa kau lelah ? kau berkeringat. Bersihkan tubuhmu lalu istirahatlah” ucap Shella penuh perhatian.
“baiklah. Keunde Shella-ya, aku ingin bertanya sesuatu padamu ?”
“mwo ?”
“apakah kau akan membenciku jika aku meninggalkanmu ?” tanya Jungkook menatap lekat mata Shella.
‘Apa maksudnya ini ? apa dia berniat akan meninggalkanku ?’ batin Shella.
“wae ? mengapa kau bertanya seperti itu ?” tanya Shella.
“ahh aniya, hanya saja sepertinya aku tidak begitu baik menjadi kekasihmu. Aku tidak memberikan seutuhnya padamu” jawab Jungkook.
Shella menatap wajah Jungkook.
“kau lelah, istirahatlah” Shella merasa dia tidak ingin membahas pertanyaan Jungkook lagi.
“kau belum memjawab pertanyaanku ?”
“aku tidak mau menjawab, bukankah kau sudah pasti tau apa jawabanku ?”
“kau akan membenciku ?” tanya Jungkook.
“tentu saja aku akan membencimu”
“hmm, baiklah aku mengerti” Jungkook menghela nafasnya.
‘aku akan bersiap-siap untuk itu’ batin Jungkook.
“masuk dan tidurlah” ucap Jungkook yang kemudian berlalu meninggalkan Shella.
Lagi-lagi Shella hanya dapat menatap punggung kekasihnya itu pergi menjauh. Mengapa hari ini aku merasa akan ditinggalkan oleh semua orang ? sudah ada dua punggung yang dilihatnya pergi menjauh darinya. Tiba-tiba saja perasaannya mulai tidak enak. Tapi dia memilih tidak memikirkannya dan pergi tidur.


Keesokan Paginya.
“hoammm...” Shella terbangun dari mimpi yang menurutnya tidak tahu itu bagus atau tidak. Karena dia mimpi menjadi terbunuh lalu hidup kembali karena ada lelaki yang menyelamatkannya, sungguh mimpi yang aneh bukan ?
Shella merenggangkan tubuhnya kemudian menatap sekililing kamarnya yang bernuansa pink putih tersebut. Dirinya merasa akan melewati waktu yang sulit hari ini. Dia bangkit dari tempat tidurnya dan segera bersiap untuk pergi sekolah.
“Shella-ya, kau tidak ingin sarapan hari ini ?” V datang menghampiri Shella yang tengah membereskan buku-bukunya.
“ahh tidak, aku buru-buru. Nanti aku akan sarapan disekolah saja”
“oh geure. Kau akan pergi dengan Jungkook ?” tanya V.
“hmm dimana dia ?” tanya balik Shella.
“sedang berada dikamarnya mungkin”
“baiklah, aku akan menemuinya dulu” ucap Shella berlalu meninggalkan V.
Shella berjalan, menempatkan tas ransel dipunggungnya yang bertuliskan BTS itu, karena mereka sudah mengetahui jika dia juga ARMY, jadi Shella tidak perlu menutupinya lagi.
“Shella-ya, kau tidah sarapan ?” ucap Jhope saat melihat Shella melintasi ruang makannya.
“ahh, aku bisa sarapan disekolah saja” jawah Shella.
“sepertinya sebentar lagi kau akan ujian bukan ?” tanya Jhope.
“ahh ndee”
“kalau begitu kau harus makan banyak Shella-ya, dan jaga kesehatanmu” ucapnya lagi.
“nde oppa” Shella tersenyum dan berjalan terburu-buru menuju kamar Jungkook.

Tok tok tok..
“Jungkookkie”
Shella mengetuk kamar Jungkook tapi tidak ada jawaban, akhirnya Shella memutuskan untuk masuk sendiri kedalam kamar itu. Terlihat Jungkook sedang duduk diatas balkon kamarnya dengan earphone terpasang ditelingannya.
‘pantas saja dia tidak mendengar panggilanku’ gerutu Shella dalam hatinya yang kemudian langsung menghampiri Jungkook.
“Jungkookkie” Shella mengguncangkan bahu Jungkook.
Sontak Jungkook terkejut dan langsung melepaskan earphonenya.
“ohh ada apa ?” tanya Jungkook bingung.
“mwo ? apa kau tidak mau mengantarku sekolah ?”
“whoaa, lihatnya sekarang dirimu begitu manja” ledek Jungkook.
“yasudah jika tidak mau, aku bisa berangkat sendiri” Shella membalikkan badannya hendak meninggalkan Jungkook.
“hyaaa!! Baiklah baiklah, aku akan mengantarmu. Tunggulah sebentar, aku akan ganti baju dulu” ucap Jungkook menggenggam tangan Shella agar dia tidak pergi, kemudian Jungkook masuk kedalam kamarnya untuk segera berganti pakaian.
Shella hanya senyum-senyum mendengar ucapan kekasihnya tersebut. Dia memperhatikan Jungkook yang sedang memilih-milih baju dan kemudian melepaskan kaos yang digunakannya.
‘omo! Aku tidak boleh melihatnya’ batin Shella kemudian mengalihkan pandangannya.
Dan secara tidak sengaja Shella melihat handphone Jungkook yang masih tergeletak dibangku balkon kamarnya. Shella cukup penasaran juga dengan apa yang ada didalam handphone Jungkook. Karena selama ini dia tidak pernah menyentuh sedikitpun barang miliknya. Dan sekarang bukankah Jungkook sudah menjadi kekasihnya ? tidak apa-apa bukan jika dia sedikit melihatnya.
Kemudian Shella berniat mengambil handphone Jungkook tersebut, dan mulai membukanya. Tetapi saat hendak menekan tombol kunci, tiba-tiba Jungkook yang sudah berada disamping Shella dengan cepat meraih handphonenya dari tangan gadisnya.
“hyaa!!! Suruh siapa kau mengambilnya ?!” Jungkook membentak Shella.
“apa kau diajarkan untuk memegang barang orang lain sembarangan ?!!!” bentak Jungkook lagi.
Sontak Shella terkejut dan tidak menyangka Jungkook akan membentaknya karena hal sepele seperti itu. Itu termasuk hal yang aneh dan mencurigakan. Mengapa Jungkook begitu marah ketika Shella memegang handphonenya ?
Shella merasa ketakutan dengan tatapan Jungkook sekarang. Shella mundur satu langkah menjauhi Jungkook. Dia masih syok, karena ini baru pertama kalinya dia dibentak oleh seorang laki-laki, terlebih dia adalah kekasihnya.
Dan kemudian Shella memutuskan untuk berlari meninggalkan Jungkook, tidak sengaja dia sempat menabrak bahu Jungkook dan sempat hampir terjatuh, namun Shella berhasil menyeimbangkan tubuhnya dan keluar dengan isakan tangisnya yang dia tahan.
Jungkook masih terdiam memikirkan apa yang baru saja dia lakukan. Dia menghela nafas panjang dan menyesal.
“maafkan aku Shella-ya” Jungkook berbicara sendiri dengan rasa bersalahnya.
Dia memandang layar handphonenya yang masih terdapat foto Hyura disana. Bagaimana bisa Jungkook membiarkan Shella melihatnya ?
“aishhh...” Jungkook meraup wajahnya dengan kedua tangannya.


Shella Pov

Aku berlari meninggalkan Jungkook dan segera berjalan keluar rumahku. Aku sempat mendengar beberapa orang memanggilku saat melewati ruang makan tadi, aku yakin itu adalah suara Jhope dan V yang mungkin mereka melihat aku aneh berlari terburu-buru tanpa mengucapkan sepatah katapun pada mereka.
Tiba-tiba saja aku mulai meneteskan air mataku. Bagaimana dia bisa melakukan ini padaku ? mengapa dia marah sekali saat aku memegang ponselnya ? apa ada sesuatu yang dia tutupin dariku ? bahkan dia tidak mengejarku, atau sekedar memanggil namaku saat aku pergi meninggalkannya tadi.
“aishhh, aku sangat kesal sekali” ucapku dengan mengusap semua air mata yang ada turun membasahi pipiku.
“Shella-ya” panggil seseorang dari arah belakangku.
Dan aku menoleh kearahnya. ‘Mwo ? Jimin ?’ batinku.
Dia berlari kearahku dengan setengah nafasnya yang terengah-engah karena mengerjarku mungkin.
“apa yang kau lakukan ?” tanyaku.
“aishhh, mengapa kau jalan begitu cepat sekali” keluh Jimin dengan memegang kedua lututnya karena kelelahan dan mencoba mengatur nafasnya kembali.
“wae ? ada apa ?” tanyaku masih dengan tatapan bingung.
“ini” Jimin menyodorkan paperbag berisikan kotak bekal kepadaku.
“kau tidak sarapan bukan ? Jhope hyung menyuruhku memberikan ini padamu” jelas Jimin.
“ahh, seharusnya tidak usah repot-repot seperti ini” aku merasa tidak enak kemudian menerima pemberian Jimin.
“kau harus makan dengan baik, karena sebentar lagi kau akan ujian bukan ?”
“kalau begitu kau tidak harus membuang-buang tenaga seperti itu, bukankah kau harus latihan dan memerlukan banyak tenaga ?” balasku.
“itu tidak apa-apa. Kau cepat lah berangkat, bukankah kau akan terlambat ?” ucap Jimin.
Sekilas aku melihat jam tangan yang aku gunakan sudah menunjukan pukul tujuh kurang, sontak aku terkejut melihatnya.
“ahh kau benar, aku pergi dulu” ucapku setengah berlari meninggalkan Jimin.
“hati-hati Shella-ya” ucapnya dari kejauhan.
Aku berlari dengan mengambil earphone yang aku bawa dalam kantong bajuku dan segera memakainya ditelingaku.


Sesampai disekolah aku berjalan terburu-buru memasuki kelasku. Bel sudah berbunyi hanya saja aku beruntung karena guru pelajaran belum memasuki ruangan kelasku.
Aku meletakan tas ku diatas meja dan menyandarkan punggungku pada sandaran kursi.
“tumben kamu telat ?” tanya Kharissa.
“hmm, aku kesiangan” aku memberikan alasan seadaanya.
“kesiangan ? bukankah rumahmu itu dekat sekali dengan sekolah ?” ucap Kharissa yang sedang melihat gambar dirinya pada cermin yang dia pegang.
“eh, apaa ini ???” Kharissa membuka paperbag yang aku bawa pemberian dari Jimin tadi.
“itu bekal dari Jimin” jawabku jujur.
“hyaaa!! Sudah aku bilang berhentilah berkhayal”
“aishhh! Aku tidak berkhayal Khar! Kapan kamu akan mulai untuk mempercayaiku ???” aku mengeraskan suaraku karena Kharissa tidak pernah percaya jika ucapanku itu benar.
“aku akan mempercayaimu jika aku melihatnya sendiri” ucap Kharissa.
“datang saja kerumahku dan lihatlah mereka sepuasnya” jawabku mulai kesal.
“mwo ?? tapi apa ini ?” Kharissa membuka kotak makanku dan terdapat tulisan dengan hangul diatasnya.
“hmm, ma-makan lah de-dengan baik Shella-ya” Kharrisa mencoba mengeja tulisan hangul yang terdapat pada kotak bekalku.
Aku dan Kharissa memang mengikuti ekstrakulikuler yang sama, yaitu bahasa Korea. Dan kemampuan kami berbahasa sudah sangat lancar, walaupun membaca tulisan hangul tetap harus sedikit mengeja. Maklum kpopers tidak bisa jauh dari Korea.
“whoaaa! Apakah pembantu atau kakakmu belajar bahasa Korea juga ?” tanya Kharissa.
“sudah kubilang itu dari Jimin!!!” ucapku menegaskan.
“arraso, kakakmu juga belajar bahasa Korea kan ?” ucap Kharissa masih tidak percaya dengan ucapanku.
“terserah!” aku mulai frustasi meyakinkan sahabatku tersebut dan membiarkan dia berkata sesuka hatinya.
Dan tiba-tiba saja guru pelajaran kami datang dengan membawa setumpuk buku. Aku dan Kharissa segera membenarkan posisi duduknya.
“maaf ibu agak terlambat karena beberapa hal. Baiklah, mari kita mulai membahas untuk materi ujian kalian” ucap guru itu.



Author Pov

Dirumah Shella
Jungkook masih terduduk dipinggir ranjang tempat tidurnya. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Mungkin dia sedang menyesali perbuatannya pada Shella tadi.
“ahhh jinjah, mianhe Shella-ya” ucap Jungkook kemudian menghempaskan tubuhnya diatas kasurnya.
Sekali lagi dia menatap layar handphone yang dia genggam daritadi. Terpampang wajah cantik Hyura masih berada didalam layar itu.
“mengapa aku tidak bisa melupakanmu ?” ucap Jungkook pada foto Hyura yang ada dilayar handphonenya. Lalu membuangnya kesembarangan tempat.
“Jungkookkie, kau tidak ikut bersama yang lain ?” tanya Jin yang tiba-tiba saja sudah berada didalam kamarnya.
“ahh hyung, kalian duluan saja. aku tidak ingin makan” ucap Jungkook kembali pada posisi duduknya.
“ada apa dengan kalian ? tadi aku melihat Shella berlari tanpa mengucapkan apapun pada kami. Apa kalian bertengkar ?” tanya Jin duduk disebelah Jungkook.
“hmmm, sepertinya hyung” jawab Jungkook lesu.
Jin menghela nafas mendengar jawaban Jungkook.
“bagaimana Hyura denganmu ?” tanya Jin.
“aku tidak tahu hyung, aku tidak bisa melupakannya” jawab Jungkook.
“apakah kau memilih Shella hanya untuk pelampiasan ?”
“aku tidak berniat begitu, karena sepertinya dengannya aku bisa”
“lalu apa perasaanmu padanya ?” tanya Jin.
Dan pertanyaan Jin itu benar-benar membuat Jungkook berfikir keras. Benar juga, sebenarnya apa perasaannya pada Shella selama ini ? mengapa dia tidak pernah berfikir untuk mengetahui perasaannya sendiri ?
“aishh hyung. Aku tidak tahu” Jungkook mengacak-acak rambutnya sendiri.
“jika begitu cepat tinggalkan dia” ucap Jin menepuk pundak Jungkook.
“mana bisa aku melakukan itu hyung”
“bukankah kau sudah dewasa ?? kau harus memikirkan hal itu. Karena itu pasti akan membuatnya terluka dan membencimu nantinya”
“aku tidak bisa meninggalkan dia hyung”
“kau harus lakukan itu sebelum terlambat” ucap Jin bangkit dari tempat duduknya dan keluar kamar meninggalkan Jungkook yang masih terduduk.


Shella School

Saat ini jam pulang sekolah Shella sudah berbunyi. Murid-murid segera berhamburan keluar kelas untuk pulang kerumah masing-masing. Shella masih terduduk dibangkunya menatap bekal yang belum dia makan, lebih tepatnya tidak sempat makan karena banyak soal latihan ujian yang harus dia kerjakan saat jam istirahat tadi. Dan berniat memakannya saat jam pulang sekolah tiba.
“huaaa, dimana kunci mobilku ?” ucap Kharissa dengan panik mengobrak-abrik isi tasnya.
“kenapa ?” tanya Shella sambil mengunyah makanan dimulutnya.
“aku lupa meletakan kunci mobilku” jawab Kharissa dengan nada panik.
“ada apa ?” tanya Nadia seusai membereskan barang-barangnya dan datang menghampiri mereka berdua.
“Nad, sepertinya aku harus pulang bersamamu dan meninggalkan mopi disini” ucap Kharissa dengan sedih.
Sedikit menjelaskan Mopi adalah nama yang diberikan oleh Kharissa untuk mobil kesayangannya.
“kamu kebiasaan sekali sembarangan menaruh kunci mobil” ucap Nadia mengingat ini sudah kesekian kalinya Kharissa menghilangkan kunci mobilnya dan akhirnya akan ketemu juga disuatu tempat.
Kharissa menggaruk bagian belakang kepalanya “aku benar-benar melupakannya”.
“yasudah, ayo kita pulang” ajak Nadia.
“hyaa tunggu aku” ucap Shella setelah selesai menghabiskan makanannya dan buru-buru mengejar kedua temannya yang sudah lebih dulu berjalan didepannya.


Dirumah Om Agus

Para member BTS sedang berlatih koreografi untuk konser mereka nanti dengan serius. Mungkin karena suhu udara di Indonesia lumayan panas itu membuat mereka banyak mengeluarkan keringat.
Jungkook yang mulai kehabisan tenaga itu terkapar dilantai tempat latihan dancenya setelah menyelesaikan koreografi terakhir.
“ahhh ini melelahkan” keluh Jungkook.
“benar, sangat susah bukan” ucap Jin duduk samping Jungkook.
“whoaa, kalian harus tetap semangat” ucap Jhope menyemangati dan membawakan air kepada teman-temannya.
“omo, lihatlah dia tidak pernah berhenti berlatih. Apa dia tidak mempunyai rasa lelah ?” ucap Suga menunjuk Jimin yang masih saja berlatih disaat teman-temannya sudah mulai kelelahan.
“hyaa! Jimin-ah. Istirahatlah dulu” panggil Jin.
“iya, sebentar lagi hyung” jawab Jimin.
Tiba-tiba saja ada salah satu staff mereka menghampiri Jungkook.
“ada seseorang yang ini bertemu denganmu hari ini, apa kau bisa ?” tanya staff itu pada Jungkook.
“nugu ?” tanya Jungkook bingung.
“aku tidak tahu, ini tempatnya” staff itu menyodorkan secarik kertas kepada Jungkook dan berlalu pergi.
Jungkook tertegun melihat kertas yang diberikan oleh salah satu staffnya tadi, yang bertuliskan :
Palace Hotel, room 771. Time : 17.00
“hyung, apa maksudnya ini ? Palace hotel ?? aku tidak tahu dimana itu” tanya Jungkook pada hyung-hyungnya.
“aku juga tidak tahu” jawab Jhope membaca kertas itu.
“ini menunjukan tempat dan waktu, mungkin kau disuruh bertemu dengan seseorang ditempat ini pukul 5 sore pada hari ini” jelas Suga.
Dan yang lain menyetujui penjelasan Suga.
“tapi siapa seseorang yang ingin bertemu denganku disini ? aku sama sekali tidak memiliki teman disini” Jungkook bertanya-tanya.
“ahh bisa saja itu produser yang memanggilmu, bukankah produser kita suka melakukan hal yang misterius” ucap V sembari mengusap keringatnya.
“datang saja dulu, siapa tahu itu hal yang penting. Lagipula yang memberikan itu adalah salah satu staff kita, tidak mungkin dia akan memberikan sesuatu hal yang buruk” ucap Jin memberi saran.
“baiklah, aku akan datang nanti. Rapmon hyung, bisakah kau tanya dimana tempat ini pada ahjussi ?” tanya Jungkook dengan memberikan kertas itu pada Rapmon.
“oh aku akan menanyakannya” ucap Rapmon.


Saat ini sudah waktu sudah menunjukan pukul setengah lima sore. Shella yang baru saja selesai mandi keluar dari kamarnya untuk melihat keadaan diluar.
“Oppa, apa kau melihat Jungkook ?” tanya Shella begitu melihat Rapmon yang berjalan lewat didepannya.
“Jungkook ? sepertinya dia sedang bertemu seseorang” jawab Rapmon menghentikan langkahnya.
“nugu ??”

To Be Continue...

Yeay!! Selesai sekian~ wkwk.
Tinggalkan jejak -> @nana_amalinaa wajib!