Tittle
: Lucky Fans pt 10
Author
: Nana Amalina (author tetap)
Cast
: Park Jimin (BTS Jimin), Gishella (OC), Jeon Jeong Guk (BTS Jungkook), All
member BTS, and other.
Genre
: Romance
Lenght
: Part
Rating
: PG17 /?
Author
Note’s : FF ini makin gak jelas alurnya, harap jangan dibaca! Tapi jika sudah
terlanjur membaca, harap tinggalkan jejak. Oke ? wkwk^^
Happy
Reading^^
Silent
readers ? goaway !!
WARNING
TYPO DIMANA-MANA! Hati-hati alur yang kadang tidak sesuai, kalimat susah dimengerti dan
kalimat yang berulang-ulang.
Saat ini hujan turun semakin deras.
Shella hampir saja tiba dirumahnya, dia sedikit berlari sambil memasukan
earphone yang tadi dia pakai kedalam tasnya. Saat hendak memasuki rumahnya,
langkahnya terhenti saat dia melihat seseorang dengan payung ditangannya yang
sedang berdiri didepan pintu gerbang rumahnya ditengah hujan yang begitu lebat
tersebut. Shella merasa paham dengan siapa seseorang tersebut, dengan cepat dia
menghampirinya.
“sedang apa kau disini ?” suara Shella
terdengar sedikit tegas.
“kau sudah pulang ?”
Shella Pov
“sedang apa kau disini ?” aku menegaskan
suaraku.
“kau sudah pulang ?” ucap Jimin dengan
senyum lebar dimulutnya.
“apa yang sedang kau lakukan ?”
“sudah aku bilang aku mengkhawatirkanmu,
jadi aku menunggumu disini” jelas Jimin.
“pabboya, kau bisa saja kan menunggu
didalam rumah, kenapa harus disini ?” ucapku. Aku tak tahu apa yang ada didalam
pikiran Jimin sehingga dia bisa melakukan hal seperti itu. Menungguku didepan
rumah ditengah hujan lebat seperti ini.
“omo, lihatlah tubuhmu basah kuyub
seperti itu” ucap Jimin memandang pakaian seragam sekolahku yang memang sudah
basah.
Aku hanya terdiam.
“baiklah kalau begitu aku akan sama
sepertimu” Jimin menurunkan payung yang daritadi dia pakai, dan sekarang
tubuhnya juga basah sepertiku.
“hyaaaa!!! Apa kau gilaaa ??!! cepat
pakai payungnya” aku mencoba meraih payung yang dibawa oleh Jimin, tapi Jimin
segera menjauhkannya dariku.
“sekarang aku sudah sama sepertimu”
Jimin melontarkan senyuman lebar itu lagi padaku.
“apa yang sedang kau pikirkan. Eoh ? apa
kau tidak memikirkan kesehatanmu ?? kau akan segera melaksanakan konser bukan ?
bagaimana jika kau sakit ?? apa kau tidak memikirkan itu ?” aku memarahi Jimin
yang melakukan hal bodoh tersebut.
“whoaaaa, apa sepertinya kau sedang
memberikan perhatian padaku ??” Jimin menunjukkan smirknya.
“aishhh” aku menunjukan raut wajah tidak
sukaku.
“baiklah, bagaimana denganmu ???
bukankan kau akan melaksanakan ujian ?? bagaimana jika kau sakit ?? apa kau
juga tidak memikirkan hal itu ??” Jimin memutar kembali perkataanku.
“aisshhhhh... cepatlah masuk kedalam
sebelum hal itu benar terjadi” ucapku.
Aku membuka pintu gerbang rumahku dan
segera masuk kedalamnya diikuti dengan Jimin.
“kau cepatlah mandi jika tidak ingin
demam, dan kembalilah ke studymu” ucapku.
Jimin tersenyum bahagia didepanku,
mungkin dia merasa jika aku sedang memperhatikannya saat ini.
“baiklah, kau juga” ucap Jimin berlalu
kekamarnya.
“ckckck” aku berdecak dan segera masuk
kekamarku untuk membersihkan diri.
Setelah selesai mandi, aku mengeringkan
rambutku lalu mendudukan tubuhku dipinggir ranjang sambil menatap keluar
jendela yang sedang menurunkan hujan derasnya saat itu. Dimana Jungkook ?
kenapa aku terus memikirkannya, apa dia juga memikirkanku ? aku rasa tidak.
Apa ini ? aku kekasihnya tetapi tidak
seperti kekasihnya ?? hanya sesaat saja diperhatian padaku. Baiklah aku
mengerti kondisinya saat ini yang sedang terluka dan melampiaskan padaku, tapi
apakah dia tidak pernah berfikir sedikitpun tetang perasaanku ? aisshhh ini
sangat menyakitkan.
Aku memutuskan membuka buku pelajaranku sambil
menunggu mereka pulang dari studynya karena beberapa hari lagi aku akan
melaksanakan ujian. Dan beberapa hari setelah itu BTS akan mengadakan konsernya
disini. Aku berfikir sejenak, apa yang bisa aku lakukan untuk mereka ? hmm...
tidak sengaja aku melihat majalah yang menampilkan tentang resep masakan, dan
bagaimana kalau aku mencoba memasak untuk mereka ? karena biasanya Jin oppa
yang terus memasaknya untukku dan yang lainnya.
Aku berjalan keluar kamar menuju dapurku
dan membuka kulkas dan segera menyiapkan bahan-bahan yang akan aku masak untuk
mereka. Walaupun aku tidak pandai memasak, tapi aku pernah mengikuti
ekstrakulikuler tataboga waktu SMP dulu.
Cukup lama aku berperang didapur memasak
untuk mereka dan mencoba memberikan yang terbaik sebelum mereka tiba dirumahku.
Alhasil sudah ada 3luka dijari-jari akibat terkena pisau.
“ahh jinjah, aku benar-benar wanita
tidak berguna” umpatku saat melihat luka ketiga yang mengenai jari tanganku.
10 menit...
30 menit...
1 jam...
1 jam 30 menit...
Akhirnya masakanku jadi juga setelah
satu setengah jam berperang dengan resep masakan dan alat-alat masak ini. Aku
menghapus sisa-sisa keringat yang masih tersisa didahiku, benar-benar sangat
melelahkan, padahal aku ini wanita dan sudah menjadi hal wajib untukku bisa
memasak. Aku melihat kesekeliling dapurku, aishhh benar-benar sangat
berantakan. Lalu aku memutuskan untuk membereskannya.
**
Tidak lama para member BTS telah tiba di
rumahku dengan wajah mereka yang terlihat lesu, terlihat mereka telah malakukan
latihan dance untuk konser mereka disini nanti.
“ahhh... aku lelah” keluh V begitu
membuka pintu rumahku.
Kemudian mereka terduduk diruang tamu
rumahku.
“aisshhh, kroeografi untuk konser nanti
kenapa sulit sekali” keluh Jin yang memang payah dalam urusan dancenya.
“aku akan mengajarimu nanti hyung” ucap
Jungkook.
“kita harus berikan yang terbaik bukan
saat konser nanti, ayolah kita harus berusaha” Rapmon menyemangati.
“tentu saja, aku akan terlihat keren
didepan Shella nanti” celetuk Jimin.
“hyaaa!” Jhope menjitak pelan kelapa
Jimin.
“aishhhh, aku tidak mau dekat-dekat
dengan mu lagi hyung, kau selalu menyakitiku” ucap Jimin.
“itu lebih baik, lihatlah keringatmu
banyak sekali, cepat kau mandilah” ucap Jhope.
“kalian berdua memang selalu saja
berisik seperti ini” oceh Suga.
Mendengar percakapan mereka, aku datang
menghampirinya.
“omo, Shella mengapa kau menggunakan
celemek seperti itu ?” tanya Jimin setelah melihat keberadaanku.
Aku melihat Jimin yang menggunakan kaos
putih tipis ditambah dengan keringat yang membuat kaos tipis yang dipakainya
itu basah. Sedikit terlihat bentuk tubuh Jimin dengan absnya itu membuat dia
terlihat seksi saat ini. Jangan sampai ada orang lain yang melihatnya seperti
itu, itu akan menggiurkan.
Aku menelan ludah melihat pemandangan
itu. Memang badan Jimin lah yang paling bagus diantara member yang lain, dan
itu pernah menggoyahkan rasa sukaku pada Jungkook saat melihat foto abs Jimin
di internet. Aishhh jinjjah! Aku segera menghapus pikiran tentang foto absnya
tersebut, itu bisa mengacaukan pikiranku.
Aku sedikit melirik Jungkook yang juga
sedang menatapku.
“aku sudah memasak untuk makan malam
kalian. Kalian bersihkan diri kalian dulu, setelah itu kita akan makan malam
bersama” ucapku tersenyum pada mereka.
“mwo ? kau serius memasak untuk kami ?
woaa, aku akan makan banyak malam ini” ucap V dengan senyum sumingrahnya.
“gomawo Shella-ya” ucap Rapmon.
“aku hanya ingin membuat sesuatu untuk
kalian saja, ini tidak seberapa” ucapku.
“baiklah, aku akan menyiapkannya
makanannya dulu” aku berlalu kembali kearah dapur.
Author Pov
Jungkook mengikuti langkah Shella dari
belakang menuju dapur. Terlihat raut wajah tidak suka dimuka Jimin saat melihat
Jungkook seperti itu.
“Shella-ya, apa kau marah padaku ?”
tanya Jungkook.
“ani” jawab singkat Shella tanpa
sedikitpun menoleh kearah Jungkook dan fokus menyiapkan makan malam saja.
“jinjah ?” Jungkook meyakinkan.
“untuk apa aku marah padamu ?” tanya
Shella masih fokus menyiapkan piring-piring didepannya.
“hmm.. mungkin karena aku tidak
menjemputmu hari ini ?” tanya Jungkook.
“memang aku seperti anak kecil yang
marah karena hal sepele seperti itu ?”
“benarkah ?” Jungkook mulai merapatkan
tubuhnya pada punggung Shella, perlahan tangannya mulai melingkar dipinggulnya.
Shella terdiam.
“aku lelah” ucap lirih Jungkook
meletakan dagunya pada bahu Shella.
“ada apa denganmu ?” tanya Shella
menghentikan aktifitasnya.
“molla” jawab singkat Jungkook semakin
mempererat pelukan pada tubuh kekasihnya tersebut.
“kau tidak apa-apa ?” tanya Shella.
“hmm” jawab Jungkook tersenyum simpul.
“lepaskan, nanti ada yang melihat kita”
ucap Shella setengah berbisik mencoba melepas pelukan Jungkook.
“ndee, arraa” Jungkook melepaskan
pelukannya dan segera duduk didepan pantry dapur dihadapan Shella.
“kau yang masak ini semua ?” tanya
Jungkook menatap begitu banyak makanan yang ada dihadapannya.
“tentu saja, aku ingin memberikan hadiah
kecil pada kalian” jelas Shella tersenyum. Kemudian melepas celemek yang dia
pakai dan berjalan duduk disebelah Jungkook.
“maukah kau mencari orang pertama yang
mencicipinya ?” Shella hendak menyuapi Jungkook.
“hmm baiklah” Jungkook menerima suapan
Shella.
“bagaimana ?? apakah enakk ???” Shella
menanti respon yang akan diberikan oleh Jungkook.
“ini lumayan” jawab Jungkook mengelus
pelan rambut Shella.
**
Disisi lain ada yang sedang memperhatikan
mereka berdua, Park Jimin. Sepertinya sudah terjawab semua pertanyaannya selama
ini tentang perasaan Shella, dan siapa yang disukainya.
Sejenak Jimin memegang dadanya yang
terasa begitu sesak melihat adegan tersebut. Daripada terus merasakan sakit
hati, Jimin berlalu kekamarnya dan memilih melupakan kejadian apa yang barusan
dilihatnya.
Walaupun Jimin sudah mengetahui semuanya,
tidak terlintas sedikitpun dibenaknya untuk menjauhi Shella atau hanya sekedar
menjaga jarak dengannya. Apalagi untuk berhenti menyukainya, itu sangat tidak
mungkin bagi Jimin.
**
Shella memperlihatkan raut wajah
bahagianya bersama dengan Jungkook. Shella benar-benar menyayanginya, walaupun
dia tidak tahu apa sebenarnya perasaan Jungkook. Selama ini Jungkook sudah
melakukan sebagaimana apa yang harus dia lakukan sebagai kekasihnya. Shella
tidak berani sedikitpun bertanya pada Jungkook, karena Shella yakin jawabannya
akan menyakitkan hatinya.
“kau tidak mandi ? kau bau sekali” canda
Shella menepuk lengan Jungkook dan menutup hidungnya.
“mwoo ??? jinjahh ? kau orang pertama
yang bilang seperti itu, karena biasanya fans yang lain akan memujiku dengan
‘kau terlihat tetap tampan Jungkookkie’” ledek Jungkook.
“mwoo ??? aku sudah tidak heran dengan
sifatmu yang seperti itu, kau benar-benar percaya diri sekali Jungkookkie”
balas Shella.
“oiya, aku melupakan sesuatu” Shella buru-buru
mengambil ponsel yang ada disaku celananya.
“apa yang akan kau lakukan ?” tanya
Jungkook.
Tiba-tiba saja ‘crekk’. Shella memotret
Jungkook yang sedang terlihat berkeringat dan tanpa make up itu membuatnya
terlihat natural dan lebih seksi, menurut Shella.
“hyaaa, apa yang kau lakukan ?” Jungkook
sedikit terkejut.
“aku benar-benar akan membuktikannya
pada para fansmu, apakah mereka benar akan mengatakan apa yang seperti kau
katakan tadi” Shella menjulurkan lidahnya meledek Jungkook.
“mwoo ?? kau akan menyebarkannya ?”
“ndee” jawab Shella mantab.
“andweee!!! Kau tidak bisaaa
mempublisnya” Jungkook berusaha mengambil handphone Shella.
“waeeee ???” raut wajah Shella terlihat
menantang.
“orang lain akan lebih jatuh cinta
padaku jika melihat fotoku seperti itu”
“hyaaaaa!!! Jungkookkie, ku mohon
hilangkan rasa percaya dirimu yang terlalu berlebihan itu” Shella mengeraskan
suaranya.
**
Suga dan member yang lainnya menghampiri
mereka setelah usai membersihkan diri masing-masing. Maklum mereka di Indonesia
hampir mandi sehari 3 atau 4 kali, karena memang cuaca di Indonesia yang begitu
panas menurut mereka padahal bulan ini adalah musim hujan.
“aishhh hyaa!! Mengapa kalian berteriak
seperti itu” terdengar suara dari belakang punggung Shella dan Jungkook.
Sontak mereka menoleh kebelakang dan
mendapati para member yang lain sudah selesai membersihkan dirinya.
“Jungkookkie, mengapa kau tidak
membersihkan dirimu ?” ucap Suga dengan menatap tajam Jungkook.
“hmm, ini aku baru saja akan
melakukannya hyung. Kalian makanlah duluan” ucap Jungkook santai, kemudian dia bangkit
dari tempat duduknya dan berlalu kekamarnya meninggalkan mereka tanpa
mengucapkan sepatah katapun pada Shella.
Shella terdiam sejenak. Apakah seperti
itu gaya berpacaran orang-orang di Korea ? aishhh menjengkelkan. Kemudian dia
mengajak para member yang lain untuk segera makan malam sebelum mereka mulai
kelaparan.
“oppa, ayo kita makan” ajak Shella. Dan
yang lain mulai duduk dikursi meja makan masing-masing.
“whoaaa, apa kau yang membuat ini semua
?” tanya V dengan mata hijaunya melihat makanan yang begitu banyak
dihadapannya.
“tentu saja, tapi sebelumnya aku ingin
Jin oppa yang mencicipinya terlebih dahulu, jika Jin oppa mengatakan tidak
enak, maka kalian tidak bisa memakan semua makanan ini” ucap Shella
menjelaskan.
“hmm, baiklah” Jin menyetujui dan mulai
mencicipi masakan Shella. Semua member menatapnya dengan harapan yang besar
bahwa masakan Shella itu memang terlihat enak, karena member yang lain sudah
tidak bisa menahan rasa laparnya lagi.
“whoaa, ini enak” jawab Jin.
“jinjahh ??? apa kau tidak berbohong ?”
Shella meyakinkan.
“iya, kalian harus mencoba ini semua”
ucap Jin penuh semangat menyendokkan makanan kedalam mangkuknya.
Terlihat raut bahagia diwajah Shella.
Tidak sia-sia dia mengikuti ekskull tataboga selama 3tahun di SMPnya dulu.
Kemudian mereka mulai menyantap makanannya masing-masing.
“benar yang dikatakan Jin hyung, ini
sangat enak” ucap Jhope menunjukan dua jempol tanganya pada Shella.
Shella tersenyum puas mendengar komentar
mereka.
“kau akan lulus menjadi calon istri Jin
hyung jika masakanmu lebih enak darinya” ucap Suga.
“ahh tentu saja” jawab Jin.
Shella hanya tertawa mendengar perkataan
mereka.
Jimin yang terlihat tidak sedang napsu
makan itu tetap mencoba melahapnya tanpa berkata sepatah katapun, hanya saja karena
makanan ini adalah masakan Shella maka dari itu Jimin tetap melahapnya.
“hyaa, Park Jimin! Tumben kau tidak
berkomentar sepatah katapun” tegur Jhope.
Jimin menghentikan aktifitasnya dan
menatap Jhope.
“m-mwo ? n-negaa ?” Jimin menunjuk
dirinya sendiri. Dia berfikir sejenak tentang dirinya, benar saja biasanya
dirinya selalu memberikan komentarnya pada Shella dan tidak biasanya dia diam
seperti itu, tapi memang kali ini perasaan Jimin sedang tidak enak, mungkin
karena dirinya sudah mengetahui kedekatan Shella dengan Jungkook, membuat
dirinya merasa tidak enak jika terus mengganggu Shella, walaupun Jimin tidak
pernah berfikir untuk menjaga jarak dengannya.
“mengapa kau selalu menyalahkanku hyung
? aku bicara salah, aku diam saja juga salah” poor Jimin.
“memang ada apa dengan mu ?” ucap Jhope.
Jimin hanya terdiam, kemudian memandang
tangan Shella yang sedang menyendokkan makanan kedalam mulutnya.
“mwoo ??” Jimin memegang tangan Shella
yang hendak memasukan makanan kedalam mulutnya yang sudah terbuka tersebut.
“ada apaaa ??” Shella meletakkan kembali
sendoknya.
“aishhh, baru saja diberitahu dan dia
melakukannya lagi” oceh Jhope.
“kau
terluka” ucap Jimin melihat plester yang melekat pada jari Shella.
“ahh, tidak apa-apa hanya kecelakaan
kecil” Shella berusaha melepas tangannya, takut jika Jungkook datang dan
melihatnya. Dan dia juga tidak enak dengan member yang lain, bisa-bisa mereka
menganggap lukanya saat ini adalah kesalahan mereka lagi.
“tunggu!” Jimin melihat keseluruh tangan
kiri Shella.
“bahkan ada tiga luka, bagaimana ini
bisa terjadi ??”
“aku memang wanita yang payah dalam
memasak, mian” ucap Shella.
“aishhh, kau tidak harus melakukan itu
jika membuatmu terluka” ucap Jimin dengan terus memegang tangan Shella.
“hyaaa!!! Apa kau adalah kekasihnya ???
berhenti melakukan itu” ucap Suga yang mulai risih.
Jimin melepaskan tangan Shella dan
menghela nafas panjang.
“kita harus menghabiskan semua makanan
ini! jangan ada yang sisakan sedikitpun” ucap Jimin melanjutkan makannya.
Member yang lain hanya menatap heran mendengar
ucapan Jimin, karena tanpa diberitahupun mereka sudah pasti akan
menghabiskannya. Apalagi grup BTS terkenal dengan para member yang doyan makan.
Kekeke...
Sesaat Jungkook datang setelah melakukan
berbagai macam ritual membersihkan dirinya. Dengan wajah tenang dan polosnya
dia duduk disebelah Jhope dan segera ikut melahap masakan yang Shella buat
tanpa mengucapkan sepatah katapun.
“oh Jungkookkie, apa sebenarnya
hubunganmu dengan Shella ?” tanya V dengan santai tanpa dosa.
Pertanyaannya itu berhasil membuat
Shella tersedak.
Saat ini semua member menatap Jungkook,
tetapi Jungkook tetap terlihat tenang dan biasa saja.
“mwooo ?” ucap Shella setelah berhasil
meneguk segelas air akibat tersedak oleh pertanyaan V.
“bukankah kalian berdua sangat dekat
akhir-akhir ini ?” ucap V.
“ahh nde, itu benar! Aku lebih sering
melihat kalian berdua akhir-akhir ini” tambah Suga.
“hmm, dan bahkan kalian tidur bersama
bukan ? semalam aku melihat Jungkook tidak ada ditempat tidurnya, aku anggap
kau tidur dikamarnya” lanjut V.
“omo!! Jadi tadi pagi itu kau benar
tidur dikamarnya ?” ucap Jhope mengingat kejadian tadi pagi dan itu membuat
keyakikan Jhope semakin kuat kalau Shella dan Jungkook memiliki hubungan.
“whoaa, jadi benar perkataanku waktu
itu, apa kau benar menyukai Jungkookkie ?” tambah Suga.
“aku jadi cukup penasaran perihal
hubungan kalian berdua. Apakah kalian tidak akan mengatakannya pada kami ?”
timpal Rapmon.
“hyaa, apa yang kalian bicarakan ? cepat
lanjutkan makan kalian” ucap Jimin berpura-pura tidak tahu dengan apa yang
terjadi.
“itu tidak mungkin, bukankah kalian
mengerti bahwa Jungkook memiliki wanita yang saat dia sukai” ucap Jin mengingat
ucapan Jungkook saat distudynya tadi dan terlebih memang Jin tidak tahu apa-apa
tentang tanda-tanda kedekatan Shella dengan Jungkook.
Shella hanya bisa menelan ludah
berkali-kali mendengar pernyataan mereka. Apalagi ucapan Jin yang terakhir itu
benar-benar membuat hatinya panas.
“apakah itu mengganggu kalian jika aku
bersamanya ? sepertinya kalian ingin tahu sekali” ucap Jungkook masih dengan
nada santainya.
“hyaaa, Jungkookkie berikan kami jawaban
yang pasti” ucap V. Dan memang itu juga yang diharapkan oleh Shella, mengatakan
yang sebenarnya.
Jungkook menatap Shella sejenak.
“oh, kalian benar, aku memiliki hubungan
dengannya” ucap Jungkook.
Shella melotot menatap Jungkook yang
duduk didepannya, ternyata dia benar-benar mengatakannya.
“MWO ???? t-tapi b-bukankah tadi siang
kau mengatakan...” Jin yang pertama kali terkejut mendengar perkataan Jungkook
tidak melanjutkan kata-katanya lagi.
“omo ? whoaaa daebak!! Kau bisa
melupakan Kim Hyu Ra sekarang” ucap V pada Jungkook disusul senggolan dilengan
V oleh Jhope karena berkata seperti itu.
“ahh, mianhe Shella-ya” ucap V setelah
itu.
Jungkook tidak mengucapkan sepatah
katapun jika disinggung dengan nama Kim Hyu Ra, benar saja Jungkook belum bisa
melupakannya, apalagi untuk berhenti mencintainya.
“daebak! Selamat untuk kalian berdua”
ucap Suga.
“tapi aku harap kalian lebih
berhati-hati, karena bukankah kalian tahu agency kita belum memperbolehkan kita
untuk berpacaran” Rapmon menasehati.
“nde, arra hyung. Tenang saja” jawab
Jungkook.
“baiklah, selamat” ucap Rapmon.
“wah, kau harus menjaganya dengan baik
Jungkookkie” ucap Jhope.
Jungkook hanya tersenyum pada hyung-hyung
tersebut. kemudian mereka melanjutkan makan malamnya kembali. Jimin tidak
berkata sepatah katapun tentang kebenaran hubungan Shella dan Jungkook, itu
membuat hatinya sakit. Dan dia sudah mengerti bahwa suatu saat hal seperti ini
akan terjadi.
Setelah mereka menyelesaikan makan
malamnya, para member BTS melanjutkan latihan mereka lagi diruang tengah rumah
Shella. Mereka benar-benar harus berkerja dengan keras dan giat latihan karena
konsernya akan diadakan sebentar lagi. Tentunya BTS akan memberikan yang
terbaik untuk ARMY Indonesia, pastinya yang terbaik untuk Shella juga.
Shella sedang membereskan piring-piring
bekas makan malam mereka tadi. Biasanya Jin dan Rapmon yang membereskan tapi
kali ini Shella memaksa. Tadinya Jimin ingin membantu, tapi segera ditolak oleh
Shella. Dia takut kejadian tadi siang terulang lagi saat dia hujan-hujanan,
Jimin juga hujan-hujanan agar sama sepertinya. Bagaimana jika Jimin juga akan
mendapat 3luka ditangannya agar sama sepertinya ? itu sangat konyol. Maka dari
itu Shella memutuskan untuk membersihkannya sendiri saja, dan membiarkan mereka
terbebas dari tugas wanita seperti ini.
“Shella-ya ?” panggil Jungkook. Kemudian
dia duduk didepan pantry dapurnya memandang Shella yang tengah mengeringkan
piring yang usai dia cuci sebelumnya.
“mwo ? apakah itu baik sekarang ?” ucap
Shella pada kekasihnya Jungkook.
“apa yang baik ?” tanya Jungkook bingung
dengan wajah sok polosnya.
“kau mengatakan pada mereka tadi. Apa
itu tidak apa-apa ?”
“oh itu, apa ada yang perlu dikhawatirkan
?”
“tapi tadi Rapmon oppa mengatakan
agencymu masih melarang kalian untuk berpacaran bukan ? bagaimana dengan itu ?”
“tenang saja, mereka tetap akan
merahasiakannya. Mereka tidak mungkin mengatakan pada produser kami”
“hmm, yasudah” ucap Shella meletakan
piring terakhirnya.
“dimana yang lain ?” tanya Shella.
“mereka sedang melanjutkan latihan
diruang tengah” jawab Jungkook singkat.
“kau tidak ikut ?”
“ahh, aku lelah” jawab Jungkook malas.
“hyaaa!! Bagaimana bisa para hyung mu
latihan begitu keras sedangkan kau bermalas-malasan seperti itu. Cepat ikut
mereka” ucap Shella tidak suka dengan perilaku Jungkook.
“ahh nde nde nde arra! Baiklah aku akan
latihan” ucap Jungkook yang merasa sedang diomeli oleh eommanya. Kemudian
berlalu gabung dengan member yang lain untuk latihan bersama.
Shella menghela nafas panjang melihat
kekasihnya.
**
Dengan menunggu mereka selesai latihan,
Shella bermain dengan handphonenya ditaman rumahnya dan membuka akun jejaring
sosial twitternya.
“omo!! Igeee mwoyaaaa ?” Shella
berbicara sendiri melihat foto Jungkook yang dia potret dan dia posting itu
sudah mendapatkan 1.500 retweet dari followersnya.
Kemudian Shella membuka balasan-balasan
mereka tentang foto tersebut.
@... kyaaaa!! Jungkook my bias
benar-benar sangat imut. Iloveyou:*
@... OMG!! My future husband very
handsome. Kyeopta.
@... kau terlihat sangat sexy
Jungkookkie.
@... aku mencintaimu Jungkookkie,
jadilah pacarku ?
@... bagaimanapun aku akan memilikimu
secepatnya, kekeke...
@... apapun yang kau lakukan, kau tetap
terlihat sangat tampan.
Shella melotot membaca balasan mereka.
“aishhh jinjaah! Apa aku benar-benar
berpacaran dengan seorang idola sekarang ??? itu menjengkelkan” gerutu Shella.
“apakah mereka tidak tahu aku sudah
menjadi pacarnya, eoh ?” Shella berbicara sendiri, lalu melanjutkan membaca
satu persatu balasan mereka.
“whoa! Ada dia juga. Mwo ?? Apa ini ???
‘darimana kau mendapatkan foto ini ? aku sangat menyukainya, dia terlihat sexy
sekali, aku ingin memilikinya’ ?” Shella melengos membaca balasan dari
sahabatnya Kharissa tersebut.
“aissshhh!! Bukankah aku sudah
mengatakan padamu jika Jungkook adalah kekasihku! APAKAH KALIAN MENGERTI ?
mengapa kau tidak mempercayaiku juga ?” teriak Shella pada ponselnya.
“APAKAH AKU PERLU MEMBUKTIKAN MEMBAWAKAN
JUNGKOOK DIHADAPAN KALIAN ??”
Tiba-tiba saja ada seseorang yang
ternyata daritadi sedang memperhatikannya dari pintu tamannya.
“kau benar-benar sangat berisik sekali.
Bahkan saat kau sedang sendirian kau juga sangat berisik ternyata”
“oh, Jimin ? sedang apa kau disini ?”
tanya Shella.
“aku sedang istirahat dan ingin
menghirup udara segar” jawab Jimin yang kemudian berjalan duduk disebelah
Shella.
“hmm apa yang sedang kau lakukan ?
menjawab pesan para ARMY yang mencintai kekasihmu sekarang ?” ledek Jimin
dengan sedikit melirik ke handphone Shella yang dia pegang.
Shella mengerjapkan matanya mendengar
ucapan Jimin. Benar juga, Jungkook bukan hanya miliknya saja tetapi milik ARMY
juga. Bagaimanapun ARMYlah yang akan menjadi kekasih abadi mereka, senangnya Shella
juga bagian dari ARMY yang menjadi kekasih sungguhan Jungkook. Bukankan dia
sangat beruntung ?
“apakah itu menjengkelkan ?” tanya
Jimin.
“ahh tidak juga. bukankah aku juga
bagian dari mereka ?”
“hmm, cukkae Shella-ya. Maafkan aku
karena tadi aku tidak sempat mengucapkan selamat padamu” ucap Jimin mengalihkan
pandangannya dari Shella.
“ahh Gomawo, itu tidak apa-apa” jawab
Shella.
“hmm” Jimin hanya tersenyum mendengar
jawaban Shella. bukankah harusnya Shella mengerti perasaannya ? bahwa hatinya
sangat terluka mengucapkan selamat pada gadis yang disukainya karena telah
memiliki lelaki lain.
“kau harus berjanji sesuatu padaku
setelah ini ?” ucap Jimin.
“eh ? apa ?” tanya Shella bingung.
“kau tidak boleh terluka lagi setelah
ini” ucap Jimin lirih.
Shella hanya terdiam. Mencoba mencerna
perkataan Jimin.
“apa maksudnya ?” Shella tak mengerti.
“karena kau sudah memiliki seseorang
yang kau sukai, seharusnya setelah ini kau tidak akan terluka lagi” jelas Jimin
tersenyum simpul.
“ahh nde. Memang seperti itu seharusnya”
jawab Shella menganggukkan kepalanya.
Jimin menghela nafasnya “masuklah, dan
tidur. Udara malam tidak begitu baik jika berlama-lama” ucap Jimin beranjak
dari tempat duduknya dan meninggalkan Shella kembali kedalam.
Shella hanya menatap punggung Jimin yang
pergi menjauh darinya. Jimin tidak pernah berubah, tetap perhatian pada Shella.
“ahhsss, mengapa aku merasa seperti akan
terluka sekarang ? bukankah tadi dia mengatakan aku tidak boleh terluka lagi”
Shella berbicara sendiri.
Sesaat kemudian seseorang yang datang
menepuk pundaknya dari belakang dan itu membuat Shella berhasil terkejut.
“omo! hyaaa! Mengapa kau suka sekali
datang tiba-tiba seperti itu” ucap Shella kesal.
“waee ?? apakah kau tidak suka jika aku
disini ?” ucap Jungkook.
Shella hanya memperlihatkan wajah tidak
sukanya.
“mianhe, katanya kau bukan anak kecil
yang selalu marah dengan hal sepele” goda Jungkook kemudian duduk disebelahnya.
“aku tidak marah” jawab ketus Shella.
Jungkook menghela nafas.
“sedang apa kau disini ?? apa latihannya
sudah selesai ?” tanya Shella.
“sudah” jawab singkat Jungkook.
“apa kau lelah ? kau berkeringat.
Bersihkan tubuhmu lalu istirahatlah” ucap Shella penuh perhatian.
“baiklah. Keunde Shella-ya, aku ingin
bertanya sesuatu padamu ?”
“mwo ?”
“apakah kau akan membenciku jika aku
meninggalkanmu ?” tanya Jungkook menatap lekat mata Shella.
‘Apa maksudnya ini ? apa dia berniat
akan meninggalkanku ?’ batin Shella.
“wae ? mengapa kau bertanya seperti itu
?” tanya Shella.
“ahh aniya, hanya saja sepertinya aku
tidak begitu baik menjadi kekasihmu. Aku tidak memberikan seutuhnya padamu”
jawab Jungkook.
Shella menatap wajah Jungkook.
“kau lelah, istirahatlah” Shella merasa
dia tidak ingin membahas pertanyaan Jungkook lagi.
“kau belum memjawab pertanyaanku ?”
“aku tidak mau menjawab, bukankah kau
sudah pasti tau apa jawabanku ?”
“kau akan membenciku ?” tanya Jungkook.
“tentu saja aku akan membencimu”
“hmm, baiklah aku mengerti” Jungkook
menghela nafasnya.
‘aku akan bersiap-siap untuk itu’ batin
Jungkook.
“masuk dan tidurlah” ucap Jungkook yang
kemudian berlalu meninggalkan Shella.
Lagi-lagi Shella hanya dapat menatap
punggung kekasihnya itu pergi menjauh. Mengapa hari ini aku merasa akan
ditinggalkan oleh semua orang ? sudah ada dua punggung yang dilihatnya pergi
menjauh darinya. Tiba-tiba saja perasaannya mulai tidak enak. Tapi dia memilih
tidak memikirkannya dan pergi tidur.
Keesokan Paginya.
“hoammm...” Shella terbangun dari mimpi
yang menurutnya tidak tahu itu bagus atau tidak. Karena dia mimpi menjadi
terbunuh lalu hidup kembali karena ada lelaki yang menyelamatkannya, sungguh
mimpi yang aneh bukan ?
Shella merenggangkan tubuhnya kemudian menatap
sekililing kamarnya yang bernuansa pink putih tersebut. Dirinya merasa akan
melewati waktu yang sulit hari ini. Dia bangkit dari tempat tidurnya dan segera
bersiap untuk pergi sekolah.
“Shella-ya, kau tidak ingin sarapan hari
ini ?” V datang menghampiri Shella yang tengah membereskan buku-bukunya.
“ahh tidak, aku buru-buru. Nanti aku
akan sarapan disekolah saja”
“oh geure. Kau akan pergi dengan
Jungkook ?” tanya V.
“hmm dimana dia ?” tanya balik Shella.
“sedang berada dikamarnya mungkin”
“baiklah, aku akan menemuinya dulu” ucap
Shella berlalu meninggalkan V.
Shella berjalan, menempatkan tas ransel
dipunggungnya yang bertuliskan BTS itu, karena mereka sudah mengetahui jika dia
juga ARMY, jadi Shella tidak perlu menutupinya lagi.
“Shella-ya, kau tidah sarapan ?” ucap
Jhope saat melihat Shella melintasi ruang makannya.
“ahh, aku bisa sarapan disekolah saja”
jawah Shella.
“sepertinya sebentar lagi kau akan ujian
bukan ?” tanya Jhope.
“ahh ndee”
“kalau begitu kau harus makan banyak
Shella-ya, dan jaga kesehatanmu” ucapnya lagi.
“nde oppa” Shella tersenyum dan berjalan
terburu-buru menuju kamar Jungkook.
Tok tok tok..
“Jungkookkie”
Shella mengetuk kamar Jungkook tapi
tidak ada jawaban, akhirnya Shella memutuskan untuk masuk sendiri kedalam kamar
itu. Terlihat Jungkook sedang duduk diatas balkon kamarnya dengan earphone
terpasang ditelingannya.
‘pantas saja dia tidak mendengar
panggilanku’ gerutu Shella dalam hatinya yang kemudian langsung menghampiri
Jungkook.
“Jungkookkie” Shella mengguncangkan bahu
Jungkook.
Sontak Jungkook terkejut dan langsung
melepaskan earphonenya.
“ohh ada apa ?” tanya Jungkook bingung.
“mwo ? apa kau tidak mau mengantarku
sekolah ?”
“whoaa, lihatnya sekarang dirimu begitu
manja” ledek Jungkook.
“yasudah jika tidak mau, aku bisa
berangkat sendiri” Shella membalikkan badannya hendak meninggalkan Jungkook.
“hyaaa!! Baiklah baiklah, aku akan
mengantarmu. Tunggulah sebentar, aku akan ganti baju dulu” ucap Jungkook
menggenggam tangan Shella agar dia tidak pergi, kemudian Jungkook masuk kedalam
kamarnya untuk segera berganti pakaian.
Shella hanya senyum-senyum mendengar
ucapan kekasihnya tersebut. Dia memperhatikan Jungkook yang sedang
memilih-milih baju dan kemudian melepaskan kaos yang digunakannya.
‘omo! Aku tidak boleh melihatnya’ batin
Shella kemudian mengalihkan pandangannya.
Dan secara tidak sengaja Shella melihat
handphone Jungkook yang masih tergeletak dibangku balkon kamarnya. Shella cukup
penasaran juga dengan apa yang ada didalam handphone Jungkook. Karena selama
ini dia tidak pernah menyentuh sedikitpun barang miliknya. Dan sekarang
bukankah Jungkook sudah menjadi kekasihnya ? tidak apa-apa bukan jika dia sedikit
melihatnya.
Kemudian Shella berniat mengambil
handphone Jungkook tersebut, dan mulai membukanya. Tetapi saat hendak menekan
tombol kunci, tiba-tiba Jungkook yang sudah berada disamping Shella dengan
cepat meraih handphonenya dari tangan gadisnya.
“hyaa!!! Suruh siapa kau mengambilnya
?!” Jungkook membentak Shella.
“apa kau diajarkan untuk memegang barang
orang lain sembarangan ?!!!” bentak Jungkook lagi.
Sontak Shella terkejut dan tidak
menyangka Jungkook akan membentaknya karena hal sepele seperti itu. Itu
termasuk hal yang aneh dan mencurigakan. Mengapa Jungkook begitu marah ketika
Shella memegang handphonenya ?
Shella merasa ketakutan dengan tatapan
Jungkook sekarang. Shella mundur satu langkah menjauhi Jungkook. Dia masih
syok, karena ini baru pertama kalinya dia dibentak oleh seorang laki-laki,
terlebih dia adalah kekasihnya.
Dan kemudian Shella memutuskan untuk
berlari meninggalkan Jungkook, tidak sengaja dia sempat menabrak bahu Jungkook
dan sempat hampir terjatuh, namun Shella berhasil menyeimbangkan tubuhnya dan
keluar dengan isakan tangisnya yang dia tahan.
Jungkook masih terdiam memikirkan apa
yang baru saja dia lakukan. Dia menghela nafas panjang dan menyesal.
“maafkan aku Shella-ya” Jungkook
berbicara sendiri dengan rasa bersalahnya.
Dia memandang layar handphonenya yang
masih terdapat foto Hyura disana. Bagaimana bisa Jungkook membiarkan Shella
melihatnya ?
“aishhh...” Jungkook meraup wajahnya
dengan kedua tangannya.
Shella Pov
Aku berlari meninggalkan Jungkook dan
segera berjalan keluar rumahku. Aku sempat mendengar beberapa orang memanggilku
saat melewati ruang makan tadi, aku yakin itu adalah suara Jhope dan V yang
mungkin mereka melihat aku aneh berlari terburu-buru tanpa mengucapkan sepatah
katapun pada mereka.
Tiba-tiba saja aku mulai meneteskan air
mataku. Bagaimana dia bisa melakukan ini padaku ? mengapa dia marah sekali saat
aku memegang ponselnya ? apa ada sesuatu yang dia tutupin dariku ? bahkan dia
tidak mengejarku, atau sekedar memanggil namaku saat aku pergi meninggalkannya
tadi.
“aishhh, aku sangat kesal sekali” ucapku
dengan mengusap semua air mata yang ada turun membasahi pipiku.
“Shella-ya” panggil seseorang dari arah
belakangku.
Dan aku menoleh kearahnya. ‘Mwo ? Jimin
?’ batinku.
Dia berlari kearahku dengan setengah
nafasnya yang terengah-engah karena mengerjarku mungkin.
“apa yang kau lakukan ?” tanyaku.
“aishhh, mengapa kau jalan begitu cepat
sekali” keluh Jimin dengan memegang kedua lututnya karena kelelahan dan mencoba
mengatur nafasnya kembali.
“wae ? ada apa ?” tanyaku masih dengan
tatapan bingung.
“ini” Jimin menyodorkan paperbag
berisikan kotak bekal kepadaku.
“kau tidak sarapan bukan ? Jhope hyung
menyuruhku memberikan ini padamu” jelas Jimin.
“ahh, seharusnya tidak usah repot-repot
seperti ini” aku merasa tidak enak kemudian menerima pemberian Jimin.
“kau harus makan dengan baik, karena
sebentar lagi kau akan ujian bukan ?”
“kalau begitu kau tidak harus
membuang-buang tenaga seperti itu, bukankah kau harus latihan dan memerlukan
banyak tenaga ?” balasku.
“itu tidak apa-apa. Kau cepat lah
berangkat, bukankah kau akan terlambat ?” ucap Jimin.
Sekilas aku melihat jam tangan yang aku
gunakan sudah menunjukan pukul tujuh kurang, sontak aku terkejut melihatnya.
“ahh kau benar, aku pergi dulu” ucapku
setengah berlari meninggalkan Jimin.
“hati-hati Shella-ya” ucapnya dari
kejauhan.
Aku berlari dengan mengambil earphone
yang aku bawa dalam kantong bajuku dan segera memakainya ditelingaku.
Sesampai disekolah aku berjalan
terburu-buru memasuki kelasku. Bel sudah berbunyi hanya saja aku beruntung
karena guru pelajaran belum memasuki ruangan kelasku.
Aku meletakan tas ku diatas meja dan
menyandarkan punggungku pada sandaran kursi.
“tumben kamu telat ?” tanya Kharissa.
“hmm, aku kesiangan” aku memberikan
alasan seadaanya.
“kesiangan ? bukankah rumahmu itu dekat
sekali dengan sekolah ?” ucap Kharissa yang sedang melihat gambar dirinya pada
cermin yang dia pegang.
“eh, apaa ini ???” Kharissa membuka
paperbag yang aku bawa pemberian dari Jimin tadi.
“itu bekal dari Jimin” jawabku jujur.
“hyaaa!! Sudah aku bilang berhentilah
berkhayal”
“aishhh! Aku tidak berkhayal Khar! Kapan
kamu akan mulai untuk mempercayaiku ???” aku mengeraskan suaraku karena
Kharissa tidak pernah percaya jika ucapanku itu benar.
“aku akan mempercayaimu jika aku
melihatnya sendiri” ucap Kharissa.
“datang saja kerumahku dan lihatlah
mereka sepuasnya” jawabku mulai kesal.
“mwo ?? tapi apa ini ?” Kharissa membuka
kotak makanku dan terdapat tulisan dengan hangul diatasnya.
“hmm, ma-makan lah de-dengan baik
Shella-ya” Kharrisa mencoba mengeja tulisan hangul yang terdapat pada kotak
bekalku.
Aku dan Kharissa memang mengikuti
ekstrakulikuler yang sama, yaitu bahasa Korea. Dan kemampuan kami berbahasa
sudah sangat lancar, walaupun membaca tulisan hangul tetap harus sedikit
mengeja. Maklum kpopers tidak bisa jauh dari Korea.
“whoaaa! Apakah pembantu atau kakakmu
belajar bahasa Korea juga ?” tanya Kharissa.
“sudah kubilang itu dari Jimin!!!”
ucapku menegaskan.
“arraso, kakakmu juga belajar bahasa
Korea kan ?” ucap Kharissa masih tidak percaya dengan ucapanku.
“terserah!” aku mulai frustasi
meyakinkan sahabatku tersebut dan membiarkan dia berkata sesuka hatinya.
Dan tiba-tiba saja guru pelajaran kami
datang dengan membawa setumpuk buku. Aku dan Kharissa segera membenarkan posisi
duduknya.
“maaf ibu agak terlambat karena beberapa
hal. Baiklah, mari kita mulai membahas untuk materi ujian kalian” ucap guru
itu.
Author Pov
Dirumah Shella
Jungkook masih terduduk dipinggir
ranjang tempat tidurnya. Dia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Mungkin
dia sedang menyesali perbuatannya pada Shella tadi.
“ahhh jinjah, mianhe Shella-ya” ucap
Jungkook kemudian menghempaskan tubuhnya diatas kasurnya.
Sekali lagi dia menatap layar handphone
yang dia genggam daritadi. Terpampang wajah cantik Hyura masih berada didalam
layar itu.
“mengapa aku tidak bisa melupakanmu ?”
ucap Jungkook pada foto Hyura yang ada dilayar handphonenya. Lalu membuangnya
kesembarangan tempat.
“Jungkookkie, kau tidak ikut bersama
yang lain ?” tanya Jin yang tiba-tiba saja sudah berada didalam kamarnya.
“ahh hyung, kalian duluan saja. aku
tidak ingin makan” ucap Jungkook kembali pada posisi duduknya.
“ada apa dengan kalian ? tadi aku
melihat Shella berlari tanpa mengucapkan apapun pada kami. Apa kalian
bertengkar ?” tanya Jin duduk disebelah Jungkook.
“hmmm, sepertinya hyung” jawab Jungkook
lesu.
Jin menghela nafas mendengar jawaban
Jungkook.
“bagaimana Hyura denganmu ?” tanya Jin.
“aku tidak tahu hyung, aku tidak bisa
melupakannya” jawab Jungkook.
“apakah kau memilih Shella hanya untuk
pelampiasan ?”
“aku tidak berniat begitu, karena
sepertinya dengannya aku bisa”
“lalu apa perasaanmu padanya ?” tanya
Jin.
Dan pertanyaan Jin itu benar-benar
membuat Jungkook berfikir keras. Benar juga, sebenarnya apa perasaannya pada
Shella selama ini ? mengapa dia tidak pernah berfikir untuk mengetahui
perasaannya sendiri ?
“aishh hyung. Aku tidak tahu” Jungkook
mengacak-acak rambutnya sendiri.
“jika begitu cepat tinggalkan dia” ucap
Jin menepuk pundak Jungkook.
“mana bisa aku melakukan itu hyung”
“bukankah kau sudah dewasa ?? kau harus
memikirkan hal itu. Karena itu pasti akan membuatnya terluka dan membencimu
nantinya”
“aku tidak bisa meninggalkan dia hyung”
“kau harus lakukan itu sebelum
terlambat” ucap Jin bangkit dari tempat duduknya dan keluar kamar meninggalkan
Jungkook yang masih terduduk.
Shella School
Saat ini jam pulang sekolah Shella sudah
berbunyi. Murid-murid segera berhamburan keluar kelas untuk pulang kerumah
masing-masing. Shella masih terduduk dibangkunya menatap bekal yang belum dia
makan, lebih tepatnya tidak sempat makan karena banyak soal latihan ujian yang
harus dia kerjakan saat jam istirahat tadi. Dan berniat memakannya saat jam
pulang sekolah tiba.
“huaaa, dimana kunci mobilku ?” ucap
Kharissa dengan panik mengobrak-abrik isi tasnya.
“kenapa ?” tanya Shella sambil mengunyah
makanan dimulutnya.
“aku lupa meletakan kunci mobilku” jawab
Kharissa dengan nada panik.
“ada apa ?” tanya Nadia seusai
membereskan barang-barangnya dan datang menghampiri mereka berdua.
“Nad, sepertinya aku harus pulang
bersamamu dan meninggalkan mopi disini” ucap Kharissa dengan sedih.
Sedikit menjelaskan Mopi adalah nama
yang diberikan oleh Kharissa untuk mobil kesayangannya.
“kamu kebiasaan sekali sembarangan
menaruh kunci mobil” ucap Nadia mengingat ini sudah kesekian kalinya Kharissa
menghilangkan kunci mobilnya dan akhirnya akan ketemu juga disuatu tempat.
Kharissa menggaruk bagian belakang
kepalanya “aku benar-benar melupakannya”.
“yasudah, ayo kita pulang” ajak Nadia.
“hyaa tunggu aku” ucap Shella setelah
selesai menghabiskan makanannya dan buru-buru mengejar kedua temannya yang
sudah lebih dulu berjalan didepannya.
Dirumah Om Agus
Para member BTS sedang berlatih
koreografi untuk konser mereka nanti dengan serius. Mungkin karena suhu udara
di Indonesia lumayan panas itu membuat mereka banyak mengeluarkan keringat.
Jungkook yang mulai kehabisan tenaga itu
terkapar dilantai tempat latihan dancenya setelah menyelesaikan koreografi
terakhir.
“ahhh ini melelahkan” keluh Jungkook.
“benar, sangat susah bukan” ucap Jin
duduk samping Jungkook.
“whoaa, kalian harus tetap semangat”
ucap Jhope menyemangati dan membawakan air kepada teman-temannya.
“omo, lihatlah dia tidak pernah berhenti
berlatih. Apa dia tidak mempunyai rasa lelah ?” ucap Suga menunjuk Jimin yang
masih saja berlatih disaat teman-temannya sudah mulai kelelahan.
“hyaa! Jimin-ah. Istirahatlah dulu”
panggil Jin.
“iya, sebentar lagi hyung” jawab Jimin.
Tiba-tiba saja ada salah satu staff
mereka menghampiri Jungkook.
“ada seseorang yang ini bertemu denganmu
hari ini, apa kau bisa ?” tanya staff itu pada Jungkook.
“nugu ?” tanya Jungkook bingung.
“aku tidak tahu, ini tempatnya” staff
itu menyodorkan secarik kertas kepada Jungkook dan berlalu pergi.
Jungkook tertegun melihat kertas yang
diberikan oleh salah satu staffnya tadi, yang bertuliskan :
Palace Hotel, room 771. Time : 17.00
“hyung, apa maksudnya ini ? Palace hotel
?? aku tidak tahu dimana itu” tanya Jungkook pada hyung-hyungnya.
“aku juga tidak tahu” jawab Jhope
membaca kertas itu.
“ini menunjukan tempat dan waktu,
mungkin kau disuruh bertemu dengan seseorang ditempat ini pukul 5 sore pada
hari ini” jelas Suga.
Dan yang lain menyetujui penjelasan
Suga.
“tapi siapa seseorang yang ingin bertemu
denganku disini ? aku sama sekali tidak memiliki teman disini” Jungkook
bertanya-tanya.
“ahh bisa saja itu produser yang
memanggilmu, bukankah produser kita suka melakukan hal yang misterius” ucap V
sembari mengusap keringatnya.
“datang saja dulu, siapa tahu itu hal
yang penting. Lagipula yang memberikan itu adalah salah satu staff kita, tidak
mungkin dia akan memberikan sesuatu hal yang buruk” ucap Jin memberi saran.
“baiklah, aku akan datang nanti. Rapmon
hyung, bisakah kau tanya dimana tempat ini pada ahjussi ?” tanya Jungkook
dengan memberikan kertas itu pada Rapmon.
“oh aku akan menanyakannya” ucap Rapmon.
Saat ini sudah waktu sudah menunjukan
pukul setengah lima sore. Shella yang baru saja selesai mandi keluar dari
kamarnya untuk melihat keadaan diluar.
“Oppa, apa kau melihat Jungkook ?” tanya
Shella begitu melihat Rapmon yang berjalan lewat didepannya.
“Jungkook ? sepertinya dia sedang
bertemu seseorang” jawab Rapmon menghentikan langkahnya.
“nugu ??”
To Be Continue...
Yeay!! Selesai sekian~ wkwk.
Tinggalkan jejak -> @nana_amalinaa
wajib!
Kerenn lanjutt
BalasHapusMana kak lanjutannya... kangenn
HapusUwaahh, kangen banget sama epep mu ini eon.. :)
BalasHapussenengnya bisa liat kelanjutannya..
Makin seru ajja eonnie..
Oke next eon yg lebih seru, penasaran nih kelanjutannya
Fighting !! :)
jangan jangan itu hyura
BalasHapusomo ini tidak boleh terjadiii
keep writing eon
Ayo min lanjut plisss T.T
BalasHapusnew reader nihh XD
BalasHapuskeren bgt ff nya rasanya pengen tau cepet2 lanjutannya... min next part dongg....
maaf nih komennya hanya disini doang hehe coz ngebut bacanya xd
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnext,next,next
BalasHapusFF nya bagus kak ...
BalasHapusNext eon. FF nya keren. Feelnya dapet. Fighting!! Ditunggu part slnjtnya ^^
BalasHapusNext part eon !! Udah baca dari part 1 nih, keren, suka bgt♥ fightiing!
BalasHapusYaampun kakak maaf baru sempet komen sekarang, abis baru tahu kemaren kalo cp.10 udah dishare :3
BalasHapusKak kenapa ga ngasih tau :'( ??
wahhhh gilaaaaaa makin seru aja duh
Jiminnie cup cup nak sini sama syalsa aja :d
itu yang ketemuan apakah personil exo itu bukan ?
Ahh akhirnya sama jimin aja ya ? kasian .. jangan sampe akhirnya sama rapmon, ga rido aku :D
Typo masih lada bertebaranlah tapi tak apalah :D greget nya makin ditambahin yang banyak ya kak :)
jangan lupa kasih tau aku kalo udah dishare cp.11 nya biar komentar sepanjang ff oneshoot :'D
FIGHTING !!!!!!!!!!!!!!!!! semangat juga kuliahnya:)
Haii ka...maaf ya baru komen soalnya kemaren kemare aku pengen komen tapi gak bisa terus :v kakkk ff nya bagusss kerenn gilaaa >< lanjutin yaa kaaa .FIGHTING!!
BalasHapusThor cepetan lanjutin dong thor. Pliss thor ini tambah seru bngt soalnya.
BalasHapusAstaga udh brp lama gue nunggu part 10 ehh tau2 udh ada .. keren thorr next pliss jgan lama2 yah,aku selalu setia menunggumu semangat nulisnya FIGHTING!!! Jgan smpai itu hyura andweee kookie hanya punya shella seorang
BalasHapusLanjutt eonn plijeuu,,udah penasaran nihh,ditunggu yahh,fighting eonn
BalasHapusNext ya.... Fighting eonni buat nulis ff nya ,di tunggu yap... ^^
BalasHapusKereeennn bacanya bikin nge fly. Ditunggu next chapter nya yah jangan lama" penasaran tingkat dewa,
BalasHapusNext eon , kreeen , pnsaran sma klnjutannya , pen nngis ngbyangin prsaan shella gmna😢
BalasHapuskelanjutannya mna nih?????? T-T ampe jenggotan/? aku kak nungguinnya
BalasHapusnana kelanjutannya di tunggu bgt
BalasHapussudah lama nungguin next nya sampe tahun baru.. tapi belum ada juga nest dongg kakk penasaran nihhh...
BalasHapussudah lama nungguin next nya sampe tahun baru.. tapi belum ada juga nest dongg kakk penasaran nihhh...
BalasHapuswalaupun gak ngerti korea tapi bagus juga ceritanya. lanjut yap
BalasHapuslanjut lanjut lanjut lanjut lanjut
BalasHapuskapan next ???
BalasHapusKapan di lanjutin kak aku nungguin udah lumutan
BalasHapusKapan di lanjutin kak aku nungguin udah lumutan
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKAPAN INI MAU DILANJUTIN???!!! UDAH HAMPIR SETAHUN!!!
BalasHapusminnn kapan mau lanjut nya/? dahh kangen + penasaran nihh minn
BalasHapusminnn kapan mau lanjut nya/? dahh kangen + penasaran nihh minn
BalasHapusmana lanjutan udah setaunnnn gua nunggu ff ini mmmm
BalasHapusmana lanjutan udah setaunnnn gua nunggu ff ini mmmm
BalasHapusLanjuuuut
BalasHapuskapan dilanjutnya kak? uda lama nih nunggunyaaww :'3
BalasHapuskapan dilanjut?? udah kagak sabar nunggu kelanjutannya!!
BalasHapusLanjut kaakk seru banget ceritanyaa
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus